Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa menit berlalu setelah penjelasan yang cukup panjang oleh Takeda-sensei, beberapa pemain mulai mengangguk mengerti. Ukai Keishin bergabung sebagai pelatih sementara Karasuno. Kemudian ia mulai mengadakan pertandingan latihan melawan tim Asosiasi Lingkungan.
M/n membuka pintu Gym, dan menampilkan para senior yang dulu nya bermain di tim Karasuno.
" Jadi berapa banyak pemain yang kalian miliki? " Tanya Coach Ukai
" Ehm...kami memiliki dua pemain yang belum bisa bermain.. " jawab Daichi kikuk
Coach Ukai menaikkan alis nya menatapnya penuh tanya. Lalu matanya beralih kearah Nishinoya yang sedang duduk di kursi cadangan di samping M/n
" Apa dia cidera? " Tanya Coach Ukai melirik Nishinoya
" A-ah dia.."
Jawaban Daichi terpotong ketika M/n mendorong Nishinoya berjalan menuju lapangan
" Dia baik-baik saja.. iya kan Nishinoya? " Ujar M/n menatap nya dengan senyum tipis
Nishinoya yang awal kesal, tersipu ketika mendapatkan dorongan dan senyuman dari manager cantik kesukaannya. Ia mengangguk kalah dengan perkataan M/n dan berjalan menuju lapangan
" Satu lagi dimana?? " Tanya Coach Ukai balik
Sebelum Daichi membalas balik, ia dipotong oleh teriakan Hinata yang melihat Asahi mengintip di pintu luar Gym
" AH! Itu Asahi-san!! " Panggil Hinata
Asahi yang ketahuan terkejut mendengar panggilan Hinata, dan Coach Ukai pun meneriakinya
" Hei kau yang berjambang, kenapa terlambat!! Masuklah cepat!! Dan apa posisi mu " ujar dan tanya Coach Ukai bersamaan
Asahi dengan kikuk, berlari masuk kedalam Gym dan menjawab Coach Ukai dengan ragu.
" Wings spiker " jawab Asahi pelan
Nishinoya dan Sugawara yang menatap Asahi seketika memasang senyum bangga
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Bagus bergabunglah dengan tim Asosiasi Lingkungan, lalu apa masih ada lagi pemain yang lain " ujar Coach Ukai menatap mereka
Takeda-sensei menepuk punggung M/n pelan sambil tersenyum menyemangati nya. Pipi M/n sedikit memerah malu, dengan gugup ia berjalan dan..
