Happy Reading.
•••
"Nggak perlu masuk RSJ sih, disini aja juga lo kaya pasien RSJ yang gilanya melebihi pasien RSJ lainnya,"ujar Jhovan.
Regza menggeram marah dan menatap tajam kedua sahabatnya, tangannya melemparkan belati tajam miliknya itu ke arah dinding yang berada di belakang Jhovan dan Alagra.
"Bangsat! Diem lo anjing!"bentak Regza.
"Ngamuk lagi, mirip orang gila,"ujar Alagra terkekeh pelan.
"Dari pada kaki sama tangan lo jadi taruhannya, lebih baik diem lo berdua!"bentak Regza.
Alagra mendengkus kesal dan melirik sinis Regza yang duduk di sampingnya, cowok itu menatap Jhovan yang ada di sampingnya sambil melirik Regza.
"Gilanya kelebihan, Van,"bisik Alagra.
"Regza udah gila semenjak kenal Sheila kali, Gra. Tapi kalau di terusin makin gila sih,"ujar Jhovan terkekeh pelan.
•••
Sheila menghentikkan motor sportnya di depan markas Derlazgalions, dia melepas kasar helm full facenya. Cewek itu berjalan masuk ke dalam markas Derlazgalions dengan tangannya yang membuka jaket kulit yang melekat di tubuhnya.
"Lo belum temuin papa lo my baby La?"
Sheila mengalihkan pandangannya menatap Bara yang berjalan mendekat dengan Sarga, Eza dan Vraka yang berjalan di samping Bara.
"Nanti. Gue lagi males ketemu si iblis,"balas Sheila terkekeh pelan.
Bara menggeleng singkat dan meneguk segelas wine yang ada di tangannya sambil menatap Sheila dengan tatapan datarnya.
Mereka berlima mendudukkan tubuhnya di sofa dengan meja yang tersedia 4 botol wine dan tequila kesukaan mereka berlima.
"Dia Papa kamu baby Girl,"peringat Eza.
"Tau, tapi bokap gue mirip anjing kurang belaian,"ujar Sheila terkekeh pelan.
Eza menggeleng singkat dengan tatapannya yang menatap Sheila dengan tatapan datarnya, sudut bibirnya terangkat tersenyum tipis.
"Temuin papa kamu dulu,"ujar Eza.
"Si iblis nggak gue temuin juga pasti tau gue pulang,"ujar Sheila menggeleng pelan.
Sarga terkekeh pelan dan menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi sambil melipat kedua tangannya di atas dada.
"Itu mulutnya kalau bicara suka bener,"ujar Sarga.
Sheila menatap malas Sarga dan membuang mukanya ke arah lain, tangannya mengambil sebotol wine yang ada di meja dan meneguknya tanpa menggunakan gelas.
"Lagian aneh, bukannya di temuin malah minta samperin, gila kan begitu?"kata Sheila terkekeh pelan.
"Yang dikatain gila papa lo sendiri, La,"balas Vraka.
"Emang gila. Orang gila mana yang mantau anaknya dari Indonesia, padahal gue disana cuma mau latihan dan rehab sebentar? Nggak ada kan?"ucap Sheila berdecak malas.
"Latihan si latihan, tapi ya jangan sampai lo pulangnya bikin kaget babi,"balas Bara.
Sheila memutar bola matanya malas dan meneguk sebotol wine yang ada di tangannya sambil menatap Sarga yang duduk di sampingnya.
"Yang paling bener cuma Mama sih,"ucap Sheila.
Eza mengangguk pelan menyetujui ucapan Sheila. Cowok berwajah datar itu menatap Sheila yang duduk di sampingnya. Tangannya terangkat mengusap pelan rambut panjang Sheila yang memiliki warna biru muda yang tertutup rambut berwarna hitam.
YOU ARE READING
Psychopathic In Romance : ALSHEILA 3
Fiksi RemajaAlsheila Eltheiera Alderxye, cewek berhati beku dengan tingkah cuek. Cewek yang tidak pernah membuka hati untuk siapapun setelah kejadian peperangan dulu dan juga setelah membunuh kedua sahabatnya. Cewek yang selalu menempati tahta tertinggi dari ke...