{5}

118 89 6
                                    

Eka membuka perlahan matanya rasa pusing masih menjalar di kepalanya.
"Eka.."panggil tasa lalu mendekati eka
"Di mana gali..?"tanya eka setelah mendapat sepenuhnya kesadarannya.
"Dia udah pergi"gumam tasa sedih.
Eka hanya menghela nafas berat,ia tidak menduga bahwa gali yang bakalan pertama jadi korban.

"Apa yang sebenarnya terjadi di ruang cctv..?"tanya tasa penasaran
Eka menghela lalu mulai menceritakan apa yang di alaminya malam itu.

Flashback on
"Apa ini"ucap Reni lalu menekan sebuah file di layar.
Mereka bertiga membulatkan matanya saat melihat sebuah rekaman dimana mereka bertiga sedang berada di ruang cctv dan tanpa bernyawa.

"Glekk"Reni menelan ludah kasar.

Tiba tiba seseorang bertopeng badut masuk.
"Lo siapa..?"tanya eka
"Malaikat maut mu"jawab sosok bertopeng badut itu lalu memukul eka sampai tak sadarkan diri.

Flashback off

"Gue cuma ingat sampai situ "gumam eka.
"Menurut Lo siapa di balik topeng"tanya tasa penasaran.
"Gue..ngak tahu...tapi kalau dari suaranya mungkin dia seumuran dengan kita"ucap eka menatap serius tasa.
Tasa hanya mengangguk kan kepalanya.

"Mana Maria..?"tanya eka heran karena sedari tadi Maria tidak kelihatan.
"Gue juga ngak tahu,tadi pagi dia bilang pergi jalan-jalan dan sampai sekarang belum kembali"jelas tasa.
"Apaa Maria hilang dan Lo diam aja"sentak eka dan hendak berdiri namun di cega oleh tasa.Tasa masih takut untuk keluar asrama karena peristiwa kotak tadi sore.

"Kenapa Lo tahan"lagi lagi eka hendak berdiri namun di cegah oleh tasa.
"Masih mau lanjut?"gumam eka membaca surat yang di berikan oleh tasa.

"Gue baru aja dapat teror"jelas tasa menatap eka serius.
"Gue lihat kepala gali dalam kotak"lanjutnya lagi membuat eka kaget.
"Sebaiknya kita cari Maria besok,lagian Reni juga belum sadar"jelas tasa dan diangguki oleh eka.

•°•


Sementara di ruang bawah tanah....

Rakha tidak berhenti merengek tentang makanan yang di berikan kepada mereka, bahkan makanan kucing lebih baik dari ini.batinnya.

"Udah makan aja, nanti Lo mati kelaparan"ucap Albi sambil menahan rasa mual akibat makanan itu.
Ya mereka bayangkan saja mereka di beri makanan sebuah bubur dan telur mentah lalu keduanya di aduk sama rata.
Sementara Cakra Maria dan daren hanya diam tanpa menyentuh makanan itu sama sekali.

"Gue pengen pipis"teriak daren tiba tiba pada penjaga.
Tidak mendapat balasan daren hendak berteriak lagi namun mendapat pelototan tajam dari penjaga.
"Cepat"tekan penjaga setelah membukakan pintu untuk daren.

Daren bergegas ke kamar mandi yang terletak di area kelas ,dia memilih toilet yang jauh karena ingin bertemu sahah satu siswa.
"Eka"panggil daren saat melihat Eka .
"Daren, kebetulan gue mau tanya soal Maria"ucap eka antusias.

"Gue dan yang lain termasuk Maria , dihukum di ruang bawah tanah gara gara lawan guru"ucap daren pelan saat sampai di depan eka.
"B....enar..kah"kaget eka.
Daren hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Gue harus kembali,gue minta tolong supaya Lo sama yang lain hati hati,"ucap daren kemudian meninggalkan eka sendiri.

"Hukuman Lo ditambah daren,"ucap Cakra saat daren baru saja tiba.
"Kok bisa,..?"tanya daren heran, perasaannya dia tidak melakukan pelanggaran apapun.
"Lo bocor soal hukuman"jelas maria.daren menganga kaget Apa..! Bahkan hal seperti itu pun di hukum.sekolah macam apa ini,ia menyesal masuk di sini ,padahal sekarang sudah tahun ketiga dia di sini.

"Daren Leonard"panggil penjaga kemudian memaksa daren masuk ke sebuah ruangan yang tidak di ketahui siswa manapun.

Sementara yang lainnya hanya diam frustasi dengan apa yang menimpa mereka.

SOLVE THE PUZZLE(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang