20.

2.1K 103 4
                                    

Upp lagi,nih.mana votenya..

_______________________________

"Papa tolong suruh orang papa buat hapus berita yang beredar tentang deva sama temennya"

"Tenang boy,secepatnya papa beresin"

"Makasih"

"Sama-sama''

Panggilan ditutup oleh biru,dia mengirim rekaman cctv itu kedalam ponselnya untuk barang bukti.

"Ternyata bukan lawan kita,dia terlalu amatiran"gema tertawa keras sambil menatap kearah depan.

"Bukan hal yang sulit,semua masalah akan terasa mudah jika ada ikal disekitar kalian."

Dika memutarkan bola matanya malas."gue pulang duluan,ya.dan makasih buat kalian yang mau bantu"

"Tenang aja,santai.selagi ada seratus jangan sungkan sama kita."

.

.

.

"Mau pulang ke apart apa ke mansion?"tanya biru sambil memakaikan helm pada deva.

"Mansion aja,"

Biru mengangguk,ia menuntun deva agar naik keatas motornya.

Ditengah perjalanan,deva meminta biru untuk berhenti.ia berjalan kerah stand penjual kue leker dengan biru yang berada disampingnya.

"Mau ini,boleh gak?"tunjuk deva kearah mamang penjual.

"Gak boleh,ngapain beli mamangnya?buat dipelihara?"ucap biru santai.

Mamang yang mendengar itu menahan nafas,ia merasa ternistakan oleh anak muda ini.

"Bukan itu,Al.gue pengen yang dijualnya bukan penjualnya"ucap deva geram.

"Oh,boleh.mau berapa?"

"Mama sama papa suka,gak?"ia bertanya seperti itu takutnya asya dan damar tak akan suka,apalagi mereka yang tak pernah makan dipinggir jalan.

"Suka,kok.apalagi yang beliin mantunya yang idaman"biru menaik turunkan alisnya.

"Jadi mau beli berapa,dek?"

"Eum,lima deh.pake pisang sama keju nya dibanyakin yah"

Biru mencubit pelan pipi deva.ia menatap makanan didepannya dengan seksama.wangi yang berasal dari kue itu membuat deva sedikit tak sabar.bibirnya sedikit terbuka dengan pandangan mata bulatnya yang selalu melihat apa yang mamang itu lakukan.

"Berapa mang?"tanya biru saat pesanan itu sudah sampai ditangan deva.

"25ribu aja"

"Wah murang banget"Deva menyenggol lengan biru dengan pelan.

"Makasih,ya?"biru menyodorkan uang satu lembar merah.

"Ini kembaliannya"

"Gak usah,simpen aja"

Biru menggenggam tangan deva dan membawanya kembali ke motor.

"Mau beli apa lagi?"

"Udah,ini aja"

"beneran,gak mau eskrim.tuh liat abang eskrim"

Deva mengikuti arah jari biru yang menunjuk ke arah abang penjual eskrim.

"Boleh?"

"Apasih yang enggak,ayo nanti keburu abis"biru menarik tangan deva agar mengikutinya.

"Abang mau beli."

ALBIRU [bllokal][ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang