03•° Kejadian Di Kantin

107 5 0
                                    

°•°HAPPY READING°•°

°
°
°

••<Sekolah>••

Alvyn and the geng sekarang berada di kantin untuk menikmati istirahatnya. Ntah tidak ada angin ataupun hujan, mereka semuanya rasanya ingin bersama-sama untuk mengantri makanan.

"Vyn, lo ikut antri ga?" Tanya Darren.

"Udah ikut aja ayo daripada sendirian disini." Ucap Farzan seraya menarik Alvyn untuk mengikuti mereka.

Terpaksa Alvyn mengikuti mereka karna Alvyn juga akan merasa bosan jika harus menunggu sendirian.

Alvyn dan Darren sekarang sedang mengantri bakso. Alvyn sudah berkali-kali meyakinkan Darren bahwa tidak akan jadi masalah jika mereka mendahului yang lain. Karna mereka pasti akan memberikan mereka untuk mendapatkan bakso itu terlebih dulu. Tapi, Darren bilang "Gapapa, vyn. Sekali-kali kek jangan nyelat terus jadi orang."

Mendengar penuturan Darren pun Alvyn menghela nafas pasrah dan mengiyakan ucapan Darren.

"Ehh itu kan Alvyn, tumben mau antri." Ucap seorang siswa yang mengantri nasi goreng yang tempatnya tidak jauh dari tempat Alvyn mengantri.

"Iya, tumben. Biasanya juga seenaknya disini karna ayahnya itu yang paling banyak ngasih donasi disini."

"Biarin aja, biar belajar buat menghargai orang lain, jangan mentang-mentang anaknya orang kaya terus dia bisa seenaknya terus gitu?"

Alvyn sangat kesal mendengar perbincangan mereka.

"Ehh tahan dulu bro."

Alvyn seperti tuli dan tidak menggubris perkataan Darren dan terus melanjutkan langkahnya untuk menghampiri siswa-siswa tersebut.

"Jaga omongan lo!!!" Ucap Alvyn yang sudah mendorong salah satu siswa sampai siswa tersebut jatuh ke lantai.

"Ehh, kenapa? Kan emang kenyataannya gitu."

Alvyn tidak tinggal diam, dia kemudian menghantam pipi siswa tersebut sampai sudut bibir siswa tersebut mengeluarkan darah.

"Alvyn udah!!" Bujuk Darren seraya menarik Alvyn agar mau melepaskan siswa tersebut.

"Diem!! Orang kaya dia emang pantes dikasih peringatan!!"

Semua siswa siswi yang berada disana mematung melihat kemarahan Alvyn, tidak ada yang berani berbuat apa-apa karna mereka semua takut pada Alvyn.

"Kenapa? Lo mau jadi jagoan disini? Gabakal ada yang bisa ngebuat lo selamet dari gw!!"

Tidak jauh dari sana, Keira dan Somi mengalihkan pandangan mereka pada kerumunan siswa.

"Itu kenapa ya kok rame banget?"

"Gatau tuh"

"Ayo Somi kita coba liat"

"Iya ayo."

Kemudian mereka menghampiri kerumunan siswa tersebut. Somi terkejut kala melihat yang sedang menjadi pusat perhatian itu adalah Alvyn. Dengan buru-buru Somi berusaha mengajak Keira menjauh dari sana.

"Ayo Keira kita pergi dari sini" Ucap Somi seraya menarik tangan Keira.

"Tapi itu kasian kalo ga dibantuin"

"Udah ayo, daripada kita kena imbasnya."

"Kok gaada yang bantu sih?"

"Ayo pergi Keira."

Alvyn Denzzael [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang