00 ; RPT

109 19 2
                                    

Malam yang sunyi di istana bagian timur. Istana yang paling dekat dengan Istana Xaviera itu adalah Istana Elektro Istana yang ditempati oleh Putra Mahkota Halilintar Xreon Xaviera.

Dibalik sunyinya Istana itu, sang pemilik Istana dengan mata Ruby nya menatap aneh kesekitar area kamarnya.

Ini aneh, kenapa dirinya bisa ada disini?

"Ha--ah, ap--apa yang terjadi? Kenapa.... Ken--apa aku bisa berada didalam kamar ini?" Lirih nya kebingungan, keringat dingin mengalir diseluruh tubuh Putra Mahkota.

"Bukan kah seharusnya aku-"

Ceklek

"Ha...ha... Pu--putra Mahkota apa anda baik-baik saja? Saya mendengar jeritan anda tadi, ada apa Putra Mahkota?" Dengan lancang seorang pengawal setia Halilintar, Fang masuk kedalam kamarnya tanpa mengetuk atau memanggil dirinya.

Halilintar menatap Fang intens. Fang yang ditatap pun langsung menyadari kesalahannya.

"A--ah, maaf kan hamba Putra Mahkota, hamba tidak bermaksud lancang hamba cuman-"

"Tahun berapa ini?" Bukannya marah Halilintar malah menanyakan tentang tahun.

Fang mengeriyit tidak mengerti. "Tentu saja ini tahun 2019 Putra Mahkota, kenapa anda menanyakan hal seperti itu?"

Halilintar terdiam mendengar ucapan Fang tadi. Apa katanya, 2019? Itu berarti dia kembali ke masalalu, tepatnya satu tahun sebelum kejadian dimana dia dibunuh oleh adik-adiknya.

Tapi.... Bagaimana bisa dia kembali ke masalalu? Atau ini kah yang disebut dengan reinkarnasi? Ah, tapi itu mustahil terjadi.

"Putra Mahkota, apa anda baik-baik saja?" Tanya Fang khawatir.

Halilintar tersadar dari lamunannya. "Ah, aku tidak papa. Lebih baik kau segera pergi dari sini dan tinggalkan aku, aku ingin sendiri."

"Apa Putra Mahkota yakin?" Tanya Fang sekali lagi, Halilintar lagi dan lagi mengangguk.

"Baiklah, jika Putra Mahkota membutuhkan sesuatu, Putra Mahkota bisa memanggil saya. Sekali lagi saya minta maaf karna sempat lancang tadi dengan anda, saya izin pamit undur diri." Setelah Fang keluar dari kamarnya, Halilintar kembali menatap ke sekeliling kamar nya.

"Apa aku sedang bermimpi pergi ke masalalu? Atau ..... Aku lah yang bermimpi tentang kejadian di masa depan? Atau bagaimana?"

"Akh! Aku benar-benar bingung sendiri." Ujar Halilintar, lalu didetik berikutnya dia mencubit lengannya sendiri dan ternyata itu sakit.

"Awwh, jadi ini bukan mimpi?" Menolog Halilintar kembali menatap ke sekeliling kamarnya.

Sunyi menghampiri Halilintar. Cowok berusia 16 tahun itu terdiam.

'Heyy, jangan bengong aja. Kau memang berada dimasalalu Halilintar. Akulah yang melakukan magic terlarang itu.'

Halilintar tertegun saat mendengar sebuah suara. Suara siapa itu? "Sia---apa kau?"

'Kau melupakan ku secepat itu Halilintar? jahat sekali kau ini.' Seseorang berujar dengan datar didalam pikiran Halilintar.

Halilintar terdiam. Melupakan? Memang nya dia mengenali suara aneh itu?

"Tidak." Tanpa dosa Halilintar langsung menjawab dengan polosnya.

'Oy! Teganya kau melupakan aku, aku Maharani Santriantar lah! Apa-apaan kau ini sampe tidak mengenali ku?!'

'Sudah membuat rencana mati konyol yang aneh, ingin pasrah saat dibunuh adik-adik mu, dan sekarang kau malah melupakan ku? Ck, kau ini.' Geram Santriantar kesal.

"Tidak, seingat ku aku tengah terbaring lemas diatas genangan darah ku sendiri dengan adik-adikku yang menatap diriku benci." Kata Halilintar berusaha mengingat kejadian yang membuat nya ngilu.

'Ayolah jangan bermain-main deng-'

'Tuan Santriantar, Tuan Pangeran Halilintar memang melupakan beberapa orang dari kehidupan sebelumnya.' Suara seseorang memotong ucapan Santriantar lalu menjelaskan sedikit hal yang dia tau.

'Siapa kau?' Santriantar bertanya setelah kediamannya sejenak.

'Saya Taooreos Tuan Santriantar, saya adalah kekuatan yang anda aktifkan waktu itu.' Jelasnya.

'Baiklah Taooreos apa kau bisa menjelaskan sedikit hal lagi tentang apa yang terjadi kepada Halilintar?' Kata Santriantar, membuat Halilintar yang dijadikan topik utama pun hanya terdiam.

Sejujurnya dia sama sekali tidak mengerti dengan situasinya sekarang.

Maksudnya itu..... Kenapa bisa dia ada disini? Kenapa dia bisa hidup kembali? Bukankah seharusnya dia sudah mati?

Lalu.... Bagaimana bisa dia kembali ke satu tahun sebelum kejadian? Bagaimana juga keadaan adik-adiknya, Kaisar, dan keadaan istana diluar sana?

Akh sial, ini benar-benar membuat ku bingung. Dan kenapa juga aku harus mendengarkan dua celoteh mahkluk tak berwujud tapi ada suara itu?

'Jadi begini tuan, saat tuan mengaktifkan kekuatan the magic akan ada beberapa geseran pada masalalu juga dengan saat tuan mengaktifkan kekuatan the magic. Itu yang menyebabkan Pangeran Halilintar tidak mengingat sebagian masalalu nya, bisa dibilang ingatan nya disegel sebagai ganti dia kembali mengulangi kehidupan nya. Pangeran Halilintar juga mungkin.... Bakalan mempunyai sifat yang agak beda dari dia yang sebelumnya.'

'Sebelumnya tuan Santriantar tau bukan, jika kekuatan ini adalah kekuatan terlarang bagi para Elektro? Bahkan, mungkin ada beberapa hal buruk yang akan terjadi saat anda mengaktifkan kekuatan ini.'

'The magic adalah kekuatan terlarang yang seharusnya tidak pernah ada didunia. Karna kekuatan ini adalah kekuatan yang melanggar hukum alam semesta. Juga menganggu dunia parallel lainnya.' Jelas Taooreos.

Santriantar mengangguk paham. 'Baiklah Taooreos, apa Halilintar bisa kembali mengingat ingatan yang disegel itu?'

'Kemungkinan nya amat kecil tuan, tapi mungkin jika anda sering berkomunikasi dan mengunjungi tuan Pangeran mungkin ada kemungkinan ingatan yang disegel itu bisa kembali lagi.'

'Tapi jangan terlalu berharap tuan. Saya hanya menyarankan untuk anda, agar anda bisa menceritakan apa saja yang diperbuat oleh Pangeran Halilintar dikehidupan sebelumnya, siapa tau dengan itu dia bisa kembali mengingat beberapa ingatan yang disegel itu.'

'Juga ada kemungkinan bahwa.... Dia dikehidupan sebelumnya akan datang menemui Pangeran Halilintar dikehidupan keduanya ini.' Jelas Taooreos membuat Santriantar terkejut.

'A--apa? Bagaimana bisa?'

'Tentu itu bisa tuan karna itu adalah salah satu bagian dari sihir The magic.'

'Apa itu akan membawa pengaruh buruk bagi Halilintar atau malah sebaliknya?'

'Saya rasa, mungkin keduanya tuan. Karna ada kemungkinan Tuan Pangeran Halilintar dari kehidupan sebelumnya akan memaksa Tuan Pangeran Halilintar dikehidupan sekarang untuk melakukan hal bodoh yang pernah dia buat dimasalalu nya.'

-TBC-

Bingung ya sama bab kali ini? Sama aku juga, soalnya aku baru coba buat nulis ff boel prince parallel hehe:)

Sorry gaje, and jangan lupa komen sama vote aku maksa nih lhoo ( ;∀;)

By : @AqueeneIntan.

Restarting Past TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang