32•° Terjebak

36 4 0
                                    

°•°HAPPY READING°•°

°
°
°

BUGHH

BUGHH

BUGHH

Suara itu Keira dengar kala dia hampir dekat dengan gudang di bagian belakang sekolah. Gudang yang tidak terlalu besar itu sudah terbengkalai atau bahkan sudah tidak dipakai lagi oleh pihak sekolah. Bahkan sekarang tidak banyak siswa yang tau akan adanya gudang tersebut.

"Lepasin Keira kak!!" Berontak Keira kala Zinon dan Hans masih menariknya sampai masuk ke dalam gudang tersebut.

Seojun yang mendengar suara gadis yang dia inginkan pun mengalihkan fokusnya untuk menatap Keira yang sekarang sudah masuk ke dalam gudang.

"Kak Seojun?" Kaget Keira yang mendapati Seojun yang sudah berjalan mendekatinya.

"Halo sayang."

"Ini apa-apaan kak? Lepasin Keira!!" Berontak Keira.

"Cuma sebentar kok, gabakal lama."

BUGHH

BUGHH

Keira mencari sumber suara tersebut yang ternyata ada tidak jauh dari tempatnya sekarang.

"Kenapa? Lo mau bantu dia?" Tanya Seojun kala melihat Keira yang menatap siswa yang masih dianiaya oleh Brayden dengan tatapan kasian.

Keira menatap Seojun lagi. "Kenapa kakak itu nyiksa dia kak? Dia ada salah apa sampe kalian setega ini sama dia?"

"Lo mau bantu dia?" Tawar Zinon mengulang pertanyaan dari Seojun yang membuat Keira menatapnya.

Zinon dan Hans melepaskan Keira. Keira yang merasa mendapat kebebasan pun segera menghampiri siswa tersebut.

"Udah kak stop!!" Ucap Keira saat dia sudah berada di depan Brayden.

Brayden diam menatap Keira. "Ini bukan urusan lo." Ucapnya.

"Kakak ga liat kalo dia udah kesakitan gini?"

"Gw ga peduli!"

Bukannya menyingkir, Keira malah jongkok dan menatap siswa tersebut. "Kakak gapapa?" Tanya nya yang tidak mendapatkan respon apapun.

Brayden yang muak pun menarik Keira kasar untuk berdiri. "Lo kasian sama dia, hah?" Bentak Brayden.

"Lepas kak, sakit!!"

"Dia gatau aja kalo sebenernya Alvyn jauh lebih kejam daripada ini." Sambung Hans.

Keira terus memberontak dari genggaman Brayden.

Seojun mendekati mereka. "Sayang, dengerin deh, gw udah pernah bilang kalo Alvyn itu bukan cowo baik-baik."

"Keira ga percaya sama kakak. Lepasin Keira!!"

"Lo ga percaya? Cowo lo itu pembunuh!!"

Mendengar penuturan Brayden membuat Keira diam menatap Brayden tidak percaya.

"Ka-kakak pasti bohong!!"

"Terserah lo mau ngomong. Sekarang jauh-jauh dari gw!!" Ucap Brayden yang sudah menghempaskan Keira ke lantai dengan kasar.

Seojun menghampiri gadis itu, dia jongkok di depannya kemudian mengelus rambut lurus Keira. "Tinggalin Alvyn dan jadi punya gw kalo mau semua ini segera berakhir."

"Keira gabakal tinggalin dia."

"Jangan memancing emosi sayang." Ucap Seojun setenang mungkin.

Brayden dkk hanya diam menatap mereka berdua.

Alvyn Denzzael [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang