──✧・。✦゜・✧──
Suasana disekitar taman ini sangat asri dengan hamparan rumput luas dan banyak pepohonan. udaranya terasa segar, dan beberapa bangku dengan meja bundar telah disediakan di banyak titik untuk pengunjung yang datang.
saat Adam sudah sampai di belakang Evelyn, dan melihat dia sedang menggambar sesosok wanita cantik di buku sketsanya, Adam tertarik untuk bertanya.
"siapa itu?"
Eva yang tidak sadar kapan dia datang reflek menoleh dan nge-lag sebentar, lalu berkedip-kedip dua kali sebelum menjawab seadanya, "aku juga tidak tau."
dia tidak tau?.
"lalu kenapa digambar?" tanya Adam.
"cantik saja."
laki-laki jangkung itu meletakkan kantong plastik yang dia bawa di meja, bersama buku novel yang dia tenteng di tangan kanan disebelahnya, lalu ikut duduk juga di dekat Eva.
pandangannya masih belum lepas pada objek cantik yang tengah digambar Eva, entah kenapa wanita tanpa wajah disana sangat menarik atensinya.
melihat dia yang sangat berminat, Eva akhirnya meletakkan pensilnya kesamping, dan memberikan buku sketsa itu pada Adam. lagian sudah selesai juga.
"kau sepertinya sangat tertarik." komentar Eva melihat betapa seriusnya anak laki-laki itu saat membalik-balik halaman buku yang dia berikan.
cara dia menatap itu seakan sedang melihat karya Vincent Van Gogh alih-alih coretan-coretan berantakan Evelyn.
"jadi ini semacam karakter random?? Tapi ciri khas nya sangat kuat, dan tampilannya selalu konsisten di setiap halaman, seakan benar-benar digambar mengikuti orang asli. Dia seperti punya nyawa, dan entah kenapa terasa... familiar." ucap Adam dengan padangan yang masih terkunci pada siluet cantik berambut panjang di buku.
"iyakah?? mungkin aku saja yang sepuh." balas Eva enteng.
melihat betapa congkak nya dia dengan skill menggambarnya, Adam tertawa.
"Hhahah, sombong nya."
"Its called confidence, lil bro." koreksi Eva.
"alr.. but, I'am serious for what I just said before. she feel.. strangerly close, and... familiar. --dia mengingatkanku pada tokoh yang dibahas dalam buku yang sedang aku baca, tapi kurasa lebih dari itu."
mendengar itu, Eva teringat anak ini memang datang kesini dengan membawa sebuah buku bersampul gelap.
'gelap' disini bukan dalam artian warnanya saja yang gelap, tapi ilustrasi sampul depan bukunya, konsepnya dark sekali.
buku itu diletakkan di sampingnya sekarang, lumayan jauh dari posisi Evelyn.
"apa kau halu?? sepertinya kebanyakan membaca membuatmu terlalu mudah berkhayal, Adam." ejek Eva sambil mengalihkan pandangan dari buku aneh itu.
anak laki-laki di sampingnya memutar bola mata jengah, "Aghh shut up.., kau selalu pandai merusak suasana dengan bercanda disaat aku ingin serius, Va."
"Well, its fun." balasnya tidak peduli.
setelah Adam selesai melihat-lihat isi buku sketsa Eva, dia meletakkannya disampingnya, berderet dengan novel yang dia bawa. Eva otomatis ikut melihat itu juga.
buku sketsanya diletakkan dalam posisi terbuka, menampakkan salah satu gambar yang posenya menghadap belakang dengan berlatar sebuah danau berkabut.
anehnya, buku milik adam dan sketsanya diletakkan bersebelahan, entah kenapa terlihat cocok. seakan saling melengkapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lilith & Eve [ GL ]
Fantasydalam kitab Yesaya, disebutkan bahwa Lilith adalah sesosok iblis malam yang gemar menggoda para lelaki muda untuk berhubungan intim. tapi bagaimana jika 'iblis penggoda pria' ini ternyata... lebih suka perempuan?.