{7}

112 75 8
                                    

SOLVE THE PUZZLE

CAKRAWALA
Ngumpul di rumah gue,
Ada yang mau di bahas.

Reni
Sharelock

Cakrawala
Jalan kemanggi blok c

Eka
Okeeee

Tasa memilih untuk tidak nimbrung,ia lebih memilih untuk langsung memutar arah mobilnya dari rumah sakit ke alamat yang Cakra kirim.

Dirumah Cakra.....

Mereka berenam kini berkumpul di rumah Cakra.Berbagai cemilan memenuhi meja tempat mereka duduk.
"Wah enak nii,"ucap Rakha antusias dan mencoba satu persatu cemilannya.
"Btw mapa Lo mana..?"tanya Reni karena tidak melihat seorang pun.

"Papa gue jaksa dan mama model jadi lumayan sibuk,"datar Cakra.Ia paling tidak suka jika ada yang bertanya seperti itu.

"Daren mana..?"tanya Cakra dan tidak mendapat jawaban dari temannya.cakra hanya menghela nafas berat, mungkin dugaannya benar kalo daren bakalan di siksa.
"Jadi begini,kita semua bakal berkunjung ke rumah Gali,"jelas Cakra,ia dan Albi sudah membahas ini sejak kemarin.

"Buat..?"tanya eka.
"Kita kesana buat lihat reaksi orang tuanya soal gali,apa sama seperti guru atau malah khawatir,"jelas Albi
"Memang lo tahu alamat nya,"tanya Maria dan diangguki oleh Albi.
"Kalau gitu ayo berangkat,"ucap Rakha antusias.

Mereka pun berangkat ke rumah Gali dengan membawa kendaraan masing-masing.

Tok....tok....
Seorang wanita paru baya membuka pintu.
"Silahkan masuk,"ucap wanita paru baya itu ramah pada Cakra dkk.mereka pun masuk ke ruang Tamu nya.

"Ada perlu apa ya..?"tanya risna mamanya Gali.
"Begini Tante,kita temannya Gali, kalau boleh tahu dimana Gali,"tanya Albi sekaligus memperkenalkan diri.
"Oohh Gali, katanya dia lagi ada kegiatan dan ngak bakalan pulang selama beberapa tahun ke depan,padahal mamanya ini rindu,"jelas Risna senang sekaligus sedih pada saat bersamaan.

Mereka saling menatap merasa aneh dengan ini semua.
"Gali tidak pernah bisa di hubungi, kata guru nya sih di sana susah jaringan,lagian kalian juga tidak di izinkan bawa hp kan,"lanjut Risna lagi dan mendapat anggukan dari Albi dkk.
"Memang nya kalian tidak ikut dengan kegiatan seperti gali,"tanya risna
"Tidak Tante,hanya yang terpilih saja,"jawab Eka.
Mereka ingin memberitahu soal Gali tapi jika mereka lakukan tidak tega juga melihat orang tuanya.

"Kalo gitu kami pamit dulu ,"ucap Tasa
"Tante bikinin minum dulu, cepat banget pulang nya,"tawar risna dan mendapat penolakan dari mereka.
"Kita masih ada tugas Tante"tolak Reni halus.mereka pun berpamitan lalu menyalami punggung tangan Risna.

Setelah dari rumah gali mereka memutuskan untuk pergi ke mansion Tasa,ini juga atas usulan Tasa.
Rakha menganga melihat mansion yang bahkan lebih besar dari kediamannya sendiri.
"Ayo masuk,"ajak Tasa lalu masuk ke dalam di ikuti teman temannya.

"Kita di sini aja,ini tempat yang di sediakan memang untuk diskusi,"jelas Tasa saat mereka sudah sampai di sebuah ruangan yang tertutup, tetapi nyaman.
"Jadi para guru menyembunyikan kematian siswanya,"ucap Cakra setelah mereka semua duduk.

"Tapi sampai kapan mereka rahasia kan,"ucap Albi,
"Tidak mungkin mereka akan menyembunyikan itu semua seumur hidup,itu mustahil,"lanjutnya lagi.
"Gue juga bingung dengan GHS,"ucap Eka.

"Kita pindah aja gimana,"ucap Rakha dan mendapat pukulan di kepalanya.
"Kalo kita pindah rugi dong,udah buang buang uang aja,"celetuk maria.meskipun Maria termasuk golongan atas tapi dia tetap memikirkan harga karena menurut nya uang itu susah di cari.
Mereka pun asik mengobrol sesuatu di luar GHS sampai jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam.

"Sa kita pamit ya,"ucap mereka dan diangguki oleh Tasa.

•°•

Sekarang sudah terlewati satu Minggu hari libur para siswa GHS,Albi dengan secangkir kopi menemani nya berkutat di depan laptopnya.
Hingga sebuah notifikasi mengalihkan pandanganya.

4^&I<4§4
Your Next..

Albi tidak menghiraukan nya dan kembali fokus pada laptopnya.mungkin hanya iseng pikirnya.
"Albiiiiiii,"teriakan mamanya membuat nya turun secepat kilat,dari lantai dua.
"Ada apa ma,"sahut Albi.

"Kamu tolong pergi belanja ya,"ucap Sinta dan tanpa menunggu jawaban Albi ,Sinta langsung menyerahkan kertas yang tertulis apa yang harus di beli.
Mau tidak mau Albi menuruti dan bergegas mengambil kunci motor.
"Menyebalkan,"gumamnya,ia memasuki mini market dan berpapasan dengan sosok yang berbaju serba hitam,mereka berpapasan.

Hingga tidak lama setelahnya Albi merasa perih di bagian perut nya dan setelah nya ia ambruk tak sadarkan diri.

Di rumah sakit.....
"Makasih ya udah bawa Albi ke rumah sakit,"ucap Sinta pada remaja di depannya.
"Iya Tante,"balasnya.
"Nama kamu siapa ,"tanya Sinta karena ia memang tidak pernah melihatnya bersama Albi.
"Angkasa,"ucap angkasa ramah.

"Kalo gitu saya pamit pulang dulu Tante,"pamit angkasa lalu pergi meninggalkan area rumah sakit.
Tepat diparkiran angkasa berpapasan dengan Cakra dkk.

Cakra memberikan tatapan tajam padanya begitupun angkasa.
"Hai,"sapa angkasa pada tasa
Tasa hanya membalas sapaannya dengan senyum.
"Lo kenal dia..?"bisik Reni dan mendapat anggukan dari Tasa.

Mereka pun sampai di ruang rawat Albi.
"Tante bagaimana keadaan Albi..?"tanya Cakra saat baru saja tiba di ruang tersebut.
"Albi di tusuk bagian perut,dan ternyata pisau nya mengandung racun,"jelas Sinta menatap Albi sedih.

"Gue yakin ini ada hubungan nya dengan sekolah,"ucap Reni dengan suara pelan agar Sinta tidak mendengar nya.
"Hmm mungkin,"gumam Eka

•°•

Tak terasa 2 Minggu sudah berlalu dan GHS sudah ramai kembali.banyak siswa yang sibuk untuk belajar termasuk Cakra dkk.

Teng tong teng.....
[Kepada seluruh siswa kelas 12 agar sekiranya berkumpul di aula sekarang di tunggu kedatangannya dua menit]

Suara di speaker benar benar menggema di seluruh area GHS membuat mereka sakit telinga.

"Baiklah anak anak,kalian pasti sudah tahu soal program Genius class dan Minggu depan ujian tes akan dilaksanakan oleh kelas 12,jadi persiapkan diri,"ucap pak Jabbar.
Aula menjadi ribut akibat bisik bisik para siswa.Genius class merupakan kelas elit dengan fasilitas lengkap dan sangat menjamin masa depan para siswa.tapi hanya 10 besar yang bisa masuk ke dalam.

"Lo udah pada tahu kabarnya Novi,"tanya Maria saat mereka sudah keluar dari aula
Eka dan Reni hanya menggeleng sementara Tasa hanya fokus pada bukunya.
"Dia bikin video klarifikasi peraih peringkat waktu itu , katanya dia curang,jadi tasa udah masuk sepuluh besar"jelas Maria

Tasa yang mendengar nya kesal dalam hati padahal papanya bilang bakal buat perusahaan nya bangkrut.
"Rasain tu sombong amat sih dia,"cibir Reni kesal setelah mengetahui faktanya.

"Guys gue pulang duluan,"pamit eka dan langsung berlari tanpa menunggu persetujuan dari mereka.
"Cepat amat sih "ucap Reni.
"Mungkin mau fokus belajar,"ucap Maria.

Sementara Tasa juga Ikut pergi tanpa mengucapkan kata sama sekali.
"Mereka kenapa sih,"kesal Reni melihat tingkah kedua temannya dan Maria hanya mengedikkan bahunya.

•°•

Tbc....
Maaf atas guys cerita nya jadi gajee gini...:(

Voment ya guys 💫

SOLVE THE PUZZLE(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang