Empat

878 14 2
                                    

Sudah hampir tengah malam dan Cheryl masih terjaga menunggu Seungcheol pulang. Suaminya sempat mengabari bahwa hari ini akan lembur lagi. Sudah 3 hari ini Seungcheol lembur dan pulang larut.

"Aku pulang" ucap Seungcheol saat memasuki rumah. "Loh belum tidur Cher?" tanyanya saat mendapati Cheryl sedang duduk disofa dengan tv yang menyala.

"Nunggu kamu pulang, kasian dari kemaren pas kamu pulang akunya udah tidur" jawab Cheryl. "Aku buatin minum?"

"Air putih aja" ucap Seungcheol lalu mendudukan diri disofa. "Kamu harusnya tidur aja Cher, nggak usah nungguin aku"

"Kasian kamunya pas nyampe rumah nggak ada yang sambut nggak ada yang kasih minum"

Seungcheol terkekeh "Kan aku bisa ambil minum sendiri sayang, dari kemarin juga gitu"

"Ya makanya mumpung aku belum ngantuk jadi aku tungguin kamu pulang"

"Makasih ya sayang udah nungguin aku pulang" ucap Seungcheol lalu mencium pipi Cheryl.

"Mandi dulu sana, aku siapin makan"

"Kamu masak apa?"

"Aku nggak masak soalnya tadi mama kamu kesini bawain ayam sama sayur sop"

"Sambel juga?"

"Iya"

"Asik, udah lama nggak makan masakan mama"

"Yaudah sana mandi dulu, aku siapin makan kamu"

Seungcheol bergegas mandi sementara Cheryl bergegas kedapur untuk menghangatkan sayur sop buatan dan menggoreng ayam buatan mama mertuanya.

Rumah mereka dengan rumah orang tua Seungcheol tidak terlalu jauh. Hanya 15 menit berkendara. Sebab itu mama Seungcheol suka membawakan makanan untuk mereka. Tidak sering namun sebulan sekali pasti mama Seungcheol akan berkunjung dan membawakan makanan untuk mereka.

"Sayang, makanan aku udah?" tanya Seungcheol yang baru keluar dari kamar.

"Udah, sini makan dulu"

"Wah enak pasti, kamu nggak makan juga?"

"Udah makan aku"

"Yaudah aku makan ya sayang"

Seungcheol langsung melahap makanan didepannya. Tadi sebelum pulang sebetulnya Seungcheol sudah makan sushi yang dipesan teman kantornya. Namun dia tidak ingin melewatkan makanan buatan mamanya.

"Huhh, kenyang aku" ucap Seungcheol setelah melahap habis makanannya.

"Mau langsung tidur?" tanya Cheryl sambil membersihkan piring Seungcheol.

"Masih ada yang harus aku kerjain Cher, kamu kalau mau tidur duluan aja"

"Kamu udah lembur sampe selarut ini masih ada kerjaan yang belum kelar Cheol?"

"Dikit lagi sayang, deadlinenya lusa soalnya jadi harus kelar sekarang"

"Butuh kopi?"

"Boleh sayang, nanti anter ke ruang kerjaku aja ya" ucap Seungcheol lalu bangkit dari kursinya menuju ruang kerjanya.

Sejujurnya Seungcheol sudah sangat lelah. Inginnya sampai rumah istirahat. Namun bagaimanapun juga ada tanggung jawab yang harus dia selesaikan. Maka disinilah dia sekarang, kembali didepan komputer ruang kerjanya.

"Kopi kamu" ucap Cheryl lalu meletakan secangkir kopi hitam panas di meja Seungcheol.

"Makasih sayang" sahut Seungcheol tanpa mengalihkan pandangannya dari layar monitor.

"Kamu nggak cape Cheol kerja terus" ucap Cheryl. Tangannya bergerak ke bahu Seungcheol lalu memijatnya pelan.

"Ssshhh, jangan pijitin aku sekarang Cher, nanti keenakan akunya nggak jadi kerja"

"Udahlah tidur aja yuk istirahat, aku tau badanmu udah cape"

"Iya emang aku cape banget tapi aku harus kelarin ini sayang, bentar aja ya"

"Yaudah aku ke kamar ya, jangan lama"

Cheryl pun meninggalkan Seungcheol ke kamarnya. Cheryl mengambil handphonenya lalu mulai scroll sosial media sembari menunggu Seungcheol. Sejujurnya Cheryl takut Seungcheol sakit. Setelah pulang dari sunmori kemarin Seungcheol belum istirahat dengan benar.

15 menit kemudian pintu kamar terbuka dan menampilkan Seungcheol dengan muka lelahnya.

"Udah selesai?"

Seungcheol mengangguk lalu merenggangkan badannya sampai terdengar bunyi krek yang cukup keras. Lalu beralih merenggangkan lehernya dan terdengar bunyi krek lagi.

"Cher pijitin Cher, ngerentek banget badan aku" rengek Seungcheol. Tubuhnya benar-benar sakit semua.

"Sini aku pijitin"

Seungcheol membuka kaosnya lalu tengkurap dikasur. Tubuhnya benar-benar diforsir beberapa hari ini.

"Dari punggung aja Cher"

Cheryl mulai meratakan minyak urutnya di punggung lebar Seungcheol lalu mengurutnya dari pinggang bawah keatas.

"Ssshhh akhirnya bisa dipijit juga Cher, enak banget"

"Kemaren kenapa nggak bangunin aku kalau mau dipijit"

"Mana tega aku Cher.. aduhh sakit banget" keluh Seungcheol saat Cheryl mengurut pinggangnya dengan keras.

"Tahan Cheol" ucap Cheryl sambil terus mengurut pinggang Seungcheol.

"Ssshhh sakit banget sayang"

"Iya udah ini" kini Cheryl pindah mengurut punggung Seungcheol.

"Ssshh, sakit banget itu" Seungcheol kembali mengeluh saat Cheryl memijat bahunya.

"Tahan sayang, bahu kamu kaku banget ini" sahut Cheryl sambil terus memijat bahu Seungcheol.

Setelah dirasa bahu itu lebih dirileks, Cheryl pindah memijat leher belakang Seungcheol.

"Nanti kretekin ya Cher" pinta Seungcheol.

Cheryl pun kembali mengurut dari pinggang bawah naik keatas. Setelah dirasa sudah rileks, Cheryl lalu menekan kuat punggung Seungcheol. Krek .. krek .. krek.

"Mantep bunyinya" ucap Seungcheol lalu membalikkan badannya.

"Udah enakan?" tanya Cheryl yang kini memijat mijat telapak tangan Seungcheol.

"Udah, makasih sayang" sahut Seungcheol. "Bunyiin jarinya"

Cheryl menarik satu persatu jari Seungcheol dan menghasilkan bunyi krek.

"Satunya sayang" Seungcheol memberikan telapak tangan sebelahnya.

Cheryl memijat telapak tangannya lalu menarik satu persatu jari Seungcheol.

"Udah bunyi semua, badannya udah enak, sekarang kamu tidur" ucap Cheryl yang berjalan ke kamar mandi untuk mencuci tangannya.

"Sini, aku mau tidur sambil peluk kamu"

Tanpa ragu Cheryl langsung masuk kedalam pelukan Seungcheol setelah selesai mencuci tangannya.

"Selamat tidur sayang, love you"

***

Choi SeungcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang