13•° Dalam Bahaya

65 5 0
                                    

°•°HAPPY READING°•°

°
°
°

Keira menunggu Alvyn di salah satu bangku kantin. Kemana Alvyn? Dia memesan makanan untuk mereka berdua.

"Ehh, udah denger ngga tentang Lisa anak kelas 12 itu?"

"Iya njir, bunuh diri ya katanya?"

"Katanya sih iya, tapi gatau alasan dia bunuh diri apaan."

"Kasian banget. Udah dia hidup sendiri, sekarang malah mati bunuh diri."

"Mungkin dia cape kali hidup sendiri makanya dia milih akhirin hidupnya."

Keira masih mendengarkan pembicaraan siswi-siswi tersebut. Saat Keira masih sibuk mendengarkan, Alvyn tiba-tiba datang dan meletakkan makanan di meja.

"Kenapa?" Tanya Alvyn saat dia duduk di sebelah Keira.

"Ehehe ngga kak." Jawab Keira yang dibalas anggukan oleh Alvyn.

"Kakak tau ngga? Kak Lisa yang waktu itu negur Keira katanya bunuh diri ya?" Tanya Keira di sela-sela makannya.

Alvyn diam sejenak mendengar perkataan Keira, sebenarnya Alvyn sudah tau tentang kabar itu. Berpikir bahwa Keira tidak akan mendengar kabar itu adalah pikiran bodoh. Tentu saja Keira akan tau, karna kabar itu pasti akan tersebar.

"Tau dari mana?" Tanya Alvyn yang menatap Keira.

"Keira denger barusan orang-orang pada ngomongin itu hehe."

"Gabaik nguping pembicaraan orang. Udah, makan."

"Hehe maaf kak, Keira tadi juga ga sengaja."

"Ga sengaja tapi di dengerin terus?" Tanya Alvyn yang dibalas cengiran oleh Keira.

Mereka sudah selesai makan, dan waktu istirahat tinggal 15 menit lagi. Dimana teman-teman Alvyn? Mereka memilih makan di rooftop karna mereka bilang kalo mereka mau tenang sebentar.

Alvyn mengajak Keira berkeliling dan duduk di salah satu bangku di depan kelas yang tidak jauh dari kelas Keira.

"Kemaren ada masalah sebelum upacara?" Tanya Alvyn.

"Masalah apa kak? Keira gaada masalah apa-apa."

"Bohong?"

"Kemaren cuma ada temennya kak Lisa nanya kak Lisa ke Keira. Keira udah bilang gatau, tapi tiba-tiba salah satu dari mereka dorong Keira." Jawab Keira yang masih setia menatap Alvyn.

Alvyn menghembuskan nafas kasar. Kemudian dia melepaskan kalung yang dia gunakan. Kalung itu adalah kalung dengan lambang bulan sebagai lambang geng mereka.

Ohh iya, nama geng Alvyn adalah "MoonLight", sebab itu kalung itu memiliki gantungan bulan sebagai lambang.

Alvyn melepaskan kalung itu dan memasangkannya kepada Keira. "Jangan pernah lepas kalung ini. Ngerti?" Ucap Alvyn sembari memasang kalung itu.

Keira menatap Alvyn. "Nanti rusak lagi kak, lepas aja ya? Kan ini punya kakak?"

"Gabakal keliatan siapapun kalo kalung nya ga di keluarin."

"Kalo gitu, Keira bakal berusaha buat jaga kalungnya ya." Ucap Keira yang mendapat anggukan dari Alvyn.

" Ucap Keira yang mendapat anggukan dari Alvyn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alvyn Denzzael [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang