BLACK WHITE MAFIA

Bab 5

(Ig: bw_mafia07)

Jangan pernah salahkan kopi dingin itu tak nikmat lagi, karena pas dia masih hangat kau sendiri yang menyia-nyiakannya.

-Reygi Marcelino-
.

.

.

.

Reygi yang melihat adik nya terkapar lemas langsung memangku dan memeluk kepalanya.

"Yang sabar dek, abang juga terpukul dengan kabar ini. Tapi kita semua harus kuat, jangan sampai mami melihat kita seperti ini. " ucap reygi yang mencoba menenangkan shila.

"Ayah, ayahhhh!!!" gumam yang selalu keluar dari mulut shila sambil memeluk abangnya.

Altara yang sangat merasa bersalah langsung lari meninggalkan rumah sakit. Dia ingin mengejar komplotan mafia itu sendirian. Jeje yang melihat itu langsung mengejar altara.

"Alta!! Kau mau kemana?" teriak jeje sambil mengejar altara.

"AKU INGIN MEMBALAS KEMATIAN AYAH!!!" jawab Alta.

Tak lama dari itu ica dan ayyna pun sampai di rumah sakit. Melihat keadaan itu ayyna langsung berfikir negatif.

"Rey, apa yang terjadi sebenernya? Bagaimana keadaan ayah mu sekarang? Dimana dia?" tanya ayyna pada reygi.

Shila yang melihat mami nya datang langsung memeluk dengan erat.

"Mamiii!!!" ujar shila sambil menangis menjadi-jadi.

"Kenapa Nak? Ada apa? Tenangkan dirimu" ucap ayyna sambil mengelus kepala shila.

"Ayah mam, ayahhh" ujar shila kembali.

"Mam, ayah di tusuk tepat di bagian jantung nya, ayah kekurangan banyak sekali darah. Dokter sudah melakukan yang terbaik, tapi.... " jelas reygi pada ayyna.

"Tapi apa? Apa rey?" ujar ayyna yng sudah merasakan firasat yang tidak bagus.

"Ayah tidak bisa di selamatkan." ucap reygi yang terbata bata.

"APA?!!! Ayah kalian meninggal?" ujar ayyna yang seketika lemas.

"I tak percaya itu, U jangan bercanda Rey. Itu bukan Bahan untuk bercanda." ucap ica tiba-tiba.

"Siapa yang bercanda? Lu kira gua bakal bercanda soal begini? Tidak. Lu kira gua juga kuat akan kenyataan ini? TIDAK. Tapi gua mencoba kuat di depan kalian agar kita bisa memberikan ketenangan untuk ayah." jawab reygi yang sudah tidak bisa menahan kesedihan nya.

Ayyna pun yang mendengar itu semua tiba-tiba terbaring pingsan.

"Mami. Mami!!!" teriak shila.

Dokter yang melihat itu pun langsung memeriksa keadaan ayyna.

"Kalian semua tidak usah cemas, nyonya ayyna hanya syok dan kecapean saja. Biarkan nyonya ayyna beristirahat sejenak di ruang hinap." jelas dokter itu.

Elyna Hwang yang dari tadi berada disana pun langsung pamit kepada keluarga Marcelino.

"Saya turut berduka cita atas meninggalnya tuan Antonio Marcelino. Saya elyna Hwang akan melakukan penyidikan kasus ini secepatnya. Untuk sekarang. Kalian tenangkan saja pikiran terlebih dahulu." ucap elyna Hwang.

"Terimakasih nona. Maafkan kami belum bisa memberikan kesaksian untuk sekarang." jawab reygi.

"Gapapa. Sekarang aku izin undur diri terlebih dahulu. Kalau sudah siap untuk memberikan kesaksian, hubungi saja saya." ujar elyna sambil memberikan kartu namanya.

"Baiklah nona. Terima kasih. ". Jawab reygi kembali.

Elyna Hwang pun pergi meninggalkan rumah sakit. Sambil berkata di dalam hatinya. " kasus ini harus saya usut dengan tuntas."

Elbara pun pulang. Sesampainya di rumah, dia tidak menemukan siapa pun selain art Marcelino.

"Mam, al, ca. Kalian dimana?" teriak elbara yang pulang masih dalam keadaan mabuk.

"Maaf den, nyonya tadi keluar buru-buru sama non ica. Tadi bibi sempat dengar sekilas kalau ngak salah mereka mau ke rumah sakit. Tapi bibi ngak tau ke rumah sakit mana." jawab Art Marcelino.

"Siapa yang sakit bi?" tanya elbara.

"Maaf den, bibi ngak tau den. Nyonya cuma bilang mau ke rumah sakit aja. Siapa yang sakit, nyonya ngak ngasih tau den." jawab Art Marcelino kembali.

"Baiklah bi. Makasih udah ngasih tau. Sekarang bibi boleh kembali bekerja. " ujar elbara.

"Baiklah den." jawab bibi sambil meninggalkan ruangan.

"Siapa ya yang sakit? Kenapa mami ke rumah sakit buru-buru." gumam elbara sambil membuka hp nya.

Ketika dia melihat hp nya. Ternyata sudah ada 7 panggilan tak terjawab.

"Wah ternyata ica, shila sama jeje menelfon gua. Ada apa ini.?" ucap elbara.

Elbara pun menelfon kembali ke ica.

"U kemana aja.? Dari tadi I call U tak answer. Daddy ketusuk mafia di bagian jantung nya. Dan sekarang daddy sudah meninggalkan kita semua. Sekarang I ada di rumah sakit kota Guanzhong. " Jawab ica sambil menangis.

"Apa? Daddy di tusuk? Lu jangan bercanda sama gua. Gua ngak segan-segan bunuh lu kalau lu bercanda." kaget elbara mendegar itu semua.

"I tak bercanda. Sekarang U susul kesini aja." ujar ica.

Elbara yang mendengar itu pun langsung berangkat ke rumah sakit.

Reygi pun pergi meninggalkan rumah sakit sebentar.

"Ca, gua mau keluar bentar. Lu jaga mami sama shila. Soal ayah biar gua yang ngurus nanti. " ucap reygi pada ica.

"U mau kemana?" tanya ica pada reygi.

"Gua mau nyari ketenangan sejenak. Lu ga usah mikirin gua. Intinya lu jagain mami sama shila." jawab reygi sambil memakai jaketnya kembali.

"Baiklah, u jangan aneh-aneh. Jangan sampai mami jadi drop lagi." ucap ica.

Reygi pun meninggalkan rumah sakit dan mengendarai motornya dengan kecepatan 168 km/jam. Tanpa ia sadari dia hampir saja menabrak seorang perempuan . Reygi pun berhenti dan meminta maaf.

"Maaf, saya ngak fokus nona." ucap reygi.

Perempuan itu pergi begitu saja dengan kecepatan tinggi juga.

Jeje yang berusaha mengejar altara pun akhirnya berhasil menghentikan altara.

"Lu mau kemana Alta? Apa yang mau lu lakuin? Lu mau sendiri datang ke markas mafia itu? Habis itu lu mati dengan sia-sia?" ucap jeje pada altara.

"Gua mau bunuh mereka semua. Gua ngak terima ayah seperti ini je. Ini semua salah gua. Kalau saja gua ngak lengah, ngak mungkin ayah akan seperti ini. " jawab altara sambil menangis.

"Coba lu banyangin. Sekarang lu pergi kesana sendirian, lu belum tau mereka ada berapa orang. Setelah itu lu di bunuh sama mereka. Lu mati. Jadi untuk apa pengorbanan ayah tadi nyelamatin lu anjing. Bukan lu doang yang terpukul dengan ini semua. Kita semua juga terpukul dengan kenyataan ini. Tapi sudah . Buat ayah tenang disana. Jangan lu sia-sia in pengorbanan ayah tadi. " teriak jeje dengan emosinya yang sudah tak tertahan.

Mendengar ucapan jeje itu altara cuma bisa terdiam dan terduduk menangis.

"Ayah, maafkan aku. Ini semua salah ku. Aku berjanji akan membalaskan dendam ini untuk mu." ucap altara dalam hatinya.