Tidur Reca terganggu oleh Aidan yang terus-terusan mencium pipinya. Tidak tau kah Aidan, kalau Reca sedang mimpi makan semangka raksasa.
“sayang bangun, sekarang waktunya sekolah hm”
Reca mendorong Aidan. “iya aku bangun, awas”
Aidan berdiri disamping kasur. “seragam kamu udah ada di kamar mandi. Aku mau buat sarapan dulu”
Reca hanya menatap kesel kepergian Aidan. “mau semangka” lirih nya.
Tanpa berpikir panjang, Reca segera bersiap-siap untuk mandi.
Aidan benar-benar terlihat lihat dalam membuat kopi. Seperti seorang barista handal.
“Siapin buah sekarang”
Buah apel, kesukaan Reca dan juga strawberry. Keduanya di potong, dimasukkan ke tempat makan. Agar reca bisa memakannya disekolah.
“dasar bocil gua”
Aidan sudah siap duduk dikursi. Sedangkan Reca baru selesai mandi, bahkan sudah rapih.
“huwaa roti bakar!”
“makan nya pelan-pelan”
Keduanya diam, menikmati sarapan pagi dengan tenang.
“ah Aidan, kamu hari ini ngerjain proposal lagi ya?”
“iya, aku disekolah sampe malam. Kenapa? Mau nginep lagi?”
“engga! Aku mau nemenin boleh?”
“ntar cape nungguin”
“ga kok, kata siapa? Aku bisa tidur, atau engga main game sambil nemenin kamu”
“boleh, kamu mau aku siapin apa di ruos?”
“cemilan!”
“oke, ntar dibeliin”
Reca tersenyum senang. Ia akan menemani Aidan hari ini di ruang OSIS hingga malam hari.
BRUAKKKKK
Reca sontak terkejut dengan dentuman kencang itu.
Reca melotot melihat balkon apartemen Aidan yang hancur di tabrak helikopter.
“dan!! Balkon kam—”
“biarin, kita masih hidup gapapa. Helicopter nya yang caper”
“tap—”
“diminum susu nya, ayo kita ke sekolah”
Reca langsung menghabiskan susunya. Aidan segera membawa Reca pergi dari apartemen.
“eh tunggu, tas aku”
“tas kamu udah dibawa supir tadi sebelum kamu bangun. Kita berangkat sekarang”
Reca hanya mengangguk dengan menatap helicopter itu. Bahkan pilotnya masih hidup dengan tersenyum konyol pada Aidan.
Apa apaan ini, mana ada orang yang santai saat apartemen nya ditabrak helikopter?!!
Ga habis thinking gua dan.
Reca duduk di kursi belakang sama Aidan. Mereka segera berangkat ke sekolah diantar oleh supir keluarga Deblionza.
.
.
.
.Dilorong sekolah, mereka berhenti sejenak.
“nih buah untuk kamu, di makan. Aku mau ambil laptop dulu di bs”
“okee”
Reca dengan perasaan yang masih bingung sama helikopter tadi pun jadi terlihat linglung. Sesekali gadis itu salah masuk kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me
RandomAidan melempar sepatu ke Haikal. Pria itu berhasil kabur, dengan cepat Aidan kembali mengambil sepatunya dan mengkunci pintu. ****** "sini peluk, biar ga dingin" Aidan memeluk dengan sesekali ngedusel di leher Reca. Reca hanya tertawa geli. ******...