(02) : Perempuan bercadar.

998 39 0
                                    

.....你好.....

💍💍💍

Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat
~imam syafi'i




Saat ini Ning hilya dan temannya sedang berada di parkiran masjid, mereka akan mengisi sebuah kajian yang diadakan rutin setiap hari Jumat , lebih tepatnya hanya Ning hilya yang akan mengisi sedangkan temannya sebagai jama'ah

Saat masuk kedalam masjid ternyata sudah penuh dengan jama'ah tidak hanya ibu-ibu yang mengikuti kajian tersebut melainkan juga terdapat remaja putri

"Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap Ning hilya sebagai pembukaan

"Wa'alaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh"

"Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT yang mana kita dapat berkumpul di masjid ini dengan izinnya, tak lupa pula kita bersholawat pada nabi agung kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam"

"Iman Teguh,Ilmu Bertambah, yang akan kita bahas kali ini, langsung saya mulai nggeh?" Ucap Ning hilya yang disetujui oleh seluruh jamaah

"Imam teguh, ilmu bertambah ALLAH SWT telah menganugerahkan akal dan pikiran kepada kita selaku manusia ciptaan-Nya. Hal ini bukan hanya untuk penghias diri dan pembeda saja, melainkan untuk digunakan semaksimal mungkin. Salah satunya untuk mencari ilmu. Ya, ilmu adalah sesuatu yang sangat penting bagi diri kita."

"Untuk dapat melakukan segala sesuatu, maka diperlukan ilmunya. Oleh sebab itu, tidak salah lagi bahwa ilmu harus lebih dahulu daripada amal atau perbuatan. Yaitu bekas yang terlukis di otak orang yang berilmu di dalam perkara yang telah diketahuinya. Ibarat seorang tukang gambar yang hendak memulai melukiskan gambarnya, lebih dahulu telah ada rupa gambar itu di dalam otaknya, barulah dilukiskannya."

"Tetapi iman atau kepercayaan lebih tua pula dari ilmu. Iman adalah menjadi dasar dari ilmu. Itulah sebabnya, nabi-nabi lebih dahulu menanamkan iman daripada menyiarkan ilmu. Ayat-ayat yang diturunkan Allah di Mekkah lebih banyak mengandung rasa iman, dan yang diturunkan di Madinah lebih banyak mengandung ilmu.''

"Setelah sempurna iman, mereka disuruh membenarkan, setelah itu dikemukakan segala macam alasan dan dalil, disuruh pula mengiaskan kepada perkara-perkara yang lain. Perkataan ini dikuatkan oleh sahabat Juandab. Dia berkata bahwa sebelum mereka dewasa, lebih dahulu mereka diajarkan iman dan setelah itu baru diajarkan Quran, dan barulah pelajaran iman itu bertambah-tambah."

"Permulaan iman itu didengarkan dengan telinga. Setalah mafhum pendengaran, barulah diikrarkan dengan lidah. Apabila telah diikrarkan dengan lidah, maka iman yang telah ada di dalam hati itu bertambah teguhlah. Apabila iman telah teguh, ilmu pun bisa pula bertambah, bertambah lama bertambah banyak. Karena pendengaran dengan telinga dan ucapan dengan mulut tidaklah akan bermanfaat kalau urat keyakinan dan makrifat yg ada dalam hati tidak terhujam kuat."

Para jama'ah terus menatap ke arah Ning hilya mendengarkan nya dengan seksama apa yang disampaikan oleh Ning nya itu

Sedangkan dilain tempat tepatnya dikamar bernuansa abu-abu terdapat Gus faqih yang tengah duduk di sofa sambil menatap ke layar handphone nya, ia sedang mengikuti kajian online yang dibawakan oleh Ning hilya, senyuman nya pun tak pernah luntur

Memang kajian Ning hilya sendiri juga disiarkan secara online, Ning hilya sendiri tidak mempermasalahkan nya asalkan wajah nya tidak tersorot kamera

Asik dengan acaranya sampai sampai Gus faqih tidak mendengar suara ketokan pintu kamarnya

Dua do'a yang terkabul [ Pre Order ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang