[ 3 ] Red Apple

862 67 13
                                    

──✧・。✦゜・✧──

Karena paginya Eva sudah bilang pada Leona bahwa dia akan pulang dengan Nakime, saat Naki sekarang menelponnya untuk mengabari bahwa dia berhalangan datang, ini sudah terlalu telat untuk meminta tumpangan pada Leo, orang itu sudah tidak berada di area kampus sejak sore. dan sekarang sudah jam setengah sembilan malam.

"tidak apa-apa, serius. Skripsi kakak lebih penting. Aku bisa menunggu atau nebeng pulang pada teman yang lain." kata Eva pada orang di sebrang sana.

"Jangan menunggu, dosenku yang ini rewel dan banyak mau. Aku akan lama tertahan di ruangan asistensi." balas Naki.

"I see. Semangat kak, jangan kena mental dulu haha."

setelah mematikan teleponnya, Eva rencananya akan pergi nangkring saja di area sekitar Fakultas bersama anak-anak kelasnya yang lain.

tapi karena Leona tiba-tiba mengirimkan pesan bahwa dia tidak pulang dan Selene sendirian di Apartemen, Eva jadinya memutuskan untuk langsung pulang saja. Sele itu agak penakut, kasian dia kalau ditinggal sendiri disana.

Eva niatnya mau ikut pulang sekalian dengan Rie yang kebetulan ada perlu keluar membeli perlengkapan untuk revisi maketnya. Rie, atau Gabriell, adalah salah satu teman yang paling sering sekelas dengan Evelyn sejak masih semester satu.

awalnya mereka cuma trio dengan Zhea. tapi karena suatu project kelompok di akhir semester pertama dulu, komplotan mereka jadi punya lima anggota, yaitu Eva, Rie, Zhea, Muulan, dan Leah.

jadi Evelyn biasanya pulang dengan salah satu dari empat curut ini jika Leo dan Naki berhalangan menjemputnya.

tapi karena yang kali ini dadakan, Eva lupa bilang pada Rie kalau dia mau nebeng, keburu keduluan Rie janjian dengan anak yang lain.

jadilah dia bengong di sini sekarang.

"Hmphh... menyebalkan., apa minta antar pada Adam saja ya? dia seharusnya masih dikampus sih." monolog Eva.

"ah tidak tidak, Leona tidak suka dia. kalau sedang sial dan mereka berpapasan di area komplek kan ribet." sambung Eva lagi menjawab dirinya sendiri.

dia punya banyak teman sih, tapi introvert seperti dia tidak akan mau minta tolong jika masih ada pilihan lain, kecuali teman dekat.

jadi dia memutuskan memesan GoCar saja.

untungnya area paving blok sekitar parkiran prodi ada beberapa bangku panjang yang disediakan, jadi Eva duduk disana dulu sembari menunggu.

tidak bisa nebeng ya tinggal GoCar, hidup itu tidak usah dibuat ribet, jaman sudah serba mudah begini.

Kenapa tidak Go-Jek? tidak mau saja, Eva kurang suka naik motor apalagi di malam-malam dingin begini yang anginnya serasa ditiup dari Kutub Utara.

dia bukannya rasis atau sok kaya ya, dia bisa naik motor sendiri kok. tapi memang faktor kelamaan diperlakukan seperti tuan putri oleh Leona, dia jadi kebiasaan terima beres, pulang pergi selalu diantar jemput.

dan diantara Nakime atau Leona, tidak satupun dari mereka menggunakan motor.

Eva biasanya ikut dua orang ini, dan di kebanyakan waktu, mereka memakai mobil karena jalanan ke kampus tidak sepadat itu sampai terkena macet, ini bukan Jakarta.

Sembari menunggu, Eva mengeluarkan AirPods dan mulai menyetel lagu-lagu dari album Ultraviolence milik Lana Del Rey.

tidak, Eva bukan manusia aesthetic penggemar vintage atau old money layaknya para 'Lana girlies' pada umumnya, dia ini agak jamet malah. Eva mulai senang mendengar lagu-lagunya Lana karena marketingnya Adamka.

Lilith & Eve  [ GL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang