06.Teman baru

28 6 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Hai apa kabar nih?
Maaf ya lama up-nya
Jangan lupa follow komen vote dan share ya

~Happy Reading~


Aku sering mendengar orang berbicara"enak yah jadi kamu" Aku hanya tersenyum tipis dan berkata "Aamiin" Perasaan bangga dan sedih menyerang ku secara bersamaan. Ternyata selama ini aku hebat dan kuat, aku berhasil mengelabui mereka dengan keceriaan ku, tanpa mereka sadari semua itu hanya topeng untuk menyembunyikan luka dan trauma yang menemaniku Aku berdoa semoga Allah menganugerahiku telinga yang senantiasa mendengar, hati yang peka, mata yang teduh dan pikiran yang baik untuk bisa memahami dan membantu orang lain yang butuh dukungan. Aku berharap semoga aku yang ceritanya tak didengar, perasaannya disepelekan.

~Zhafira Kiara~

Setelah sampai di uks Davino langsung membaringkan tubuh mungil Zhafira di brankar yang sudah tersedia di UKS.

Davino langsung mengambil kapas dan obat merah,untuk mengobati luka Zhafira.

"Sini gue obatin,mana luka lo." Ucap Davino sambil duduk di samping Zhafira.

Zhafira hanya diam sambil melihat kedepan dengan tatapan kosongnya.

Davino yang melihat Zhafira hanya diam menganggap Zhafira setuju dan segera mengobati lukanya.

Zhafira kembali teringat kejadian tadi,yang dimana Ocha sangat kejam ketika menyiksa dirinya.

Sehingga meninggalkan luka dan trauma yang dalam bagi Zhafira.

Hingga tidak terasa air mata sudah mengalir deras dari pelupuk matanya.

Sehingga menghentikan kegiatan Davino yang lagi mengobati luka Zhafira.

"Lo kenapa?" Tanya Davino heran ketika melihat Zhafira yang sudah berlinang air mata.

Zhafira tidak menjawab pertanyaan Davino,dia malah semakin menangis sesenggukan.

Davino membiarkan Zhafira menangis hingga Zhafira bisa merasa sedikit tenang.

Dirasa sudah mulai tenang Davino kembali menanyakan penyebab Zhafira menangis.

"Lo kenapa?" Tanya Davino.

"Apa ada yang sakit?" Lanjutnya lagi.

Zhafira hanya menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaann dari Davino.

"Terus lo kenapa nangis?" Tanyanya lagi.

Kali ini Zhafira mau menjawab pertanyaan Davino tersebut.

"Aku cuma heran kenapa Ocha begitu benci kepadaku." Jawab Zhafira sambil menundukkan kepalanya.

"Aku nggak tau salah aku dimana."

"Aku cape selalu jadi bahan bully mereka."

"Luka yang kemarin aja belum kering,ini malah bertambah lagi." Lanjut Zhafira dengan air mata yang sudah deras.

Sedangkan Davino hanya diam mendengarkan setiap kata kalimat yang keluar dari mulut Zhafira.

GADIS YANG MERINDUKAN REMBULAN (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang