Jangan lupa vote dan komen!!!
🍁🍁🍁
Jerry menatap nanar layar ponselnya, terpampang sisa saldo dalam rekening miliknya dilayar itu.
Pemuda belum genap dua puluh tahun itu menghela nafas berat, ia baru saja selesai membayar uang kuliah bersama Dimitri.
"Jangan sedih, semua pasti baik-baik saja." Ujar Dimitri dengan bahasanya Indonesia yang terkesan kaku.
Jerry mengangguk, "iya, kita bisa kerja."
Dimitri mengangguk, pemuda itu menunduk menatap Jerry yang lebih pendek."Kamu, aku bisa membayar untuk kamu semester depan." Ujarnya sembari tersenyum tipis.
Jerry menggeleng brutal, apa-apaan pemuda ini? Iya tau jika orang kaya, tapi ya yang wajar saja.
"Nope, itu nggak perlu." Ujar Jerry sembari menyilangkan kedua tangannya.
"Tapi tidak apa-apa, uangku banyak, jadi tidak masalah jika-"
"Shutt... Ayo kita pulang." Potong Jerry cepat, pemuda itu segera menarik lengan Dimitri untuk segera melangkah meninggalkan halaman gedung administrasi.
"Gilang."
Gilang yang sedang berbicara dengan Cokro langsung menoleh mencari asal suara yang memanggilnya, pemuda itu segera menemukan Jerry yang berjalan beriringan dengan Dimitri. Dan apa-apaan itu? Jerry menggandeng lengan Dimitri, pemuda tiang itu.
Gilang segera meninggalkan Cokro yang masih belum selesai bicara dan melangkah menghampiri Jerry.
"Lah bajing, gak didengerin." Ujar Cokro kesal, pemuda itu kemudian menatap Jerry yang berjalan sembari menggandeng lengan Dimitri, kemudian beralih menatap Gilang yang melangkah cepat menghampiri.
"Pantes, posesif parah."
Sedangkan Gilang, pemuda itu sudah sampai didepan Jerry yang menatapnya tajam.
"Ngapain sih Lo? Orang gw juga mau ke sana." Ujar Jerry sembari menunjuk Cokro yang sedang duduk-duduk santai.
"Ayok sama gw, itu lepas." Ujar Gilang sembari menunjuk tangan Jerry.
"Gajelas kayak bencong." Sarkas Jerry, pemuda itu kemudian melangkah menuju Cokro dengan tangan yang menarik Dimitri kembali, meninggalkan Gilang yang sudah emosi sendiri.
Tak tahukah Jerry jika Gilang sedang jealous? Bagi Gilang, hanya dia yang boleh menyentuh Jerry.
Kok ya mau menang sendiri.
Gilang pada akhirnya memilih diam, pemuda itu berbalik dan melangkah menghampiri teman-temannya. Jerry saat ini sudah duduk berhadapan dengan Cokro dan juga Dimitri, sengaja mengosongkan bangku sampingnya agar bisa duduk disamping Gilang.
"Lo kena berapa bayar uang kuliah?" Tanya Jerry pada Cokro, pemuda itu juga sibuk memakan roti milik Gilang. Tadi ia menemukan itu dimeja dan menanyakan pada Cokro, dan ternyata itu milik teman satu rumahnya. Satu ranjang, eh.
"50 ribu Rubel." Jawab Cokro sembari mengutak atik laptopnya, pemuda itu juga lumayan pusing perihal uang.
"Kalo kamu?" Tanya Jerry pada Dimitri.
"Siahh pake aku kamu." Cibir Gilang Semakin jealous, yang hanya dicueki oleh Jerry.
"Forty-five thousand."
Jerry mengernyit heran, kenapa murah sekali milik Dimitri? Sedangkan dia harus membayar tujuh puluh ribu Rubel. Apa-apaan ini, apa ada yang salah?
"Jerr, Jerry."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈'𝐦 𝐕𝐢𝐣𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚! [On Going]
Novela Juvenil𝐋𝐚𝐩𝐚𝐤 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬𝐡𝐢𝐩⚠️ Tentang Baskara yang ingin keluarga kecilnya harmonis seperti harapannya. Tentang Harsa yang berusaha berubah dan selalu ada untuk adiknya. Dan Nata, yang berusaha untuk melakukan semuanya sendiri. "Nata bisa send...