kasian:(

898 95 1
                                    

Happy reading my love ~⁠(⁠つ⁠ˆ⁠Д⁠ˆ⁠)⁠つ⁠。⁠☆

‿︵‿︵‿︵୨୧ · · · · ୨୧‿︵‿︵‿︵

Zizi yang sebelumnya merasa terbang karna ulah kucing yang ia beri nama monyet itu. Sekarang kepalanya terasa begitu pusing sebab saat ia terbangun dan melihat ke sekeliling ia berada di dalam gubuk

Benar ia dalam gubuk reot yang sudah tak layak huni, bahkan di dalamnya hanya terdapat tikar sebagai alas untuk tidur, banyak lubang di setiap biliknya

Saat ia memutuskan melihat ke sampingnya ia melihat seorang nenek yang sedang tertidur pulas di sebelahnya, zizi merasa sedih dan kasihan terhadap nenek tersebut detik itu juga ia akhirnya menangis kencang bukan karena kondisi ia berada digubuk itu namun karna nenek yang sedang tertidur di sebelahnya.

Zizi memutuskan untuk mendekati nenek tersebut dan memeluknya dengan posisi kepalanya bersandar di pipi sang nenek, hingga sang nenek terbangun merasa atap bocor karena hujan, nyatanya itu adalah air mata dan hingus zizi yang membanjiri muka sang nenek

Nenek yang melihat cucunya menangis hingga membuat seluruh wajahnya basah oleh tangisan si kecil pun merasa panik

"Astaga... Cucu nenek yang manis ini kenapa menangis? Ada yang sakit sayang?" Nenek merasa cemas karena melihat zizi menangis sampai segukan langsung memeluk cucunya sambil mengelus² punggung zizi dan mengucapkan kata-kata penenang untuk cucunya itu

"Sttt... Sudah ya sudah jangan menangis, ada nenek di sini cup cup cup tak apa semuanya baik² saja"

zizi merasa nyaman dengan usapan itu mulai tenang dan hanya menyisakan segukan itu saja

"Hiks nek"

"Kenapa cucu nenek ini menangis? zizi sakit?"

Nenek hanya mendapatkan gelengan sebagai jawaban buntalan yang berada di pelukannya, membuat nenek bingung apa yang terjadi pada cucunya itu fikiran nenek sekarang.

"Lalu kenapa zizi menangis?"

"Nek, cian asti nda nyaman bobo na hiks"

ahh rupanya sang cucu merasa kasihan padanya hingga membuatnya menangis kencang seperti tadi hal itu membuat nenek terkikik geli mendengar jawaban manis dari zizi

"Hahaha, cucu nenek manis sekali" nenek menghujami muka zizi dengan banyak ciuman yang membuat sang empu merasa geli

"Hihihihi cudah liii nan ium ium gi nek"(sudah geli jangan cium cium lagi nenek)

"Baiklah-baiklah zizi lapar tidak?"

Mendengar kata itu mampu membuat safir bulat zizi berbinar terang dengan bersemangat menganggukkan kepala hingga rambut hitam yang lebat itu ikut bergoyang

"Kalau begitu zizi tunggu di sini yah nenek buatkan makanan dulu untuk cucu kesayangan nenek ini"

"Tey nek zi gu nek di cini" (okey nenek zi tunggu nenek di sini)

Nenek memutuskan untuk mengukus ubi di belakang rumahnya menggunakan kayu bakar karena hanya itu makanan yang mereka miliki

[Di dalam]

Zizi sedang asyik menggoyangkan kedua kakinya kekanan dan kekiri sambil menunggu nenek membuatkan makanan untuknya

'hi tuan'

Zizi tersentak ketika mendengar seseorang berbicara namun tak ada wujudnya ia merasa tak ada siapapun di sekitarnya sang nenek pun tak bersamanya

'tuan ini saya system saya berbicara di dalam fikiran tuan'

System menjelaskan dengan penuh semangat dan ketika mendengar perkataan zizi seketika semangatnya hilang dan moodnya menurun drastis

"MONET?!!"

Perkataan itu yang membuat system merajuk, sudah menjadi bayi pun tetap saja menyebalkan itu fikir system

'ya tuan ini saya, sekarang anda berada di tubuh anak berusia 4 tahun tuan, dan nenek yang tadi adalah nenek anda keluarga satu²nya yang anda miliki saat ini namanya nenek sumati'

zizi hanya mendengarkan saja informasi yang di berikan oleh system namun ia penasaran dengan misinya dan kenapa ia bisa berada di sini

"net, napa gua di cini? tluc apa mici na? cian celaki nek mati inggal na ka cini"(monyet, kenapa gua di sini? Terus apa misinya? Kasian sekali nenek sumati tinggalnya di sini)

'sumati tuan bukan mati nenek anda belum mati saat ini' system sungguh tak habis fikir dengan zizi sudah cukup tuannya ini menginjak harga dirinya dengan nama monyet sekarang sang nenek tak bersalah pun ia panggil mati

"tauu la gua uga nek lum mati cumaa cucah gil na jadi na zizi nggil na nek mati, monet odoh Ic"

"lus mici na pa?"

'untuk saat ini anda belum memiliki misi tuan, pemberitahuan misi akan muncul dengan sendirinya, kedatangan saya hanya ingin memberikan informasi tentang tubuh yang anda tepati saja'

Zizi merasa kecewa terhadap system karena ia sudah bersemangat untuk menjalankan misi nyata ia tak mendapatkan misi sama sekali

"Cana gii!!!net nda guna"(sana pergi! Monyet gak berguna)

Sopan bngt mulut dedek gemes ini-sasa

‿︵‿︵‿︵୨୧ · · · · ୨୧‿︵‿︵‿︵

Nenek sumati78 tahunNek sumati merupakan seorang janda, suaminya meninggal, dan ia memiliki satu anak yang merupakan ibu dari zizi di dunia baru orang tua zizi meninggal dalam perjalanan saat mereka akan pergi berlibur, nek sumati seorang penjual ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nenek sumati
78 tahun
Nek sumati merupakan seorang janda, suaminya meninggal, dan ia memiliki satu anak yang merupakan ibu dari zizi di dunia baru orang tua zizi meninggal dalam perjalanan saat mereka akan pergi berlibur, nek sumati seorang penjual kue basah, untuk mendapatkan uang demi si kecil yaitu cucu satu-satunya, nek sumati sangat menyayangi cucunya itu, meski nek sumati sudah tua ia tetap bersemangat mencari nafkah demi dirinya dan sang cucu.








‿︵‿︵‿︵୨୧ · · · · ୨୧‿︵‿︵‿︵


Thanks yang udah baca dan vote sayang❤️
Segini dulu yaw

Papay jangan lupa vote sweetie(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠✧⁠*⁠。



Z I Z I ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang