#37

3.2K 161 16
                                    

Youra melihat dirinya dipantulan cermin, merasa tidak nyaman dan tidak suka dengan apa yang dia pakai, sesuai perkataan Loodie setengah jam yang lalu yang menyuruh Gian untuk membawakannya pakaian untuk Youra kenakan dia mencoba untuk menurut dan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Youra melihat dirinya dipantulan cermin, merasa tidak nyaman dan tidak suka dengan apa yang dia pakai, sesuai perkataan Loodie setengah jam yang lalu yang menyuruh Gian untuk membawakannya pakaian untuk Youra kenakan dia mencoba untuk menurut dan sabar mengiyakan perkataan ayahnya, dia percaya Gian dia akan melindungi Youra apapun yang terjadi sesuai perkataannya.

Dress hitam press body dengan sedikit renda membalut tubuhnya sekarang, Youra risih dia tidak menyukai ini, semasa hidupnya yang di didik oleh ibunya, ibunya melarang dan tidak mengijinkan Youra untuk Youra mengenakan pakaian seperti ini terlebih dress press body.

Youra mengambil sweater panjang dari atas kasur, dia mengubrak abrik lemari dikamar miliknya yang kosong tidak ada pakaian satupun disana keculai sweater panjang hitam ini, Youra akan memakai ini untuk sedikit menutupi tubuhnya yang terbuka.

"Youra, kau telah selesai?" Gian datang tiba tiba dari arah pintu, matanya menulusuri apa yang dikenakan Youra, dia melihat penampilan Youra dari atas hingga bawah yang mengenakan dress yang dia bawa beberapa menit yang lalu, Gian berdehem kecil dress itu sangat melekat dan memperlihatkan tubuh Youra dari balik dress yang dia pakai.

"Kakak, aku— aku merasa aku tidak nyaman.. ini salah aku tidak menyukai ini.."

Youra menunduk, dia sedikit melihat tubuhnya dengan matanya secara langsung.

Gian hanya diam, entahlah apa yang dipikirkan pria itu dia hanya memandang Youra lekat kemudian menghela nafas. "Its okay Youra, kau percaya pada kakak kan?"

Youra tak bisa menjawab lagi selain mengangguk, dia menghargai kakak sepupunya sekaligus mempercayai dengan langkah kecilnya dia mendekat, sambil terus berusaha menutupi tubuhnya dengan sweater hitam panjang.

Langkah kecil itu akhirnya sampai didepan Gian, pandangan Youra masih menunduk dia mencoba membiasakan dirinya.

"Ayo." Gian menarik lembut pergelangan kecil itu, menuntunnya menuju keluar kamar.

"Aku tidak nyaman kak.."

Gian tidak merespon, dia bahkan tidak menatap Youra sedikitpun hanya memandang lurus kedepan melihat Loodie yang sudah menunggu di kursi sofa ruang tamu miliknya.

"Lambat." Sarkas Loodie, dia sudah siap dengan pakaiam formal miliknya, kemeja putih dengan dibaluti jas berwarna navy dan celana formal dengan warna senada.

"Maafkan kami tuan.." Gian berusaha untuk menghindari pertikaian.

"Sudahlah."

Loodie bangkit dari duduknya, dia memandang Youra sejenak melihat penampilannya yang menurutnya sangat sempurna untuk menemui rekannya, alisnya berkerut saat melihat Youra memakai sweater panjang yang tidak dia suruhkan untuk memakai itu.

Lovesick Assassin [END - BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang