pavel

5.4K 225 7
                                    

Hari ini hujan mengguyur daerah tempat tinggal pavel, seorang pria cantik dengan tubuh tinggi serta otot yang menghiasi lengan dan tubuhnya, dia tampak sedikit sedih

"hhhh.. "suara nafas nya yg terlihat kecewa saat dia melihat jendela. Diapun mengambil telponnya dan menghubungi seseorang

"halo, phi ,sepertinya aku tidak bisa pergi, disini hujan deras"ucapnya

"hah memangnya disini tidak? kita satu gedung apartemen jika kau lupa, beda nomor kamarnya saja"ujar sailub orang di sebrang telpon

"haha kau benar!"pavel tertawa mengingta kebodohannya

"pavel pavel.. kau itu masih muda tapi ingatanmu sangat buruk"sai menggelengkan kepalanya

"biarkan saja buruk , yang jelas aku tetap jadi guru kan"

"ya ya terserah kau saja!"

"jadi bagaimana phi... tidak jadi pergi?"

"ini weekend pavel apa harus kita terus berada di kamar?tentu saja pergi!"

"tapi ..aku tidak suka dengan cuacanya, sebaiknya hari ini tidur saja"

"hey kau serius?"

"hmm sudah yah aku tutup"

pavel menutup telponnya sepihak., kemudian dia menjatuhkan dirinya di kasur kesayangannya.

pavel promphaopun , anak tunggal dari pasangan selebritis terkenal. ayahnya sudah meninggal 7 tahun lalu karena serangan jantung. Alhasil kini pavel hanya hidup dengan ibu nya yang semakin sibuk di ibukota.

pavel memutuskan untuk kuliah di bangsaen ,karena dia enggan menjadi pencarian wartawan. dimana mereka semua pasti akan menanyakan tentang skandal ibunya .

dia sudah sangat lelah menjadi keluarga orang terkenal,kemanapun dengan siapapun pasti ada saja yang harus di jelaskan, sangat tidak bebas, untuk itulah pavel pergi ke bangsaen untuk menjadi guru di salah satu sekolah SMA negeri.

kebetulan bangsaen adalah tempat tinggal temannya yaitu sailub . Mereka berteman sejak di SMP, sai yg mengikuti ayahnya dinas harus bersekolah di bangkok dan kembali ke bangsaen saat kuliah, di bangsaen ayah sai meninggal dan menitipkan sebuah showroon mobil untuk sai kelola.

Dan pertemanan itu masih berlangsung sampai saat ini. Walau sai punya rumah dan sanak keluarga di bangkok tapi dia lebih memilih tinggal di bangsaen dan membeli apartemen disana.

***

Keesokan harinya, pavel sudah memakai bajunya lengkap.

Hari ini dia ulang tahun jadi tidak masalah sedikit merubah penampilannya , tdk banyak. Hanya rambut yg terbelah ala oppa korea dan baju yg mengikuti tren, kameja putih dan celana hitam dengan sedikit sobekan.

pavel tampak terkejut saat melihat pantulan dirinya di cermin. "hmmm sempurna"ucapnya sambil menjentrikan jarinya

Sekitar 30 menit kemudian pavel sudah sampai di sebuah club. Bukan berniat datang ,hanya saja sai tiba-tiba mengatakan untuk datang ke tempat ini. walaupun tampan pavel seperti seorang playboy namun dia tidak pernah datang ke club , mengingat dirinya tidak suka alkohol dan suara musik yang memekikkan telinga itu cukup mengganggu dirinya

pavel mencoba menghubungi sai namun tidak di angkat. namun selang 10 menit kemudian orang yang di tunggu akhirnya datang.

"pavel..maafkan aku sepetinya kita tidak jadi pergi nonton"ucap sai datang dengan pakaian kokinya, info sedikit sai dulu kuliah di jurusan kuliner jadi tentu saja pekerjaannya saat ini adalah menjadi orang yang memasakkan makanan untuk orang lain

You Are My destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang