Satu minggu menjelang hari pernikahan jasiel dan putri dari kerajaan ice land , Naraya yang terus mengurung dirinya di kamar enggan untuk keluar. Ia seharusnya sadar lebih awal jika manusia rendah sepertinya tidak pantas untuk menjadi kekasih seorang pangeran , Dayang - dayang suruhan jasiel yang terus berdatangan ke kamar naraya untuk mengirimkan ia makanan tapi selalu naraya tolak karena ia tidak merasa lapar sama sekali.
Contohnya saat ini ada 2 dayang - dayang yang sedang membujuk nya untuk makan, ia menyembunyikan dirinya di balik selimut , sejak kejadian yang dimana jasiel menerima perjodohan itu naraya tidak mau keluar bahkan ia tidak memakan apapun sejak itu hanya meminum segelas air putih , lantas jika naraya sakit karena ulah nya sendiri bukan?.
"Tuan makanlah sesuatu , jika tuan tidak memakan makanan ini kami yang akan di marahi oleh pangeran"ucap dayang yang bernama anggi.
"Iya apa yang anggi katakan itu benar tuan" ucap dayang yang bernama agni menyetujui.
Mendengar itu naraya jadi merasa bersalah pada dayang dayang itu , akhirnya ia menyibak selimut itu dan mendudukan dirinya yang sedang terasa lemas.
"Aku akan makan" ucap nya membuat kedua dayang itu tersenyum.
Saat naraya menyuapkan makanan itu ke dalam mulutnya yang terasa pahit itu ia langsung merasa mual dan ingin memuntahkan segala isi perutnya yang hanya berisi air. Anggi dan agni yang melihat itu sontak langsung membantu tuannya berjalan kearah kamar mandi.
Naraya memuntahkan semuanya di dalam kamar mandi , dayang yang bernama agni berlari kearah prajurit yang berjaga di depan kamar naraya.
"Tuan tolong sampaikan kepada pangeran kalau tuan naraya sakit"ucap agni dan prajurit itu langsung bergegas untuk melapor kepada pangeran.
Naraya keluar dari kamar mandi dan langsung di sambut dengan muka panik anggi.
"Tuan apa anda sakit?"tanya anggi.
"Tid-" ucap naraya terputus karena ia kehilangan kesadarannya.
Agni yang baru saja kembali terkejut melihat naraya yang tidak sadarkan diri.
"Agni tolong panggilkan prajurit dan tabib"ujar anggi panik.
Agni langsung memanggil prajurit untuk membantu mengangkat naraya ke atas tempat tidur. Tak lama setelah itu tabib datang bersamaan dengan pangeran."Apa yang terjadi dengannya?" Suara jasiel bergetar takut jika terjadi apa - apa kepada naraya.
Tabib sudah selesai memeriksa naraya yang sedang tidak sadarkan diri itu melirik kearah pangeran yang tengah khawatir.
"Ada apa dengan mu , jawab lah pertanyaan ku"ucap pangeran pada tabib itu.
Tabib itu menggelengkan kepalanya pelan dan berucap. "Tuan naraya sedang mengandung" ujar tabib itu , seketika jasiel terdiam dalam hati ia sangat senang tapi bagaimana dengannya saat ia sudah menikah nanti.
"Berapa usia nya?"tanya jasiel.
"2 minggu".
Pikiran jasiel sangat berisik , bagaimana jika saat naraya sudah bangun dan mengetahui jika dirinya sedang mengandung anaknya , apa naraya akan mempertahankan anak itu atau menggugurkannnya.
Tabib sangat tau akan perasaan jasiel jadi ia memilih untuk pamit dari kamar itu.
"Saya pamit pangeran" sebelum pergi tabib itu menundukan dirinya hormat kepada pangeran dan melenggang pergi dari sana.
Kini yang tersisa hanya jasiel dan naraya di dalam kamar itu , jasiel mendudukan dirinya di ranjang samping naraya , ia terus menatapi wajah yang ia rindukan itu , ah jasiel sangat merindukan mata indah itu , tapi mata yang ia sangat sukai itu kini sedang tertutup , senyum yang naraya pancarkan kini sedang redup.
"Hei sayang apakah kamu merindukan ku juga?"suara jasiel parau menahan tangis "apa kamu akan senang jika ku beritahu kalau kau sedang mengandung anak ku"
Jasiel mengusap kepala naraya lembut.
●●●
Naraya mengerjap beberapa kali menyesuaikan cahaya yang memaksa masuk kedalam netra tersebut , ia menatap sekitar dan mendapati jasiel yang sedang menatap dirinya. Naraya langsung membuang muka saat dirinya melihat jasiel di kamar nya.
Jasiel tersenyum gemas melihat naraya yang membuang muka kearah lain "hei apa kau tidak merindukanku?".
Naraya tetap tidak ingin melihat jasiel
"Baiklah - baiklah aku bersalah , maaf kan aku" ucapnya lagi membuat naraya menoleh kearah jasiel dan mendudukan dirinya.
"Aku akan pergi dari sini"ujar naraya tiba - tiba.
"Kenapa? , apa orang yang berada di kerajaan ini tidak melayanimu dengan baik?"
"Mereka semua melayaniku dengan baik tapi aku harus sadar jika aku hanya seorang anak dari pedagang"gumam naraya.
"Tapi kamu adalah kekasih ku".
Naraya mengerutkan keningnya.
"Apa kamu masih menganggapku kekasih saat sebentar lagi kau akan menikah?".
"Tentu".
"Serakah sekali kau , aku menolak itu dan aku akan pergi dari sini saat kau sudah menikah dengan putri elena".
"Bagaimana aku membiarkan mu pergi di saat kau sedang mengandung anak ku?" Ucap jasiel tanpa sadar , naraya menatap kosong ke suatu arah.
"Apa kau bilang?" Naraya memastikan jika dirinya hanya salah mendengar.
"Kau mengandung anak ku" ucap nya dengan nada rendah.
Jantung naraya terasa lebih cepat dari biasa nya , matanya kian memanas meneteskan air mata , tatapan matanya kosong.
Jasiel merasa bersalah , perasaan jasiel tidak tenang takut hal - hal buruk terjadi pada naraya , ia memeluk naraya dari samping sembari membisikan kata-kata penenang.
"Aku senang saat mendengar dari tabib jika kamu mengandung anak ku , dan tentu aku akan membicara kan hal ini pada orang tua ku dan melakukan segala cara apapun untuk membatal kan pernikahan itu , jadi aku mohon untuk tidak menggugurkan anak ini ya , anak ini tidak bersalah apa kau tega membunuh anak ini?" Kata jasiel sembari mengusap perut naraya , setiap kata yang jasiel lontarkan membuat hati naraya sedikit goyah.
"Mari kita besarkan anak ini bersama - sama sayang"
Jasiel menyentuh lembut perut naraya yang sudah sedikit buncit , ia mengecup pipi naraya , menghirup wangi naraya yang seperti bayi di bagian lehernya.Naraya yang di perlakukan seperti itu reflek mendesah , jasiel tertawa melihat tingkah lucu kekasihnya itu , sebenarnya saat ia menghirup wangi tubuh dan desahan naraya 'adik' jasiel tegang tapi ia harus menahan nya karena dirinya tidak mau anak dalam kandungan naraya terjadi apa - apa.
"Tidur lah sayang , aku akan segera kembali" ucap jasiel membantu naraya merebahkan dirinya di tempat tidur mengecup naraya sekilas dan pergi dari kamar itu , naraya tertawa karena sebenarnya ia tidak sengaja melihat sesuatu yang tegak.
Apaan tuh yang tegak wkwk , gimana guys?? , ini aku ingetin lagi ya kalau aku ini masih pemula jadi kalau tulisannya ada yang kek gimana gitu maklumin aja ya😭 , maaf up nya lama karena aku sempet kena writter block guys ini aja aku bolak - balik google untuk cari - cari kosa katanya.
Jangan lupa vote dan komennya ya senggkuuu🥰
Aku ketika kena writter block:
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight [ Nomin ]
Fantasytentang laki-laki dengan paras cantik yang hampir di jadikan budak oleh ayahnya dan bertemu dengan pangeran dari kerajaan moonlight