Bab 7: Pulang Dengan Hati Yang Patah

219 4 1
                                    

Keesokan paginya, Malik terbangun dengan perasaan yang masih berat. Matanya sembab akibat menangis semalaman. Bian masih mencoba menyemangatinya, tetapi Malik tetap diam. Dengan langkah gontai, Malik dan Bian bersama rombongan lainnya memulai perjalanan turun dari Plawangan Sembalun.

Meskipun fisiknya lelah, pikiran Malik masih dipenuhi oleh pesan dari Jani. Setiap langkah yang diambilnya terasa seperti menambah beban di hatinya. Bian berusaha untuk menghibur dengan candaan ringan, tetapi hanya mendapat sedikit senyuman dan emot jempol dari Malik.

Dalam perjalanan turun, pemandangan Gunung Rinjani yang indah terasa tidak lagi sama bagi Malik. Dia yang biasanya terpesona oleh keindahan alam kini hanya melihat bayangan kesedihan di setiap sudutnya.

Setibanya di pos registrasi, Malik merasa lega karena perjalanan turun akhirnya selesai. Di saat itu Malik dan Bian akhirnya berpisah dengan rombongan Mas Rizki, Malik dan Bian mengucapkan terima kasih kepada semua rombongan karena telah menemani perjuangan mereka. Setelah berpamitan mereka segera mencari transportasi untuk menuju pelabuhan, lalu melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta.

Di dalam kapal, Malik duduk merenung sambil melihat hamparan laut yang luas. Ia menyadari bahwa perjalanannya ke Gunung Rinjani bukan hanya tentang mengungkapkan perasaan kepada Jani, tetapi juga tentang menemukan dirinya sendiri. Meski hatinya masih terluka, Malik merasa ada pelajaran berharga yang bisa diambil dari pengalaman ini.

Petualangan MDPLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang