sakit

683 64 2
                                    

. . .

"Kenapa ini?"

Intonasi suara yang berat dan tegas mampu membuat si kembar eyas dan zizi terdiam di tempatnya mereka masing-masing

Seseorang itu mendekat ke arah mereka bertiga dengan pandangan yang sulit di artikan namun sangat menusuk tajam

"Apa kalian bisu boy?."

eyas tak tahu harus menjelaskannya bagaimana, mereka takut dengan orang di depan mereka sebetulnya, serremm browww

"JAWAB!."









"HUAAAAAAAA" bukan jawaban yang terlontar namun tangisan si kecil yang membuat semua orang kelimpungan bahkan Luna berlari dari arah dapur ke ruang keluarga

"Ada apa ini? Kenapa adek menangis?"

Luna segera mengambil alih zizi dari gendongan esa, dan terus menenangkan zizi agar tak terlalu lama menangis

"Luna kau bawa bayi ini ke kamar, aku akan mengurus dua anak nakal ini" Luna hanya mengangguk sebagai jawaban dan pergi meninggalkan ruang tamu yang hanya tersisa si kembar dan adik iparnya shaken

Betul, seseorang yang datang tadi adalah adik dari suaminya, ia baru pulang kerja dan berniat mampir ke mansion kakaknya tinggal, tentunya untuk melihat kedua ponakan yang baru pulang dari Australia
Namun baru saat di depan pintu ia sudah mendengar keributan, bukannya mendapat sambutan yang ia dapat hanya suara bising
dari bayi menangis

"Jadi? Apa yang kalian perbuat barusan"

Shaken dengan lapang dada menunggu penjelasan dari dua keponakannya ini, ia mendudukkan diri di sofa tersebut dan menatap kedua ponakannya dari atas sampai bawah

'shaken deltarx alteri' ia bukanlah seseorang yang memiliki kesabaran seluas samudra dan sedalam paling Mariana, ia memiliki kesabaran setipis tisu di bagi 7 dan tersiram air

Shaken memang cenderung lebih diam dan tegas di bandingkan dengan ke tiga kakaknya yang lain, ia bak air danau diam diam menghanyutkan, jadi jangan pernah bermain-main dengannya

"Papah tahu mulut kalian tak bisu"

"Sorry papah, asa salah" ia menunduk sebagai tanda bahwa ia menyesal telah melakukan keributan tadi

"Apa yang telah kamu sesali?"

"Karena asa telah membuat keributan, dengan cara mengigit pipi baby Zizi, papah."

'jadi namanya zizi yah' shaken tadi sedikit penasaran dengan bayi yang ada di gendongan esa, namun ia tak ingin mendekat bayi itu, takut bayi itu akan menangis lebih kencang, bahkan tanpa ia mendekat pun bayinya sudah menangis kencang mendengar suaranya yang mungkin menyeramkan?

"kau akan mendapatkan hukuman mu. Yasa brata alteri" shaken menekan intonasi suaranya saat menyebut nama Yasa

"Tak perlu pah, esa akan memberikannya hukuman nanti setelah makan malam"
Tak ada jawaban dari shaken, namun esa tahu bahwa papahnya itu telah menyetujui keputusannya barusan

SEKIP MAGER HEHEH

Kini keluarga alteri sedang memulai makan malamnya, setelah kejadian tadi, saat dwanra pulang dan menggendong zizi ia melihat cap gigi yang memerah besar di pipi anaknya, esa menjelaskan dengan rinci agar daddy-nya tak gegabah

Saat mendengar penjelasan esa, dwanra sangat marah pada Yasa, berani sekali ia melukai permatanya

Dwanra berkata akan memberikan hukuman untuk Yasa, namun lagi-lagi esa mencegah dan mengatakan bahwa ia sendiri yang akan menghukum kembarannya

Z I Z I ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang