{ TERINSPIRASI BOLEH, PLAGIAT JANGAN YAA! }
=== TINGGALKAN JEJAK DI KOMEN, JIKA MAU VOTE & FEEDBACK ^_^ ===
#1 Selenophile (per November 2024 s/d sekarang)
****
Kirana, seorang gadis dengan trauma besar akibat kecelakaan yang menghantamnya saat masi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vote dulu, cintaaaahku😘😘
***
Anin menggali kembali pengalaman pahit yang terjadi di malam nahas itu. "Beberapa saat sebelum mobil yang kita kendarai terbalik dan meledak, Bunda melihat sebuah cahaya yang tiba-tiba muncul. Cahaya itu membawamu, dan tubuhmu terpental keluar dari mobil." Suara Anin terdengar bergetar, mengingat detik-detik sebelum nyawanya melayang dalam kecelakaan beberapa tahun lalu. Seakan semuanya baru saja terjadi kemarin.
Kirana mendengarkan dengan air mata yang siap tumpah. Potongan-potongan gelap dalam ingatannya mulai muncul ke permukaan, memperlihatkan kembali peristiwa malam tragis itu. Yang paling membuatnya terkejut adalah bahwa sejak dulu, Chandra sudah menjadi penyelamatnya.
"Jadi, apakah selama ini Bunda melihat keadaanku yang menyedihkan?" tanya Kirana, suaranya berubah sendu. Keputusasaannya selama ini ternyata disaksikan oleh sang bunda dari jauh.
Anin membelai kepala putrinya dengan lembut, lalu berkata dengan suara penuh kasih sayang, "Tidak apa-apa, Kirana. Yang lalu biarlah berlalu. Bunda percaya kamu sekarang telah menjadi gadis yang tangguh dan membanggakan." Anin tidak ingin putrinya merasa bersalah atas takdir yang telah menimpa mereka.
Kirana mengangguk pelan sambil menghapus air matanya seperti anak kecil. Setelah sekian lama tenggelam dalam kesedihan, dia akhirnya bisa merasakan kembali hangatnya sentuhan seorang ibu yang telah lama dia rindukan.
"Lalu, bagaimana dengan keadaan Chandra sekarang? Apakah aku bisa menemukannya? Aku juga mendengar tentang seorang putri yang hilang saat aku tiba di dunia ini, namanya juga Chandra," tanya Kirana lagi. Dia masih mencoba menyusun kepingan-kepingan puzzle yang berkaitan dengan dirinya dan juga Chandra. Seakan mereka memang memiliki keterikatan satu sama lain. Tapi, Kirana masih belum menemukan titik terangnya.
"Kamu pasti akan bertemu dengannya, karena kalian terikat dalam benang takdir yang sama."
Kirana mengernyit. Dia tidak tahu apa maksudnya, tetapi firasatnya sudah berpikir jauh bahwa Chandra yang selama ini menemaninya adalah Chandra yang sama dengan yang ada di dunia ini. Entah bagaimana jiwa Chandra bisa terseret ke dunia modern, Kirana harus mencari tahu jawabannya.
"Jadi, benar. Chandra yang selama ini menemaniku adalah Chandra yang sama dengan Chandra yang ada di dunia ini?"
"Anggap saja seperti itu. Kamu harus membantunya, Kirana. Saat ini, Chandra sangat membutuhkan bantuanmu. Setelah bertemu dengannya, kamu bisa menemukan jalanmu untuk pulang." Anin menggenggam tangan Kirana erat-erat, memberikan kekuatan untuk yang terakhir kalinya.
Suasana kala itu terasa begitu emosional hingga Kirana bisa merasakan tangan bundanya yang bergetar saat menggenggam tangannya. Mata Anin berkilauan oleh air mata yang tertahan, seolah siap tumpah kapan saja. Anin menarik napas dalam-dalam, berusaha mempertahankan ketenangannya. Jika dia menangis, dia tidak akan mampu menyampaikan kata-kata terakhir untuk putrinya.