🌸
Sakura agak ngeri melihat pemandangan di depannya, bahkan lebih parah dari kemarin. Ia yakin kalau luka bekas tonjolannya belum sembuh, di tambah dengan pukulan mereka bertiga– Umemiya, Togame, dan Suo. Yah, benar mereka bertiga janjian buat mukulin mereka yang udah cari gara- gara karena mau ngelecehin doi mereka, padahal itu hampir. Gimana kalo sampe ngelecehin beneran? Keknya tinggal nama aja deh.
Umemiya mencengkram kerah baju dari pentolan preman itu, kembali melayangkan tinjunya dengan keras, hingga sosok itu terkapar tak berdaya dengan wajah yang kacau. Di sebelahnya, Togame menginjak kepala salah satu dari mereka dengan beringas. Di sisi lain, Suo ? Dia seperti bukan seperti dirinya, lebih beringas dan tak tenang.
"Hentikan kalian berdua, sudah cukup–!." Sentak Sakura.
Memang pada dasarnya bucin setengah mampus, di panggil pun langsung anteng. Bahkan, atensi mereka langsung beralih.
"Lagian gue dah puas mukulin mereka kemaren, toh gue cuman hampir, jadi tenangin diri kalian." Tambah si gadis, menghela nafas sembari melirik ke belakang tempat Nirei yang bergetar ketakutan."Tap–."
"Mereka udah bonyok, kalian nungguin apa? Sampai mokad?." Sakura memotong ucapan Umemiya.
"Gue rasa bukan hal yang buruk." Ucap Suo dengan suara tenang nya.
"Kalo perlu gue patahin tangan nya." Sahut Togame.
"Atau matanya di colok?." Giliran Umemiya.
"Sinting, mending balik aja. Ayok, Nirei." Ucap Sakura sembari menarik tangan cowok yang tinggi nya kurang lebih dengan nya.
Bulu kuduk Nirei meremang, dirinya ingin menolak tapi keburu di tarik. Di tambah punggung terasa panas, ingin sekali dirinya menengok ke belakang tapi itu sama saja dengan menggali kuburan sendiri. Ia yakin, ketiga cowok itu tengah mengamatinya dengan tatapan tajam khas mereka.
Oh iya, informasi sedikit. Mereka bertiga a.k.a Umemiya, Suo, Ama Togame janjian pengen ngehajar kumpulan preman yang berniat bejad sama doi mereka. Kalau di tanya kenapa Umemiya bisa tau, salahin ke Nirei– ni orang yang bocorinnya, lebih tepatnya. Pas si Suo dan Togame sibuk cari kebenaran dari mulut Sakura, eh si siluman berambut putih a.k.a Umemiya tiba- tiba aja nelpon Sakura–entah bertujuan apa. Nah, di sinilah campur tangan Nirei yang malah di angkat tu telpon padahal di Sakura udah nyuruh matiin– soalnya handphone Sakura kebetulan deket sama si Nirei. Ngga sampai situ, ternyata telinga Umemiya ngga sengaja denger kata pelecehan yang bersangkutan dengan si doi– di denger nya dari mulut Togame. Dari situ lah, asal muasalnya terjadi nya tragedi ini dan jadilah, esok harinya mereka cari ciri-ciri tu kelompok preman. Di bantu informan handal dari Nirei, dan juga ingatan singkat dari Togame. Walaa~, nasib buruk menimpa para preman itu yang babak belur dengan bonus beberapa tulang retak dan patah.
🌸
Sakura menggeram kesal pada cowok bersurai gelap panjang di depannya yang menatapnya penuh ejekan. Tanpa permisi, gadis itu langsung menarik rambut cowok itu, sangking kesalnya.
"Heh, ubab bang Ume. Masalah Lo sama gue tu apaan kambing–!." Sentak Sakura kesal.
Cowok itu– Sugishita terjengat kebelakang, menggeram kesakitan. Ya, tarikan Sakura tak main- main. Ia langsung memegangi rambutnya, bermaksud mengurangi rasa sakit akibat tarikan Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who (?) | Female S. Haruka
Teen FictionFemale S. Haruka x (?) Kucing garong SMA Furin- Sakura, yang ngga terbiasa sama setiap perlakuan teman dan kakak tingkat nya yang aneh(?) menurut nya. Terutama teman terdekatnya Suo. Disclaimer: • FEMALE Sakura Haruka • Semua karakter milik...