.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Aze, lu gak boleh gitu... Solar juga teman lu" Ice menepuk bahu Blaze.
"Gue tau anj-" Blaze menepis tangan Ice yang menepuk bahu nya.
"Terus kenapa Lo begini? Thorn? Kenapa sih dia hah?!" Ice sedikit kesal karena Blaze terus menerus hanya memikirkan teman nya yang sama sekali tidak memikirkan nya.
"Karena dia teman masa kecil Lo? Cuy, masih ada gue! Thorn pergi dari lu, lu masih ada gue Aze, gua gak akan pergi dari lu" Ice mencoba untuk menenangkannya Blaze.
Blaze hanya terdiam, pikiran nya saat ini bercampuran.
"Aze, lu gak bisa terus terusan cemburu karena Solar dekat terus dengan Thorn" ucap Ice sedikit lirih.
Ice mencoba mendekati Blaze dan memegang bahu nya, seperti ingin menenangkan pikiran Blaze.
"Lu gak tau masa kecil gue sama Thorn" ucap Blaze dengan nada sedikit sedih.
"Gue emang gak tau, tapi gue lebih dekat sama lo di banding Thorn" jelas Ice.
Blaze hanya terdiam dan terus merenung.
~~~
"Solar, are you okay?" Tanya Thorn pada Solar.
Solar hanya tersenyum lembut dan mengangguk.
"Aze kenapa sih? Kayak gak seperti biasanya" tanya Taufan melirik Hali.
"Mana gue tau, emang gue emak nya" jawab nya sedikit membuat Taufan kesal.
Taufan dengan ekspresi wajah nya yang kesal namun tidak bisa berbuat apa apa.
"Why?" Tanya Hali.
"Gak" singkat Taufan dan lanjut untuk menikmati hidangan yang sudah disiapkan di atas meja.
//Setelah beberapa menit mereka akhirnya disuruh untuk istirahat dan kembali ke kamar masing masing//
"Lar, kamar yok, Thorn ngantuk" ucap nya sembari mengusap usap mata nya.
"Iya iya" Solar sedikit tertawa dan menepuk nepuk bahu Thorn lalu merangkul nya pergi untuk beristirahat di kamar mereka.
~~~
"Yaya" panggil seseorang pada Yaya.
Yaya pun menoleh dan menghampiri siapa yang memanggil nya.
"Hm?" Yaya memiringkan kepalanya dan bertanya.
"Gue liat, lu makin dekat sama Gempa" ucap nya.
"Em..gak kok, kita cuma teman saja" jawab nya dengan senyuman tipis.
"Ingat, tugas lu bukan untuk pacaran disini" jelas nya.
"Dan selalu ingat dengan apa yang harus kamu lakukan untuk mereka" sambungnya.
Yaya hanya mengangguk dan tersenyum.
~~~
//Esok pagi nya//
"Hoammmmm!" Blaze menguap dan tidak menutupi mulut nya.
"Bau jigong anj-" ucap Ice yang langsung menutup hidung nya dengan telapak tangan.
