CHAPTER 4

43 30 15
                                    


"Iya siapa y-...."
"Hallo!"

Raya mendongak terkejut.
Orang yang di depan nya sekarang sungguh membuat jantung Raya mau berhenti berdetak.

"Hallo Raya! Apa kabar? Lama tak jumpa."
"L-lo lo ngapain ke sini?"
"Bos menyuruh ku untuk datang menemui mu. Ada sesuatu yang harus kau selesaikan."
"Boss? Zeyriks? Ngapain dia nyuruh Lo kesini? ARGHHHHHH! maaf. Sesuatu apa yang membuat mu sampai repot-repot datang kemari."

"Pembicaraan ini akan panjang bisa kah saya masuk?"
"Ummmm maaf Delta seperti nya tidak. Teman ku sedang menginap di sini, dan aku tidak mungkin membiarkan dia melihat mu. Sekali lagi maaf ."
"Ahhh begitu rupanya. Tidak masalah kalau begitu kau mau ikut dengan ku ke mobil sebentar?"

"Tidak bisakah kita membicarakan nya disini? Ada kursi dan meja kecil untuk kita duduk dan tempat barang mu."

"Jika bisa maka aku sudah melakukannya dari tadi, hanya saja kita tidak bisa melakukannya di tempat terbuka! Jadi bisa kah kau ikut dengan ku ke mobil sebentar?"

Raya berpikir sejenak dan akhirnya menyetujui permintaan Delta.
Lagi pula Zena tidak akan sadar kalau Raya tidak di rumah karena sibuk menonton film.

"Ayo ke mobil! Tapi cepat! Aku beri kau waktu 10 menit!"

Delta tersenyum puas dengan jawaban Raya.
"Baiklah! Aku akan melakukanya dengan cepat."

Raya kini berada di mobil Delta.
Mata hitam nya tidak lepas melihat semua isi mobil sport maroon yang cantik ini.
Sedangkan delta sibuk mengeluarkan kertas-kertas aneh dan menyusun kertas tersebut dengan berurutan.

"Itu apa?" Tanya Raya.
Delta mengambil laptop nya dan melihat kan sebuah video.
"Lihat lah ini!"

Raya menonton video berdurasi 3 menit itu.
Seketika tubuh nya berkeringat dingin.
"APA APAAN INI! BUKANKAH AKU SUDAH MENYELESAIKAN SEMUA DENGAN SEMPURNA!? KENAPA MALAH SEPERTI INI!"

"Tenang lah Raya! Posisi mu saat ini memang tidak aman! Karena itu lah aku kemari."
Delta menunjukkan beberapa foto dan kertas kepada Raya.

"Ini adalah salah satu hal yang bisa membuat mu kehilangan apa yang
Telah kau miliki sekarang! Bukan hanya foto, dan berkas-berkas ini tapi masih banyak lagi! Jad-"

SRETTT! BUGHHHH!

"KAU! DENGARKAN AKU! AKU TIDAK PEDULI TENTANG FOTO! ATAU BERKAS BODOH MU ITU! AKU HANYA INGIN POSISI KU SEKARANG AMAN! JIKA SAMPAI AKU KEHILANGAN APA YANG TELAH AKU MILIKI SEKARANG! ZEYRIKS DAN KAU AKAN BERAKHIR DI MESIN PENGGILING DAGING! KAU MENGERTI KAN! HAH! DELTAA!"

Delta menelan ludah. Apa yang terjadi?
Seorang bocah SMA menodong nya dengan pisau! Sedikit saja dia bergerak maka urat leher nya akan putus.
"Kau gadis gila Raya! Baru kali ini aku melihat ada orang yang membawa pisau di saku nya!"

"KENAPA? KAU BERSYUKUR KARENA BUKAN PISTOL YANG ADA DI SAKU KU SAAT INI! KARENA KALAU IYA SEKARANG KEPALA MU PASTI SUDAH MELEDAK!"

"Raya, dengarkan aku! Posisi mu saat ini memang tidak aman! Tapi Zeyriks sudah memperbaiki semuanya! Kau tidak perlu panik seperti ini. Aku kemari hanya ingin memberitahu mu, agar kau melakukan apa yang di katakan Zeyriks agar posisi mu tetap aman! Juga beberapa tugas. Dan hal seperti ini tidak terjadi lagi! Kau tidak akan kehilangan apapun Raya! Tidak akan!
Aku bersumpah!"

Raya menarik nafas dalam-dalam, tubuhnya gemetar.

"Ehemm Raya! Bisa kau melepaskan ku? Aku mulai takut!" Pinta Delta.

Raya melepaskan cengkraman nya dari Delta. Terlihat jelas kulit putih pucat wanita itu menjadi merah karena ulah nya. Raya menyimpan pisau bergagang hitam yang baru saja di arahkan nya ke leher Delta ke saku.

IN THE CupboardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang