Enam

943 21 4
                                    

Jam menunjukkan pukul 02.00 pagi saat Seungcheol tiba dirumah setelah perjalanan dinas luar kotanya. Keadaan rumahnya sudah sepi dan gelap. Jelas karena pasti Cheryl sudah tidur.

Setelah mandi dan berganti pakaian Seungcheol lalu menelusup masuk kedalam pelukan Cheryl yang sudah terlelap.

"Loh Cheol udah pulang?" tanya Cheryl yang terbangun karena pergerakan yang dilakukan Seungcheol.

"Maaf yaa jadi bangunin kamu, niatnya cuma pengen meluk doang"

"Bukannya kamu pulang masih besok ya?"

"Kerjaannya udah beres Cher, jadi ya udah aku pulang" jelas Seungcheol. "Ya udah balik tidur, maaf ya bangunin kamu"

"Kamu laper nggak? Mau makan?"

Seungcheol menggeleng. "Aku udah makan"

"Butuh sesuatu nggak kamu?"

"Butuh peluk aja sini" ucap Seungcheol lalu menarik Cheryl masuk ke pelukannya.

Seungcheol memeluk Cheryl erat. Menyalurkan rasa rindunya kepada sang istri setelah hampir satu minggu dinas di luar kota. Menghirup wangi tubuh Cheryl yang sangat dia sukai.

"Tau aja sih punggungku pegel" komen Seungcheol saat tangan Cheryl memukul mukul punggungnya.

"Mau dipijit?" tanya Cheryl.

"Nggak usah udah malem, kamu pukul pukul gitu aja" ucap Seungcheol sambil memejamkan mata.

***

Paginya Seungcheol terbangun dengan kasur sebelahnya yang sudah kosong. Seungcheol mengulet dan merenggangkan badannya sembari meringis. Badannya betul kaku.

"Cher, Cheryl" panggil Seungcheol.

Tak ada jawaban dan tidak ada tanda-tanda Cheryl datang.

"Sayang, Cheryl" panggil Seungcheol lagi.

"Kenapa?" tanya Cheryl. "Aku lagi buat sarapan"

"Injekin punggungku dulu Cher" pinta Seungcheol lalu mengambil posisi tengkurap didekat tembok.

"Aku pijit aja yaa, jangan injek"

"Injekin dulu, pegel banget punggungku"

Cheryl menurut lalu naik ke punggung Seungcheol. Seungcheol sedikit meringis saat Cheryl naik ke punggungnya.

Cheryl mulai berjalan dari pinggang bawah ke atas sampai ke bahu Seungcheol.

Krek.. krek.

Punggung Seungcheol terus bunyi saat Cheryl menginjak titik yang memang pegal.

"Udah yaa, udah bunyi punggungnya" ucap Cheryl.

"Bentar lagi Cher"

"Udah bunyi loh, aku takut tulangmu patah"

Seungcheol tertawa mendengar ucapan Cheryl. "Nggak mungkin patah Cher, beneran bentar lagi"

Cheryl menurut dan kembali berjalan dari pinggang sampai bahu Seungcheol.

"Udah sayang turun" ucap Seungcheol setelah dirasa punggungnya sudah lebih enak.

"Masih pegel nggak?" tanya Cheryl.

"Masih, tapi udah enakan"

"Mau diurutin lagi badannya?" tawar Cheryl.

"Boleh deh Cher" ucap Seungcheol lalu membuka kaosnya.

Cheryl menuangkan minyak zaitun lalu meratakannya di betis Seungcheol. Setelah itu Cheryl menggunakan kedua ibu jarinya untuk mengurut dari bawah keatas.

"Shhh, pelan Cher ngilu" ucap Seungcheol.

"Tahan dikit, betismu kenceng banget" sahut Cheryl tanpa mengurangi kekuatan pijatannya dibetis Seungcheol.

Setelah betisnya sudah lebih rileks, Cheryl naik untuk mengurut paha Seungcheol.

"Aaahhh Cher, sakit itu" Seungcheol kembali meringis.

Cheryl tak menggubris. Dia tetap melanjutkan mengurut paha Seungcheol yang terasa kaku ditangannya.

"Aaahh Cher, sakit banget"

"Iyaa udah ini" ucap Cheryl lalu naik duduk diatas pantat Seungcheol lalu menuangkan minyak zaitun dan meratakannya dipunggung Seungcheol.

Cheryl memfokuskan pijatannya dipinggang bawah Seungcheol. Dengan gerakan memutar Cheryl mengurut pinggang Seungcheol.

"Ssshhh aaahhh sakit Cher" ringis Seungcheol. Pinggangnya sangat pegal betul.

"Bentar sayang tahan dulu pegel banget kan pasti ini" Cheryl kini mengepalkan tangannya lalu mengurut kearah luar pinggang Seungcheol.

"Eemmmmmhhh" Seungcheol menenggelamkan kepalanya kebantal merasakan sakit dan juga enak karena pijatan Cheryl dipinggangnya.

Setelahnya Cheryl mulai mengurut punggung Seungcheol naik sampai ke bahunya.

"Aaahhhh enak banget pijitan kamu" ucap Seungcheol menikmati pijatan Cheryl ditubuhnya yang sudah sangat pegal.

Cheryl terus melakukan gerakan yang sama lalu beralih memijat leher Seungcheol.

"Ssshhhh eeeekkkkk"

"Sumpah Cheol badanmu kaku semua dari kaki sampe leher" ucap Cheryl sambil terus memijat leher Seungcheol.

"Ya emang lagi pegel semua Cher, eeekkkkk ssshhh"

Cheryl beralih memijat kedua lengan Seungcheol setelah dirasa lehernya sudah tidak tegang lagi. Cheryl lalu menarik lengan Seungcheol kebelakang lalu memutar tubuh Seungcheol ke kiri lalu ke kanan.

Krek.. krek ..

"Hah.. enak banget badanku" ucap Seungcheol lalu duduk. "Pijitin pundakku lagi Cher, masih pegel" pinta Seungcheol.

"Kamu diluar kota kerjanya angkat barang apa gimana si Cheol, nggak selesai selesai pegelnya" ucap Cheryl namun tetap memijat bahu Seungcheol.

"Ssshhh ya gimana dong disana cape kerja belom lagi diperjalanan sshhhh" sahut Seungcheol. "Bawah dikit Cher"

Cheryl menurut dan terus memijat bahu Seungcheol sampai ke lengannya.

"Tarikin tanganku" pinta Seungcheol.

Cheryl pun menarik tangan Seungcheol.

Krek .. krek..

"Udah enak?" tanya Cheryl.

"Udah, aku jadi ngantuk lagi abis dipijit" sahut Seungcheol.

"Ya udah tidur lagi aja, aku mau lanjut masak"

Cupp. Dengan cepat Seungcheol mengecup bibir Cheryl.

"Makasih ya udah mau pijitin aku" ucap Seungcheol.

"Iya, udah tidur lagi" sahut Cheryl lalu pergi meninggalkan Seungcheol yang kembali tidur

***

Choi SeungcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang