3🍁

324 44 7
                                    

Jangan lupa vote dan komen!!!

🍁🍁🍁

Gilang tersenyum tipis menatap Jerry yang tertidur pulas disampingnya, mereka sudah mendapatkan tempat tinggal sebuah apartemen sederhana yang hanya memiliki satu kamar tidur, dan itu mengharuskan mereka berakhir satu ranjang.

Gilang juga tak menyangka jika ia akan bertemu Jerry di negara asing ini, yang ternyata memiliki tujuan yang sama dengannya, pendidikan.

Dan plot twist nya lagi, mereka satu kampus, sungguh diluar dugaan pikir Gilang. Dirinya akan sangat-sangat sering berinteraksi dengan Jerry yang notabenenya sempat tak menyukainya perihal temannya Darren saat itu. Padahal Gilang malah tertarik dengan Jerry yang manis daripada pemuda lucu itu. Eh?

"Apa lo senyum-senyum nggak jelas?"
Suara Jerry membuyarkan lamunan Gilang, pemuda itu menatap Gilang dengan tatapan yang menuntut.

Gilang terkekeh kecil, tangannya terulur untuk mengusap rambut Jerry yang langsung ditepis oleh sang empu.

"Don't touch me!" Sentak Jerry sembari menatap tajam Gilang, pemuda itu sangat anti skinship dengan orang asing. Tapi, apakah Gilang orang asing?

Gilang tergelak, "santai dong, sensian amat bocah."

Jerry bangkit dari tidurnya, mendudukkan tubuhnya bersandar pada headboard.

"Selama kita masih bareng disini, gw punya aturan buat lo."

Gilang mengernyitkan dahinya bingung, pemuda itu tetap pada posisinya yang tengkurap diatas kasur.

"Aturan apa?"

"Aturan buat lo, sebelum gw pindah nyari apart sendiri."

Gilang berdecak, pemuda itu bangkit dan mendekati Jerry. "Jadi lo ada niatan buat tinggal sendiri?"

Jerry mengangguk, dirinya memang tidak berniat berbagi ranjang dengan pemuda didepannya ini, bertemu di negara ini saja dia tidak menyangka.

"Sebutin!" Titah Gilang singkat, pemuda itu ingin mengetahui apa yang akan diucapkan oleh Jerry tentang aturan berumah tangga ini. Lah?

"Pertama, lo jangan sok kenal sama gw diluar apart, anggap aja kita bukan temen dan nggak pernah kenal."

Gilang mengernyit heran, apa-apaan itu? Kenapa harus berpura-pura saling tak mengenal.

"Kedua, jangan lo sentuh barang apapun milik gw, terutama ponsel."

Gilang memaklumi kali ini, Jerry memang tipe pemuda yang sangat risih apabila ada barang miliknya dipegang orang lain, berbeda dengannya yang "barang gw, barang lo juga." Jika sudah satu rumah.

"Udah?" Tanya Gilang sembari menarik kaki Jerry kebawah, membuat pemuda itu terlentang kembali diatas kasur.

"Bangsat!" Sentak Jerry karena terkejut, pemuda itu menatap tajam Gilang yang saat ini tepat diatasnya.

"Lo mau apa bangsat!?"

Gilang terkekeh kecil, melihat Jerry yang berada dibawahnya sungguh lucu. "Gw nanya baik-baik loh, udah apa belom manis?"

Gilang hanya mengukung tubuh Jerry tanpa menyentuh apapun, karena pemuda dibawahnya ini masih anti skinship.

"Udah anjing, minggir bangsat-"

"Sebelum itu, gw juga ada satu persyaratan buat lo." Ujar Gilang sembari menampilkan seringai dibibir tebalnya itu.

"Apa?" Jerry sudah kesal setengah mati dengan pemuda yang sedang mengukungnya ini, badannya tak bisa bergerak bebas.

𝐈'𝐦 𝐕𝐢𝐣𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang