Siang ini Aidan baru saja mendapatkan kabar ada pembobolan disekolah, dan Ruos menjadi tujuan utama sang pelaku.
Disini lah Aidan dan Reca berada. Sekolah Catalion 27.
“eca kamu disini jangan kemana-mana. Aku cuman sebentar”
Reca mengangguk. “kamu tenang aja, aku gapapa sendiri”
Tidak bagi Aidan, dia khawatir meninggalkan Reca sendiri.
“telpon aku kalau ada apa-apa” Aidan menepuk-nepuk kepala Reca dan pergi menuju Ruos.
Reca menatap kepergian Aidan. “semoga ga terjadi masalah besar”
Reca takut jika Aidan akan bertindak tegas. Sekarang Reca hanya berharap semoga Aidan bisa mengontrol emosinya.
Drap drap
Seseorang berlari dari arah lorong Deket Ruos. Reca menatap orang itu yang semakin mendekat ke arahnya. Ah, Reca ga dapat mengenali orang itu karena berpakaian serba hitam.
Semakin dekat, pria itu menatap Reca sedari jauh. Dengan cepat pria itu menarik Reca untuk ikut dengannya.
“e-eh sebentar!”
.
.
.
.
.Di Ruos, Aidan melihat seorang satpam sedang mencoba memadamkan api ditumpukkan berkas.
“pak matiin cepet” ucap Demian selaku guru kesiswaan.
Bu shinta selaku pembina OSIS merasa pusing seketika.
“ada aja masalah yang muncul ya tuhan” ucap Shinta.
Aidan mengeraskan rahangnya. “minggir”
Satpam tersentak jatuh, Aidan menginjak-injak berkas yang terbakar itu. Tidak ada gunanya mengeluh.
Api padam, sebagian berkas sudah menjadi abu. Aidan mengambil satu berkas yang hanya terbakar separuh.
Aidan menghela nafas gusar. “ini berkas untuk event bulan ini”
Berkas yang sudah dikerjakan oleh anggota OSIS selama 3 Minggu lamanya. Sekarang hangus dengan sia-sia oleh pembuat onar itu.
“nak Aidan, apa kamu bisa menggerakkan anggota mu untuk membuat ulang semua keperluan untuk event itu kembali?” ucap Bu Shinta.
Aidan ga keberatan, pasti anggotanya sudah membuat back up semua dokumen. Itu yang selalu Aidan ingatkan kepada semua anggotanya.
“saya usahakan bu” Aidan melempar berkas itu kembali.
“dan, event kali ini harus kamu usahain berjalan lancar. Biar pelaku itu saya cari dengan satpam, ayo pak”
Demian pergi bersama satpam keruang CCTV.
Aidan lagi-lagi menghela nafas. Shinta selaku pembina OSIS merasa kesian dengan anak-anak nya. Mereka sudah sering pulang malam disekolah.
“biarin aja ini dan, biar ibu minta ke pembersih sekolah yang merapihkan ini. Kamu kabarin anggota lainnya sekarang”
“bu, sekarang hari libur. Dari mereka ga akan ada yang angkat” ucap Aidan.
“beri tahu mereka, jika ga ada yang ke sekolah sekarang terkhusus anggota inti OSIS, ibu ga akan bantu kalian untuk masalah ini”
Shinta kembali ke ruang guru. Tersisa Aidan yang mengacak-acak rambutnya frustasi.
“Antis sialan” Aidan pergi meninggalkan Ruos.
Antis organisasi ilegal yang sedang marak terjadi di beberapa sekolah terkenal. Sekolah Catalion 27 termasuk ke dalam list utama Antis.
Organisasi Antis selalu mengacau. Entah itu diacara event atau pun acara acara resmi sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/371434375-288-k919107.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me
RandomAidan melempar sepatu ke Haikal. Pria itu berhasil kabur, dengan cepat Aidan kembali mengambil sepatunya dan mengkunci pintu. ****** "sini peluk, biar ga dingin" Aidan memeluk dengan sesekali ngedusel di leher Reca. Reca hanya tertawa geli. ******...