[ 4 ] Lilith

937 77 22
                                    

──✧・。✦゜・✧──

Eva diam sejenak menatapi Apel itu, lalu Lilith lagi. diluar dari rasa penasarannya kenapa Lilith ada disini, dia memang kebetulan sedang lapar.

biasa, lupa makan lagi. dia ingat pergi makan siang karena Leona menelponnya saat siangnya, tapi makan malam dia lupa. Eva bahkan baru sadar dia lapar saat Lilith menyodorkan Apel sekarang.

"untukku?" tanya Eva.

"Hm. ucapan... terimakasih? I guess."

Eva termenung lagi, mengira-ngira apakah yang dimaksud Lilith adalah terimakasih untuk yang tadi pagi, lalu tersenyum dan mengendikkan bahu tanpa beban sebelum mengambil apelnya.

"padahal cuma berjalan beberapa jarak.." balas Eva.

anak itu menoleh kesamping saat Lilith ikut duduk di sebelahnya dan menatap heran pada figur nendoroid dari Kozume Kenma di dekat Eva.

"tidak perlu dihiraukan. ngomong-ngomong, kenapa masih disini? hampir tengah malam sekarang..." tanya Eva penasaran.

"ada urusan dengan teman lama." jawab Lilith seadanya.

"seorang mahasiswa?"

"tidak. dia seorang dosen di Fakultas Hukum."

"Aa.. begitu..."

"kau sendiri? kenapa duduk sendirian disini seperti anak hilang?"

"perumpamaan yang jahat.." Eva menggerutu sedikit sebelum menjawab,  "aku disini menunggu jemputan, itu saja."

Lilith melirik ke bawah sedikit, dimana Eva sedang memegang smartphone nya di pangkuan, itu menunjukkan update lokasi driver pada aplikasi GoCar.

"tempat tinggalmu jauh? tidak mau ikut denganku saja? aku kebetulan akan pulang juga. barangkali kita sejalur." tawar Lilith.

"jauh? tidak juga, hmm..."

Eva memikirkannya sejenak, driver sialan itu memang sudah stuck di satu lokasi cukup lama, dia bisa saja mengcancelnya. tapi... dia tidak kenal wanita ini. mereka baru bertemu tadi pagi. terlepas dari secantik apa bentukannya, tetap tidak aman untuk sembarangan ikut orang asing.

kalau ketauan Leona, kepala Eva akan digetok.

tapi dia ingin ikut. dia... penasaran dengan Lilith.

terkutuklah mommy issue nya yang tidak bisa tenang melihat wanita cantik.

jadi disinilah Eva sekarang, berjalan di jalan setapak menuju parkiran Fakultas yang jaraknya tidak terlalu jauh dari parkiran Prodi, sedikit lagi sampai. Lilith bilang dia parkir disana saat datang.

sekali lagi, berjalan beriringan dengan wanita setinggi ini agak membuat krisis percaya diri untuk Eva, karena tinggi badannya yang standar benar-benar terbanting dihadapan Lilith. Eva hanya sebatas bahunya.

"memikirkan apa?" tanya Lilith. entahlah, anak ini sepertinya senang sekali melamun didekatnya, dia heran saja.

"bukan apa-apa..."

"oiya, kita belum sempat berkenalan tadi pagi, kau tidak menyebutkan namamu." kata Lilith.

"ah ya.. benar. namaku Evelyn."

"Evelyn.., nama yang indah. boleh kupanggil Eve?"

"hm??" Eva berkedip-kedip bingung.

"kenapa? apa ada masalah dengan panggilan itu?"

"tidak juga... kau bisa memanggilku sesukamu."

Eva melamun lagi setelahnya, tapi Lilith sepertinya sudah mulai terbiasa bahwa anak ini kelihatannya memang suka bengong.

Lilith & Eve  [ GL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang