2

773 79 1
                                    

Naraya di bawa ke negeri Amethyts tepatnya di kerajaan moonlight yang di kuasai oleh anak ke-2 raja aldrick dan permaisuri Garret aldrick.
Di negeri Amethyts terdapat 4 kerajaan.

Pertama adalah kerajaan Engrasia yang di kuasai oleh aldrick.

Kedua adalah kerajaan pandhita yang di kuasai oleh marv Aldrick,Anak pertama aldrick.

Ketiga adalah kerajaan moonlight yang di kuasai oleh jasiel aldrick anak ke dua.

Keempat adalah kerajaan Baratheos yang di kuasai oleh seno aldrick anak ke tiga.

Itulah nama-nama kerajaan yang berada di Amethyts,naraya di seret untuk menghadap ke pangeran moonlight.

"Lepaskan aku".

"Kau akan menghadap pangeran bersikaplah dengan baik".

"Aku tidak bersalah".
Naraya di acuhkan oleh prajurit yang menyeretnya.
Naraya di seret hingga kini naraya sudah berada di hadapan sang pangeran.
Semua prajut bersimpuh di hadapan pangeran.

"Lapor pangeran,kami menemukan dia di tempat sekitar hutan itu"tegas ketua para prajurit itu.

"Untuk apa kau membawa bocah buta ini".
Naraya yang masih tidak bisa mencerna kejadian ini kesal karena di panggil bocah buta.

"Aku tidak buta".
Jassiel perlahan memunculkan smirk nya dan menyilangkan kakinya.

"Lalu kenapa kau menutupinya dengan kain".

"Tidak apa".
Jasiel tertawa,ia berjalan mendekat ke arah naraya dan berjongkok di hadapan naraya.

"Apa kau benar-benar tidak buta"
Jasiel mengangkat tangan nya untuk di bawa ke pipi naraya dan mengelus pipi itu hingga ke dagu.

"Siapa kau,kenapa lancang sekali"kesal naraya karena pipinya di pegang dengan seenaknya.

Jasiel melepas kain itu hingga ia melihat kenyamanan pada mata biru itu.

"Cantik sekali"batin jasiel.

"Kau puas?,sudah melihat mata cacat ku ini?".

"Cacat kau bilang cacat?".

"Ya orang bilang mata ku seperti orang cacat".

"Matamu begitu indah"pujinya tanpa sadar karena tenggelam di mata biru itu.
Para prajurit yang berada di sana terkejut karena jarang sekali pangerannya memuju orang dengan blak-blakan seperti ini.

Naraya mengerutkan keningnya kesal karena terus di tatap olehnya.

"Kenapa kau terus menatapku?".
Jasiel akhirnya sadar dari lamunannya akan pesona laki-laki cantik mungil di hadapannya.

"Kenapa mata secantik ini harus di tutupi kain?"tanyanya.

"Kenapa kau penasaran sekali?".

"Bagaimana jika kau tinggal di kerajaan ini".

"Dimana aku sekarang".

"Kamu sedang berada di kerajaan moonlight".
Jasiel melirik kearah prajurit mengode prajurit untuk pergi.

"Bagaimana jika kau menjadi permaisuriku"ucapnya dengan smirk.

"Kau gila?,kita saja baru bertemu".

"Baiklah,apa kau mau tinggal disini bersamaku?".

"Aku tidak mau menjadi budak".
Jasiel tertawa mendengar jawaban naraya.

"Siapa yang bilang jika kau akan menjadi budak"

"Lalu untuk apa aku tinggal di sini".

"Untuk menjadi kekasihku".

"Aku tidak mau".

"Kau harus mau".

"Aku tidak akan pernah melepaskanmu"bisik nya tepat di telinga naraya.

Jasiel menggerakan tangan nya mengode dayang untuk membawa naraya.

"Dandani dia".

"Siap pangeran".

Naraya di mandikan dan di pakaikan baju berwarna putih.

"Kenapa tuan menutupi mata tuan"bingung dayang.

"Mataku terlihat seperti orang cacat".

"Tapi sepertinya pangeran menyukai mu".

"Semudah itu ia menyukai orang".

"Tidak,aku baru pertamakalinya melihat pangeran peduli pada orang lain".

"Benarkah".
Naraya di buat secantik mungkin oleh para dayang-dayang itu.

Moonlight [ Nomin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang