01 ; RPT

97 23 7
                                    

"Hey Santa Ririntar apa kau mendengar ku?" Panggil Halilintar.

'Sialan kau Halilintar, nama ku itu Santriantar bukan Santa Ririntar!' Geram Santriantar menggeram marah. Ya lagi pula siapa coba yang gak marah kaloh nama bagus-bagus malah salah penyembutannya.

"Ya, ya terserah kau saja."

'Ck, ada hal apa kau memanggil ku? Apa kau sudah mengingat ku di kejadian hari itu? Atau diri mu dari kehidupan sebelumnya kembali menghampiri mu? Atau Taooreos menyampaikan sesuatu pada mu?'

"Tidak ketiganya. Aku hanya ingin bertanya pada mu. Apa benar aku ini masih hidup, dan ini adalah kehidupan kedua ku setelah kematian ku? Dan apa alasan kau menghidupkan magic terlarang itu?"

'Pertama, kau memang masih hidup dan ini benar adalah kehidupan kedua mu. Kedua, aku mengaktifkan kekuatan itu agar kau bisa kembali hidup dan mengulangi kejadian yang kau perbuat dulu.'

"Kejadian? Apa memangnya yang aku lakukan di masalalu? Seingat ku, aku hanya berakhir sekarat di tangan adik-adikku, selebihnya aku tidak mengingat kejadian apapun sebelum itu."

'Kau membunuh Reta'ka Halilintar.'

"Aaa--apa?" Halilintar sempat kaget sejenak, lalu kembali berkata, "Bukan kah itu bagus? Aku membunuh Reta'ka karna Reta'ka itu munafik. Dia berpura-pura baik didepan semua orang. Dia bilang kematian Ayah dan Ibu ku karna serangan para Iblis tapi nyatanya dia lah yang membunuh kedua orang tua ku."

"Dia merekayasa semua kejadian yang tidak pernah terjadi. Selain gila akan mana murni dari kami bertujuh, dia juga gila akan tahta kerajaan. Itu sebabnya dia membunuh kedua orang tua ku, dan datang seperti pahlawan pada adik-adikku."

'Ya.... Kau benar, tapi Halilintar kau membunuh Reta'ka dengan cara yang salah. Pada saat itu Reta'ka yang berniat membunuh mu, tapi malah kau yang terjebak oleh rencana busuknya,'

'Kau dituduh membunuh Reta'ka, dan itu lah akibatnya kau dibunuh adik-adik mu. Jika kau bertanya kenapa mereka tidak ada belas kasihan pun sama kau, itu karna kau tau sendiri jawabannya. Hubungan kalian renggang, semenjak kau mengetahui bahwa Reta'ka lah yang membunuh kedua orang tua mu.'

"Ya tentu saja. Jadi apa kau ada rencana Santriantar?"

'Ada. Perbaiki dulu hubungan kau dengan para Pangeran lain. Kedua, carilah lebih banyak bukti tentang Reta'ka, ketiga jika diri mu dari masalalu memaksa mu untuk melakukan rencana bodohnya itu, kau harus menolaknya jika kau tidak ingin mati lagi, keempat selalu ikutin arahan ku atau Taooreos, kelima jangan gegabah mengambil sebuah keputusan.'

'Kau paham kan putra mahkota?'

"Ya aku akan men-"

Ceklek

"Saya memberi salam kepada matahari muda kerajaan, maaf lancang Putra Mahkota, Kaisar Reta'ka dan keenam Pangeran lain sudah menunggu mu di meja makan."

"Kaisar menyuruh saya untuk memanggil mu, apa anda berniat ingin makan bersama dengan Kaisar dan para Pangeran lain?" Tanya Kstaria itu.

Halilintar terdiam. Memperbaiki hubungan dengan Pangeran lain ya? Tapi bukan kah ada hal penting lain yang harus dirinya selesaikan? Maksud Halilintar, makan pagi itu tidak terlalu penting baginya.

"Ti-"

'Oy! Bukankah aku sudah bilang pada mu untuk memperbaiki hubungan kau dan keenam Pangeran! Kenapa kau malah menolaknya, terima saja jika kau tidak ingin mati lagi.' Kata Santriantar jengah.

Restarting Past TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang