{4}

152 98 11
                                    

Galiendra bagaswara.....
"Gali"batin mereka bertiga kemudian bergegas membereskan berkas berkas tersebut dan menuju ruang cctv.

Sementara Albi ,Maria,dan Rakha.mereka sedang menelusuri setiap sudut ruangan pak Jabbar.
"Ngak ada yang mencurigakan disini, membosankan"keluh Rakha dan tanpa sengaja ia menjatuhkan sebuah kunci di meja pak Jabbar.

"Kunci apa ini"gumam Maria memerhatikan kunci tersebut.
Albi ikut mengamati kunci yang berbeda dari kunci yang lain.

Ting....satu notifikasi masuk di handphone mereka masing-masing.

SOLVE THE PUZZLE

cakrawala
Ke ruang cctv sekarang..!

Mereka segera bergegas ke ruang cctv tidak lupa menyimpan kembali kunci tersebut.

Diruang cctv....

"Apa yang terjadi di sini"tanya Albi melihat ke kekacauan di ruang cctv.
"Kita juga ngak tahu gali hilang dan dua orang ini tidak sadarkan diri"jawab tasa khawatir.

"Sebaiknya kita bereskan tempat ini dan bawa mereka pergi"perintah Cakra.
"Bagaimana dengan Gali,"tanya Maria khawatir.
"Sebaiknya kita cari besok,"ucap Cakra.

Mereka pun membereskan ruang cctv dan segera pergi darisana.

•°•

Maria dan tasa kini sampai diasrama dengan Reni dan Eka yang di punggungnya.
"Lo sedang apa"tanya Maria setelah menidurkan Reni dikasurnya,saat melihat tasa yang fokus pada laptopnya.
"Gue cuman cek medsos aja kok "jawab tasa,Maria yang mendengar nya hanya ber oh saja.

Sementara Cakra diasrama nya sedang sibuk di depan layar laptop nya.
"Lo udah dapat"tanya Albi menghampiri Cakra sambil membawakan secangkir kopi.
"Bahkan hp gali tidak aktif"gumam Cakra frustasi karena tidak menemukan jejak gali sama sekali.
"Mending Lo istirahat"ucap Albi
"Ngak gue harus bisa selamatin gali"ucap Cakra.albi menghela nafas berat kemudian menuju meja belajarnya.

"Gue udah dapat arti kode angka itu"perkataan Albi sontak mengalihkan pandangan Cakra dari laptopnya.
"Kalian semua bodoh"lanjutnya lagi seolah mengerti dengan tatapan Cakra .
"Simpel saja orang yang membuat kode menggunakan sandi angka namun memutar hurufnya seperti angka 26 adalah huruf a"jelas Albi.
"Gue paham "gumam Cakra.

•°•

Pagi yang cerah dihari Minggu dan sebentar lagi sudah banyak siswa yang masuk sekolah.
Maria pamit pada tasa keluar mencari angin sementara tasa menjaga Reni dan Eka yang belum sadar.

Maria dengan santai berjalan menyusuri koridor hingga sesuatu mengalihkan pandangan nya.
"Gg.,.aa..li"gugupnya saat melihat gali yang di gantung di tengah tengah koridor.
"Apa yang harus gue lakuin,oh ya daren"ucap nya.

Trrrrt...trtttt....
Panggilan pertama hingga kedua tidak dijawab dan panggilan ketiga akhirnya dijawab.
"Halo ada apa can..."belum sempat ia melanjutkan bicara nya Maria dengan cepat berteriak dan menyuruhnya kesana.

Tut...tutt, setelah menutup telepon daren dengan segera menuju ke tempat Maria tidak lupa menghubungi yang lain.
"Mengerikaaaan"ucap Rakha histeris.
"Lo bisa diam ngak"kesal Maria merasa terganggu.
"Tidak ada pita merah dan tidak ada kode sama sekali "gumam Albi memperhatikan mayat gali.

Mereka hendak menurunkan mayat gali hingga suara pak firman mengagetkan mereka semua.
"Sebaiknya kalian ke asrama saja,biar kami yang urus"ucap pak firman penuh penekanan.
"Tapi pak gali kan teman kita"protes daren
Tapi pak firman tidak memedulikan nya lalu memerintahkan beberapa staff untuk membawa mereka pergi.

"Andaa tidak bisa memaksa kami untuk pergi,gali teman kami pak kami berhak buat bawah jenazahnya "ucap Cakra melakukan perlawanan.
"Iya pak benar"Rakha sudah tidak tahan lagi akhirnya memukul staff yang menahan nya.

Pak firman yang melihat tingkah mereka hanya menghela nafas berat,lalu mengode pada staff nya.
Dukkk...pukulan di tengkuk yang tiba-tiba membuat mereka tidak sadarkan diri.

Jangan terlalu terlibat

Pak firman memasukkan kembali handphone nya setelah mengirim pesan ke seseorang.
"Bawah gali "perintah nya dan diangguki yang lain.
"Dan urus mereka"lanjutnya lagi.

•°•

"D...imana..ini"ucap Maria yang baru bangun dari pingsang nya.
"Keluarin gue dari siniiiiii"teriak Rakha karena mereka sekarang sedang di kurung diruang bawah tanah.
"Gue ngak mau disini hueee"rengek daren dengan nada yang dibuat buat.

Sementara Cakra dan Albi hanya diam.
"Kita kok dikurung..?"tanya Maria heran.
"Kita dihukum selama satu Minggu disini karena mencampuri urusan guru"jelas Albi menjawab pertanyaan Maria

"Satu Minggu "gumam Maria kaget.
"Gue ngak mauuu disini"teriak Rakha pada penjaga di sana.
"Diaammm"bentak penjaga tersebut lalu melemparkan nya pisau.

Rakha mundur seketika ketika pisau itu nyaris saja mengenainya.
Daren yang hendak berteriak mengurunkan niatnya saat melihat itu.
"Bahkan hp kita di sita"ucap Cakra pelan.

Mereka kini pasra dengan keadaan,mereka hanya harus menunggu hingga satu Minggu.

Sementara di asrama.....
"Lo berdua kapan bangunnya"gumam tasa menatap Reni dan Eka.
"Dan lagi Lo kemana Maria "lanjutnya heran karena Maria belum kembali dari pagi tadi padahal sekarang sudah sore.bhkan hpnya tidak aktif.
Tasa berjalan ke meja belajarnya lalu membaca berkas milik gali yang dia ambil diam diam tadi malam.

Galiendra bagaswara...
Sebenernya ananda tidak ingin kami eksekusi karena sangat membantu,tapi kami terpaksa karena dia telah mengkhianati kepercayaan kami.

"Maksudnya"gumam tasa lalu beralih pada buku berukuran kecil di dalam map-nya.

Lembaran pertama..
Gue galiendra bagaswara siswa dari GENIUS HIGH SCHOOL.mungkin kalian akan bilang betapa hebatnya gue karena bisa lolos seleksi masuk kesini.sekokah yang begitu elit dengan fasilitas lengkap,tapi jangan kaget dengan kelakuan para gurunya.

Lembaran kedua...
Gue dipercaya guru buat jadi mata mata sekolah buat cari tahu siapa siswa yang berani membeberkan tentang sekolah ke luar.awalnya gue ngak tertarik tapi setelah di beri penawaran berupa beasiswa di universitas yang diimpikan gue akhirnya terima.

Lembaran ketiga...
Gue kira siswa itu bakalan di hukum ternyata gue lihat dengan mata kepala gue sendiri mereka di mutilasi.Tapi gue ngak tahu alasannya,jadi gue memutuskan membentuk tim.

Lembaran keempat...
Gue ketahuan membentuk tim,dan diancam.gue cuman mau ngasih tahu kalo sekolah ini .....

"Sial"umpat tasa karena tulisannya berakhir disitu saja.
"Dia hanya menulis sampai di situ saja "ucap tasa yang penasaran.

Tok...tokk
Tasa segera membuka pintu namun tidak ada orang melainkan hanya sebuah kotak.
"Apa ini"ucapnya lalu membukanya.

"Hueekk.."tasa merasa mual saat tahu apa yang ada di dalamnya.sebuah kepala,lebih tepatnya kepala gali dengan mata yang melotot.
Tasa memberanikan diri mengambil sepucuk surat di bagian mulut gali.

Masih mau lanjut?

Tasa meletakkan kembali kotak tersebut lalu mengunci pintu asramanya.

Sementara sosok yang meletakkan kotak tersebut hanya tersenyum miring.
"Ini baru permulaan"batinnya.

•°•

Jangan lupa voment guyssss....
Tandai guys kalo ada typo

SOLVE THE PUZZLE(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang