Feel Better

366 37 15
                                    

"kenapa rami bisa sakit uni ?
Aku takut rami akan seperti aku, itu sangat menyakitkan" ahyeon berucap sambil membayangkan bagaimana jika rami mendapatkan tindakan yang sama seperti dirinya yaitu pengambilan cairan diparu parunya melalui perut sampingnya .

"Uni juga khawatir Yeon, semoga saja rami bisa diobati, belum terlalu parah sakitnya" asa mencoba menenangkan ahyeon yang terlihat tidak bisa tidur setelah pulang keasrama padahal ini sudah tengah malam dan semuanya sudah tertidur.

"Sudah yaa sekarang kamu tidur juga, jangan banyak menangis. Kita berdoa semoga besok mendapat kabar baik mengenai rami" bujuk asa sambil menarik tubuh ahyeon supaya tertidur.

"Uni usap yaa, cepat pejamkan mata mu" akhirnya ahyeon pun menurut dan terlelap tidur, melihat itu asa pun lega. Ia lalu mencium kening ahyeon dan membenarkan selimut sampai menutupi lehernya , begitupun ia lalu mengecek Chiki dan memberikan ciuman juga dikening sambil membenarkan kaos kaki Chiki yang terlihat akan lepas satu .

"Adik uni ada ada saja, tidur itu pake kaos kaki yang panjang . Bukan pendek begini Chiki, jadi gampang lepas kan"
asa bergumam sendiri sambil membenarkan kaos kaki Chiki setelah itu iya merebahkan tubuh dikasurnya dan ikut tertidur nyenyak.

"Tuhan tolong buat rami menjadi sehat lagi, dan besok pagi rami boleh pulang serta membawa kabar baik atas kesehatannya. Amin"
Ucap doa asa dalam hati sebelum terlelap tidur.

-------------------------------------------
Rami memang anak yang kuat, saat ini ia tengah menjalani tindakan yang sama seperti ahyeon. Sebelum cairannya menumpuk banyak dan menimbulkan penyakit lain. Dokter menyarankan segera mengambil tindakan tersebut.

"Eomma, jangan menangis rami tidak apa apa" ucap rami sambil memegang erat tangan eomma dengan senyum yang ia paksakan. Sejujurnya tindakan yang tengah dilakukan dokter lumayan ah tidak bukan lumayan tapi memang sakit. Tapi ia mencoba menutupinya supaya eomma tidak terlalu khawatir

"putri eomma bukankah ini sakit hmm?" Tanya eomma rami

"Aniyaa, ini tidak sakit eomma"
dokter yang mendengar itu pun hanya bisa melihat haru, bagaimana mungkin anak masih berumur belasan tahun tapi sudah bisa sekuat dan setegar ini.

"Tahan sebentar ya sayang, selangnya akan dokter cabut. Ayo tarik nafas dalam" dokter memberi aba aba

"Engh shhhh " rami merintih sakit, padahal tadi bisa ia tahan tapi kali ini saat dilepas justru lebih sakit rasanya, ia jadi teringat ahyeon yang waktu itu menangis. Ternyata ini yang ia rasakan wajar saja ia menangis rasanya memang sakit sekali.

" Sayang shh sayangnya eomaa hikss " eomma rami menangis sambil mencium kening putrinya berusaha menyalurkan kekuatan untuk putrinya

"Sudah selesai, rami anak yang kuat. Sekarang istirahat dulu yaa . Berikan minum tapi sedikit dikit dulu yaa nyonya. Rami boleh makan setelah 2 jam berlalu jika tidak ada hal yang rami rasakan "

"baik dokter , terimakasih "

"Rami mau minum eomma haus " pinta rami kepada eomma

"Ini minum pelan pelan, setelah itu tidur. Eomma temani disini. Appa sebentar lagi tiba di sini, papa minta maaf tidak menemani rami karena adik juga sedang sakit "

"Tidak apa apa eomma, rami jadi khawatir kepada adik"

"Tidak ada apa apa sayang, adik cuma demam biasa saja. Sudah minumnya? Sekarang tidur yah. Rami tidak merasa sakit lagi kan?"
Rami bisa melihat ibunya yang menahan tangis saat bertanya dan melihat kekhawatiran yang besar pun akhirnya ia menarik tangan eommanya supaya berhenti, melihat itu membuat rami sakit hati karena sedih telah membuat eomma nya menangis

"Eomma cukup cukup liat rami, rami baik baik saja . Jangan seperti ini. Rami sedih melihatnya"
ucap Rami sambil memegang tangan eomma dan mengelus pelan sambil menatap mata eomma dengan tulus

"Hikss hikss maaf rami eomma sangat khawatir miane"

"Peluk rami eomma, rami mau tidur dipeluk eomma " ucap rami supaya eomma tidak terlalu sedih lagi
-------------------------------------------
" Dokter apakah benar benar tidak apa apa jika rami pulang? " Tanya Eomma kepada dokter begitu menerima laporan tentang putrinya yang boleh pulang

"Tentu nyonya, rami sudah boleh pulang hanya saja jangan melakukan gerakan yang ekstra dulu. Seperti dance selama 1minggu. Luka diarea perutnya supaya aman. Juga mengingat imun rami yang belum stabil" dokter menjelaskan dengan rinci

"Rami senang mendengarnya dokter, terimakasih" ucap rami dengan ceria.

"Kalau begitu saya permisi nyonya tuan" pamit dokter kemudian menyuruh suster untuk melepaskan infus ditangan rami

"Ingat kata dokter, boleh pulang tapi tidak untuk kegiatan dance" appa rami mengingat rami dengan mengelus rambut putrinya

" Siap appa " balas rami dengan tersenyum senang

" Teman teman rami pasti senang, rami sudah tidak sabar memberikan surprise untuk mereka "

" Pastii sayang nanti eomma sama papa antar. Sekalian bilang sajangnim jangan ada kegiatan dance dulu untuk putri eomma ini cupp" ujar eomma sambil memeluk putrinya

" Thank you eomma appa" balas rami memeluk kedua orang tuanya

-------------------------------------------
Ting tong

" Chiki tolong bukakan pintunya " rora memerintah sibungsu

"Tidak mau uni, Chiki lagi Mimi " bukan Chiki yang menjawab melainkan asa hehe. Mendengar jawaban asa membuat Chiki memberikan acungan jempol kepadanya

" Aishh asaa uniii" kesal Rora

" Udah biar uni aja yang buka " pharita langsung berdiri dan membukakan pintu, tanpa melihat siapa yang datang dari kamera dalam rumah

Ceklekk

"YA ! Ramiiii " ucap pharita langsung memeluk erat rami. Membuat kedua orang tuanya merasa senang karena mereka begitu saling menyayangi.

"Rami uniiiii" Chiki begitu mendengar suara pharita yang berteriak rami pun langsung melemparkan botol minumnya dan berlari kencang kearah depan .

" Astagaaaa aduhhh chikiiiii" ahyeon yang duduk disebelah Chiki pun kaget karena botolnya jatuh tepat diwajahnya

"Emp sabar ahyeon sabar itu sibungsu loh jangan dimarain" ucap Rora menahan tawa takut dosa begitupula dengan asa dan Ruka yang melihat itu hanya bisa menahan tawa karena takut ahyeon mengamuk juga ..








To be continue

Habis ini gak mau sakit sakit lagi harus sehat sehat semua terus. Amin

We Love Each Other ( COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang