27•° Kavindrana Dalena

44 4 0
                                    

°•°HAPPY READING°•°

°
°
°

••<Markas Utama>••

"Kita ketemu lagi ya? Tapi kayanya pertemuan ini gabakal lama." Ucap Alvyn seraya memasuki gudang.

"Lepasin gw!!"

"Gw mau tanya dulu, dapet untung apa lo sampe berani nyiram cewe gw kemaren?"

"Cewe lo itu murahan!!!" Teriak Kerin yang langsung ditampar keras oleh Alvyn.

"Jaga omongan lo!!"

"Kenapa? Lo ga terima, hah?! Emang dasarnya cewe lo murahan!!" Ucap Kerin dengan keras.

"Dia pindah ke sekolah kita dan berhasil ngebuat Seojun suka sama dia!! Dan asal lo tau, harusnya Seojun itu punya gw, dan gw ga terima kalo cewe murahan lo itu jadi incaran Seojun!!"

Alvyn tersenyum remeh. Dia menatap nyalang kepada Kerin. "Cewe gw murahan?"

"LO LEBIH MURAHAN BNGST!!! MURAH KARNA LO MASIH NGEJAR ORANG YANG BAHKAN GA PERNAH MAU TAU SAMA PERASAAN LO!!!"

Setelah berkata seperti itu, Alvyn mencengkram dagu Kerin dengan kasar. "Ngaca! Yang murahan disini itu lo!!" Ucapnya yang kemudian menghempaskan Kerin dengan kasar.

"Gw sebenernya gasuka terlalu ribet sama cewe modelan kaya lo. Jadi langsung ke inti aja ya?" Ucap Alvyn lagi seraya mengambil pistol nya yang semula berada di atas meja.

"Lo mau apa?!!"

"JAUH-JAUH DARI GW ANJ!!!"

"Selamat tinggal!"

DOR!!

Pistol dengan 2 peluru itu langsung mengenai kepala Kerin. Darah segar sudah mengalir deras dan bau amis sudah mulai tercium di gudang tersebut.

"Murahan kaya lo emang ga pantes buat nafas!" Ucap Alvyn yang kemudian pergi meninggalkan gudang.

Disisi lain, di ruang tengah sudah ada teman-teman Alvyn. Sebenernya tidak semua, karna Darren sampai sekarang masih belum datang ke markas. Ntahlah kemana dia, dia bahkan tidak mengatakan apapun kepada mereka.

"Darren belom dateng?" Tanya Alvyn yang sudah bergabung dengan mereka.

"Belom." Jawab Marvin.

"Sebenernya kemana sih tuh anak? Kenapa di hubungi juga gabisa?" Geram Keenan.

"Gatau anjir, ga biasanya juga gini." Sambung Farzan.

"HALOOO!!!!" Suara yang sedikit melengking itu membuat seisi ruangan dengan reflek menutup telinganya.

"Anjir, kaya kenal suaranya?" Ucap Alby.

Mereka semua mengalihkan fokusnya pada pintu yang sudah dimasuki Darren dan, seorang gadis?

"Kavindrana Dalena?" Ucap Evans.

Gadis dengan wajah yang sangat ceria itupun memasuki markas Alvyn dan bergabung dengan yang lainnya.

"Kapan dateng nya anjir? Kok kita-kita gatau?" Heboh Farzan.

"Sengaja, biar kejutan." Jawab Dalena.

"Lo pada gatau kan kenapa gw gabisa di hubungi?" Ucap Darren yang dibalas anggukan oleh semuanya kecuali Alvyn.

"Hp gw disita paksa sama dia anjir!! Katanya gw gaboleh pegang hp karna takut bilang ke lo pada kalo dia bakal pulang hari ini." Geram Darren yang dibalas cengiran oleh Dalena.

Alvyn Denzzael [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang