Ruang musik 8 orang sudah berkumpul di dalam ruangan tersebut sesuai permintaan dari Cakra tentunya.
"Gue gak mau kalau ada diantara kita penghianat,"gumam Cakra menatap satu persatu temannya
"Gue yakin gak ada diantara kita penghianat,kita cuma di adu domba,"jelas Albi.
"Bisa jadi,tapi untuk mengadu domba seseorang perlu mengetahui tentang kita lebih jauh sama halnya orang terdekat kita,"jelas Cakra menatap Albi serius
"Gue mau Lo jujur,apa Lo penghianat nya,"tanya Cakra yang pandangan nya di alihkan ke Tasa."Gak,mana mungkin gue pelakunya,"Tasa menatap Cakra dengan emosi,dia tidak menyangka kalau Cakra tidak akan percaya padanya.
"Kenapa Lo langsung nuduh Tasa sih,"ucap Maria tidak terima.
Cakra akhirnya menunjukkan bukti chat Tasa dengan sahira yang memang Cakra sengaja meminjam handphone Aira tadi.
Semua yang ada disana langsung menatap Tasa,ada yang bingung,marah,kecewa,dan ekspresi yang lain."Ini udah jelas kan,"ucap Rakha ,dia terpancing emosi padahal dia sangat mempercayai Tasa.
"Ok terserah kalian mau percaya apa tidak,gue keluar,"putus Tasa lalu pergi dari ruangan tersebut.Melihat kepergian Tasa salah satu diantara mereka tersenyum puas dan itu tidak luput dari pandangan Cakra.
"Let's start this game,"batin Cakra.
"Gue gak nyangka Tasa kayak gitu,"gumam Reni kecewa
"Gue yakin dia bukan pelakunya,kok kalian gampang banget percaya sih,"ucap Eka membuat yang lain bungkam
"Gue lebih kecewa sama kalian yang udah hancurin pertemanan kita,"gumam Eka lalu pergi dari ruangan tersebut diikuti Maria dibelakang nya.Sementara yang tersisa di ruangan memutuskan untuk kembali ke asrama
•°•
Keesokan harinya,para siswa Genius clas berada dibangku masing-masing dengan aktivitas yang beragam.
"Haiii guys good morning,"sapa cinta yang baru saja sampai didalam kelas
"He cempreng,gak usah teriak bisa.serasa pengen pecah gendang telinga gue,"balas Rakha dengan suara tak kalah besar.
"Hmm para pecundang yang asyik berdebat,"gumam Aqik tapi dapat didengar oleh seluruh siswa."Gila,gila ,Lo tahu aja,"sahut Azmi dengan nada tak kalah dingin.
Sementara Rakha dan cinta hanya mendelik kesal baru pagi juga mereka sudah mendapat kata kata pedas dari duo es batu.
"Makanya cin, suara Lo tu ditahan ,suara kok bisa kayak toa"ucap Reni lalu mengundang gelak tawa kecuali Aqil ,Azmi ,dan Cakra mereka hanya sibuk dengan buku yang mereka pegang.
Suasana kelas yang ricuh seketika sunyi saat dua gadis yang sama tinggi memasuki ruang kelas,mereka terlihat begitu akrab."Tasa,Lo udah berkhianat sekarang malah temanan sama gadis freak ini,"ucap Rakha menunjuk wajah Novi
"Lo gak usah hina orang lain, bilang aja Lo iri sama gue kan,"ucap Novi
"Siapa juga yang iri,"
Tidak menghiraukan Rakha Tasa dan Novi berjalan santai ke bangku masing-masing."Oh ya,tiga hari lagi kan kita udah pulang ke rumah,Lo pada mau pulang apa diasrama aja,"tanya Eka berusaha mencairkan suasana yang sempat tegang.
"Aku sih pulang,rindu sama Abang,"gumam Aira membuat seisi kelas mengalihkan pandangan kearah nya.
"Lo punya Abang,?"tanya Angkasa yang baru saja datang.
"Angkasa Lo udah balik,sejak kapan,"tanya Maria, kerena memang angkasa sedang mengikuti olimpiade selama dua hari terakhir."Iya kemarin baru balik,"
"Lo punya Abang,"tanyanya sekali lagi.
Aira hanya mengangguk mengiyakan.
"Tapi gue periksa berkas Lo ,Lo anak tunggal,"pernyataan dari angkasa langsung membuat Aira bungkam.
"Maksud..aku Abang angkat,"cicit Aira yang risih dengan tatapan intimidasi Angkasa.
Sementara itu angkasa hanya ber oh saja."Sahira gue mau minum,"ucap Novi memerintah Aira.
"Kamu pergi sendiri aja,aku capek,"gumam Sahira membuat Novi emosi dan menghampiri nya,saat hendak melayang kan tamparan Albi dengan cepat menahan tangannya.
"Lo gak usah kasar jadi cewek,Lo pikir Lo keren kayak gitu,"ucap Albi dingin.
Semua yang ada di kelas menatap Novi , membuat Novi dengan kesal kembali duduk."Kadang di balik kepolosan,ada rahasia besar yang tersembunyi,"gumam Tasa masih fokus pada bukunya.
Teng...tong..teng..
Akhirnya bunyi bel masuk terdengar membuat mereka bernafas lega,karena akhirnya mereka terlepas dari peran dingin.•°•
Setelah pelajaran yang melelahkan Tasa dan Novi memutuskan untuk makan hanya di taman saja karena suasana akan tegang di kantin yang notabennya hanya menyediakan satu meja besar.
"Gue mau nanya Novi,kok Lo panggil Aira dengan Sahira padahal dia sendiri minta dipanggil Aira,"tanya Tasa
"Gak tahu,suka aja,"jawab Novi seadanya.Jika kalian bertanya kenapa dua orang ini akur,itu karena mereka memang sahabat semasa dulu tapi karena masalah peringkat perlahan lahan perilaku Novi berubah.tapi sekarang Novi sadar itu hanya ambisinya, persahabatan itu lebih penting dari apa pun ya kan.
"Lo gak sakit hati di gitui sama sohib Lo,"tanya Novi membuat Tasa menggeleng santai
"Gue gak sama sekali ,"gumamnya disertai senyum yang misterius.8214400***
good, you finally understandTasa tersenyum miring setelah membaca pesan yang baru saja masuk beberapa menit lalu.
"Lo kenapa senyum senyum,"tanya Novi, sementara Tasa tidak menghiraukan Pertanyaan Novi sama sekali.
Novi menghela nafas berat, menyebalkan, batinnya.•°•
Dua orang remaja sedang sibuk membicarakan hal serius didalam ruang perpustakaan.
"Lo teruskan sampai gue bilang ungkapkan,"ucap salah satu yang lebih tinggi dari yang satunya.
"Hmm, pastinya,"gumam sosok yang satunya lagi.
"Ok kalo gitu gue keluar dulu,"pamitnya lalu berlalu keluar perpustakaan."Eh Rakha Lo ngapain disini, tumben ke perpus,"tanya Reni yang kebetulan berpapasan dengan Rakha di pintu perpustakaan.
"Hmm gue lagi cari buku referensi buat bikin novel,"jelas Rakha.
"Lo suka nulis novel,"tanya Reni antusias dan dingguki Rakha.
"Kapan kapan gue baca ya,"
"Iya nanti kalo udah selesai Lo yang pertama baca deh,"gumam Rakha lalu pamit meninggalkan Reni sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLVE THE PUZZLE(ON GOING)
Teen FictionGenius high school, sekolah elit yang pasti sangat di minati banyak orang.tapi siapa sangka dibalik sekolah yang elit ini menyimpan banyak misteri yang menakutkan.bahkan kasus pembunuhan tak jarang di temukan. Ini tentang kisah para remaja yang ingi...