21 - Baby Sion

2.3K 177 136
                                    

"Kamu kenapa? kok mukanya pucet?" Tanya Yushi sembari menyimpan handuk yang baru saja ia gunakan untuk mandi, lalu setelahnya menghampiri Sion yang sedang berbaring di atas kasurnya dengan wajah yang pucat.

Sejak pagi, entah kenapa Sion terlihat sangat lemas dan juga tidak bersemangat. Biasanya Sion selalu bangun dengan wajah ceria serta senyuman manis yang tidak pernah lupa ia suguhkan untuk Yushi, apa lagi setelah hal yang mereka lakukan semalaman. Harusnya pagi ini Sion lebih ceria dari pada biasanya.

Tapi anehnya, sejak pagi Sion bahkan tidak menatapnya sama sekali. Melainkan sibuk mengurut keningnya, Yushi jadi khawatir.

"Kamu sakit ya, Kak?" Yushi duduk di sebelah Sion kemudian menyentuh pelipisnya, yang ternyata memang terasa cukup panas. "Kamu demam, aku beliin obat ya? tunggu seben-"

"No babe, gak usah..." Sela Sion buru-buru, "Lagian gak parah, aku cuma perlu istirahat, nanti demamnya juga turun kok." Katanya, mencoba untuk mencari alasan agar Yushi tidak mencari obat-obat itu. Sion tidak ingin Yushi pergi meninggalkannya sendirian.

"Tapi demamnya lumayan panas..."

Sion menggeleng pelan lalu menarik tangan Yushi untuk berbaring disebelahnya, "Gapapa Sayang, aku beneran gapapa. Pelukan sama kamu seharian kayaknya juga bisa nurunin panas, mungkin..." Bisiknya seraya terkekeh pelan, dengan suaranya yang sedikit serak.

"Kak Sion! becandanya nanti dulu bisa gak?kalau demamnya makin panas gimana? aku takutnya kami tiba-tiba pingsan." Kata Yushi yang sangat khawatir dengan kondisi Sion, karena Sion itu tipe orang yang jarang sakit namun sekalinya sakit langsung parah.

"Masa demam kayak gini doang sampai bikin aku pingsan? aku gak selemah itu, Sayang..."

"Kamu yakin gak butuh obat?" Tanya Yushi, sembari menyingkirkan anak rambut yang menutupi pelipis Sion, "Kamu beneran gak bakal kenapa-napa, kan?" Yushi mencoba memastikan, sebab dia sangat khawatir.

"Aku gapapa selagi kamu disini."

Yushi berdecak malas mendengar jawaban Sion yang lagi-lagi terkesan bercanda, "Mulut kamu, siapa sih yang ngajarin ngomong kayak gitu?" Omelnya, seraya mencubit pelan bibir Sion.

"Gak ada yang ngajarin sih, aku cuma mikir kalau punya pacar manis itu harus digodain terus," Jawab Sion, sembari mengusap pipi Yushi dengan lembut, "Percuma aja doang punya pacar manis tapi gak di godain...?"

"Kak, kamu tuh lagi sakit ya."

"Kenapa emangnya kalau aku sakit?"

"Aku udah hafal ya kelakuan kamu! habis godain aku pasti ujung-ujungnya kamu mau ngelakuin itu, dan sekarang kamu lagi gak enak badan. Jadi mending kamu tidur aja."

Mendengar jawaban Yushi membuat Sion terkekeh, Sion bahkan tidak berfikir kesana sama sekali tadinya, "Aku gak mikir kesana, kamu aja kali yang pikirannya kotor terus."

"Enggak ih! emang kamu aja yang kebiasaan kayak gitu, makanya aku curiga." Elak Yushi.

"Tapi kalau misalnya aku beneran pengen, kamu bisa?" Tanya Sion, lalu mempererat pelukannya pada pinggang Yushi sembari menatap laki-laki manis itu dengan tatapan lembut dan senyuman yang begitu manis.

"Bisa, bisa aku pukul kamu."

"Kenapa? masih sakit, ya? semalam aku lumayan kasar sama kamu, soalnya ngeliat kamu nangis aku jadi makin tergoda-"

Sebelum Sion bicara lebih banyak lagi, Yushi buru-buru menutup mulut itu karena entah kenapa rasanya aneh saja membicarakan hal yang mereka lakukan semalam. Itu rasanya seperti Sion tengah mencoba untuk membuat Yushi mengingat hal itu lagi, itu memalukan.

Destiny of Love- YUSION [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang