Dini hari pun tiba, mereka mulai membereskan tenda mereka dan mematikan api unggun. Setelah semua siap Malik dan rombongan mas Rizki akhirnya melanjutkan perjalanan menuju Plawangan Sembalun tetapi dengan tempo yang pelan mengingat kaki mas Galang yang masih sedikit sakit.
Saat mendaki, Malik tidak hanya menghadapi tantangan, tetapi juga menikmati keindahan alam Gunung Rinjani. Dia terpesona dengan pemandangan yang luar biasa, danau Segara Anak yang indah, dan matahari terbit yang memukau.
"Bi liat tu Bi sunrise bi," teriak Malik excited.
"Wah gila lu Lik, indah banget sumpahhh," jawab Bian terpukau.
"Coba aja gua bisa ajak Jani kesini Bi," pinta Malik sedih.
"Yailahh santai dong, bentar lagi lu bisa ajak dia kesini Lik," jawab Bian meyakinkan Malik
"Aduh bi, kalau gua ditolak gimana, soalnya terakhir kali, gua taunya dia suka sama cowo lain," Malik pun kepikiran tentang hal itu sementara Bian mencoba meyakinkan Malik pasti cintanya akan diterima Jani
"Udahlah Lik, gausah mikirin yang aneh-aneh, siapa tau cowo yang di sukain Jani itu elu," jawab Bian meyakinkan
"Kalau enggak diterima yah, nanti turun gunung gua cariin cewe lain deh hehehe," pinta Bian supaya menghibur Malik
"Ada ya gila-gila nya kau, yaudah lanjutt yokk, gua pasti bisa, kita pasti bisa!!!," teriak Malik yang semangatnya telah kembali
Setelah mendaki sampai sore, Malik, Bian, dan rombongan Mas rizki akhirnya sampai di Plawangan Sembalun 2.639 mdpl. Setelah sampai Malik sedikit terharu karna ia tidak menyangka bahwa ia bisa sampai kesini dengan lancar. Kedatangan mereka di Plawangan Sembalun di sambut oleh hamparan awan dan kecupan selamat tinggal dari matahari yang sebentar lagi akan tenggelam di telan bumi.
Di malam itu, saat berkemah di Plawangan Sembalun, Malik duduk di tepi tenda sambil memandangi bintang-bintang yang berkilauan di langit. Dia merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang luar biasa, semakin yakin bahwa perjalanannya ini adalah hal yang benar.
Tetapi ada satu hal yang di takuti oleh Malik, ia takut jika cintanya itu di tolak oleh Jani, tetapi Bian sahabat Malik selalu meyakinkannya dia memikirkan kata-kata Bian "Kalau belom di coba lu mana tau, coba dulu" itulah kata-kata dari Bian yang selalu di pikirkan Malik.
Pukul Sembilan pun datang, Mas rizki mengumpulkan semua rombongan untuk briefing. Sehingga perjalanan summit ke puncak dini hari nanti bisa lancar tanpa adanya kendala
"Jadi teman-teman besok adalah hari yang kita tunggu-tunggu. Setelah briefing ini berakhir kalian semua harus tidur tidak ada pengecualian. Besok kita benar-benar mendaki," pinta mas Rizki kepada semua rombongan
"Loh Riz maksudnya benar-benar mendaki tu gimana?" tanya galang, karena galang merupakan pendaki yang bisa di bilang masih pemula
"Ya karna besok rintangan yang kita lewati tidaklah mudah jalan 5 langkah sama dengan turun 1 langkah, yang hanya bisa menyelamatkan kita besok selain doa adalah kedisiplinan," jawab Mas Rizki
"besok semua barang bawaan di tinggal di tenda, bawa barang yang penting penting saja seperti, masker, headlamp, air secukupnya, dan tracking poll. Oke, besok aku bangunin kalian jam 1 dini hari ya, sekarang semua masuk ke tenda dan tidur!!!," suruh mas Rizki, sambil menepukkan tangannya.
"Siapp, mass!!," pinta semua rombongan sembari berjalan ke arah tenda masing-masing.
Semua rombongan akhirnya masuk ke tenda masing-masing dan berdoa sebelum tidur. Sementara Malik masih terpikirkan oleh jawaban yang akan di berikan Jani apakah jawabannya positif ataupun sebaliknya semakin dalam ia memikirkan itu ia semakin sedih sampai akhirnya dia tertidur dalam kegelisahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan MDPL
RomanceKisah perjuangan seorang lelaki bernama Malik yang memperjuangkan cinta seorang perempuan cantik bernama Rinjani. ia memperjuangkan cintanya dengan cara melakukan misi yaitu mendaki Gunung Rinjani 3726 mdpl dan ia berencana menyatakan cintanya di pu...