{3}

164 113 9
                                    

Tasa berjalan mengendap-endap masuk ke asrama Santi.suasananya sepi karena banyak siswa yang pulang kerumah tapi tasa dkk memilih untuk tetap di ghs.
"Tidak ada yang mencurigakan di sini" batinnya menelusuri setiap sudut kamar.

"Handphone"batin tasa lalu membuka hp yang merupakan milik santi.berhasil.ia berhasil membukanya karena handphone tidak terkunci.
Tasa memeriksa setiap pesan namun tidak ada yang mencurigakan.
"Tunggu"ucapnya lalu memeriksa pesan orang tua Santi.

Me
Ma pa Santi sehat kok,tapi Santi
Tidak pulang karena
Banyak tugas ma

"Ini dikirim tadi malam mungkin sebelum dia bunuh diri"gumam Tasa.

Tap...tap...
Suara langkah kaki terdengar akan memasuki asrama Santi,tasa segera bersembunyi di bawah ranjang.
"Temukan ponselnya cepat"perintah pak Jabbar selaku guru BK di GHS.
"Baik tuan"ucap pak nyulle yang memang merupakan staff di GHS.
"Aneh kenapa mereka mencari ponsel Santi"gumam tasa heran.

"Ketemu"ucap pak nyulle saat menemukan ponsel Santi,di laci mejanya.mereka pun meninggalkan ruangan itu meninggalkan tasa sendiri yang bersembunyi.
"Gue ikutin mereka aja,siapa tahu dapat petunjuk"ucapnya saat sudah keluar dari tempat persembunyiannya.

Langkahnya terhenti saat merasakan seseorang melemparinya batu bata namun tidak mengenai nya.
"Untung tidak kena"kesal tasa lalu mengambil batu itu karena melihat selembar kertas yang tertempel.

Berhenti atau Lo selanjutnya

"Lo pikir gue takut"ucap tasa lalu kembali mengikuti dua orang tadi.sementara sosok yang melemparkan batu bersembunyi di balik dinding sambil tersenyum smirk.
"Menarik"gumamnya.

Tasa berhenti saat dua orang di depan nya tiba tiba menghilang.
"Gue yakin mereka tadi mengarah ke sini"gumam tasa melihat sekeliling.
Hingga sebuah tangan mengagetkan nya.
"Lo siapa ngagetin aja"tanya tasa melihat sosok di depannya.tasa memang tidak mengenal orang orang kecuali teman dekatnya.

"Gue angkasa,tadi gue ngikutin pak nyulle soalnya mau minta tolong tapi malah hilang"jelas angkasa.
"Lo sendiri lagi ngapain"tanya angkasa balik.
"Gue lagi jalan-jalan aja kok"ucap tasa kemudian langsung meninggalkan angkasa sendiri.
"Aneh"gumam angkasa lalu pergi dari tempat itu.

•°•

"Gue bosaaaan"keluh Rakha sambil mondar-mandir.
"Lo bisa duduk ngakkk,gue pusing lihat Lo"peringat Reni kesal.
"Nanti gue dorong Lo ke bawah"ancam Reni, memang sekarang mereka sedang berada di atas rooftop sekolah.
Rakha yang mendengar nya langsung pergi duduk manis di Samping daren.
"Rasain"gumam daren meledek Rakha.

"Sepertinya ada yang tahu pergerakan kita"ucap Albi.
"Maksud Lo..?"tanya Maria sambil memakan eskrim nya.
"Gue kemarin sama eka lagi pecahin kode tapi nomor misterius chat kami,dan isi pesan nya sama"jelas Albi dan diangguki eka.

Cakra yang semula diam kini mulai serius mendengarkan.
"Gue juga ngalamin hal aneh"ucap tasa menarik semua perhatian.
"Tadi pagi gue periksa asrama Santi dan dapat handphonenya,tapi pak nyulle dan pak Jabbar malah datang buat ambil ponsel Santi untung gue sempat sembunyi"ucap tasa panjang lebar.
"Dan saat gue ikutin gue malah dapat surat peringatan"lanjutnya lagi.

"Hmm gue yakin salah satu dari kita yang udah Cepu"ucap gali.
"Lo jangan langsung ambil kesimpulan dong, sekolah ini tu canggih penyadap suara ada banyak dan tersembunyi"ucap Reni tidak setuju dengan pendapat gali.

"Reni benar ngak mungkin salah satu diantara kita"ucap Cakra menatap satu persatu temannya.
"Sudahi lah bertengkar kawan ,mari kita bahas masalah ini dengan serius"ucap Rakha berusaha mencairkan suasana.
"Meskipun kita belum terlalu akrab tapi kita harus tetap kerja sama kan",ucap daren .

Albi mengangguk setuju,daren benar mereka baru berinteraksi saat membentuk tim memecahkan misteri,tapi mereka harus bisa akur untuk kelancaran kerja samanya.
"Kalo begitu untuk apa para guru mengambil ponsel Santi"ucap eka.
"Untuk mendapatkan jawaban kita harus masuk di ruangan pak Jabbar"ucap Albi.

"Kita bagi tim"ucap Cakra lalu mulai membagi tim mereka.

"Gue,tasa,sama daren bakal masuk di ruangan Bu Erna tempat berkas disimpan,Albi,Maria,Rakha Lo bertiga masuk diruangan pak jababr,dan sisanya kalian pergi ke ruang cctv,"jelas Cakra dan diangguki yang lain.
"Kita lakukan malam ini sebelum besok semua siswa sudah kembali masuk ke ghs"lanjut Cakra lagi

•°•

00:00,pukul dua belas tepat kini sembilan remaja berpakaian serba hitam akan memulai aksinya.
"Ingat jangan ribut "peringat gali pada Rakha dan daren.

Mereka pun mulai beraksi sesuai tempat untuk mereka.
Reni,eka, dan gali kini sampai di ruang cctv.
"Lo berdua tunggu di sini,gue periksa dulu didalam "ucap gali lalu masuk keruang cctv.terdapat Satu penjaga namun sedang tertidur pulas,gali perlahan-lahan mendekati penjaga itu dan mendorong kursinya menjauh dari depan layar monitor.
"Tidur kayak orang mati"ucap gali tak menyangka kalau penjaga itu tidak sadar saat di dorong.

"Lo berdua masuk"panggil gali pada Reni dan eka.kedua gadis itu pun masuk ke dalam ruangan.
"Apa,jadi selama ini ada cctv tersembunyi di asrama "kaget eka berarti semua aktivitas pribadi mereka dilihat.
Reni mengepalkan tangannya kesal.
"Ini kan menyangkut masalah pribadi"kesal Reni.

"Shhht, sebaiknya kita putuskan cctv diruang TU dan ruangan pak Jabbar "perintah gali lalu mereka pun memutuskan kabel yang mengawasi kedua ruangan tersebut.
"Apa ini"ucap Reni lalu menekan sebuah file di layar.
Mereka bertiga membulatkan matanya saat melihat sebuah rekaman dimana mereka bertiga sedang berada di ruang cctv dan tanpa bernyawa.

"Glekk"Reni menelan ludah kasar.

Sementara di ruang TU
Cakra memeriksa berkas berkas siswa sampai ia menemukan berkas yang sengaja di pisah.
"Lo berdua sini"panggil Cakra pada tasa dan daren.
"Ada apa"tanya daren.
"Ini berkas siswa yang udah mati dipisah disini "ucap Cakra lalu memperlihatkan salah satu berkas milik Ikbal.

Mereka membaca isi berkas tersebut.

Ikbal2019
Salah satu siswa dengan prestasi buruk dan sangat terlambat dalam membayar SPP.ananda telah kami eksekusi karena hanya akan menjadi beban dan sama sekali tidak menguntungkan.

"Jadi korban yang dibunuh belum melunasi SPP dan termasuk murid bodoh"tebak tasa dan diangguki kedua temannya.
"Tapi lihat ini"gumam Cakra lalu membuka salah satu siswi Abele Narendra.

Abele Narendra 2008
Sayang sekali padahal ananda adalah siswa berprestasi  dan anak salah satu donatur sekolah tapi kami harus eksekusi karena berani mencampuri urusan sekolah,dengan mencari penyebab kematian para siswa.

"Apaa"gumam mereka bertiga kaget.
"Jadi ini sudah terjadi tahun ketahun dan kemungkinan kita juga bakal jadi korban"ucap tasa.saat ini memang ghs sudah berdiri selama menjelang 24 tahun dari tahun 2001-2024 .

"Apa-apaan ini"kesal Cakra.
Mereka pun mulai membaca satu persatu nama dalam berkas hingga satu nama membuat mereka tercengang.

Galiendra bagaswara.....

•°•

TBC.....
Bantu vote ya guyss.
Makin penasaran aja deh sama kelanjutan cerita nya.


SOLVE THE PUZZLE(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang