[akhir-akhir ini lumayan banyak yang komen soal typo yang bertebaran, aku minta maaf banget sama kalian, pasti bikin kalian gak nyaman ya? aku orangnya emang suka typo, typo itu udah kayak musuh aku waktu nulis.
kasih aku waktu ya? janji bakal direvisi secepatnya, sekali lagi maaf ㅠ﹏ㅠ)JANGAN LUPA KLIK BINTANG😽⭐!!
Acara makan malam keluarga antara keluarga Yushi dan keluarga Sion yang diadakan secara mendadak pun berjalan dengan lancar tanpa gangguan sedikitpun. Kini suasananya jauh lebih hangat dari sebelumnya, membuat Yushi merasa jauh nyaman dari pada pertama kali masuk kedalam restoran ini. Yushi cukup lega karena keluarga mereka terlihat cukup dekat dan tidak berhenti mengobrol satu sama lain, ini jauh diluar ekspektasi Yushi yang berfikir keluarga mereka akan saling canggung.
Satu-satunya orang yang terlihat gugup dan tidak bicara sama-sama hanyalah Sion, yang membuat Yushi merasa cukup heran. Kemana semua rasa percaya diri yang Sion tunjukkan sebelumnya? bahkan semenjak mereka selesai menikmati makanan masing-masing, Sion tidak berhenti menggenggam tangannya.
Tangan Sion juga terasa dingin dan gemetar.
"Kamu kenapa?" Bisik Yushi, bohong kalau dirinya tidak merasa khawatir dengan Sion yang tiba-tiba saja menjadi sangat aneh.
Sion yang ditanya pun hanya menggeleng pelan sambil tersenyum tipis, mencoba untuk kelihatan biasa saja walaupun detak jantung beserta gerak-gerik tubuhnya tidak normal.
Sion melepaskan tangan Yushi perlahan lalu menghela nafas dalam-dalam. Mengambil sebuah kotak kecil dari sakunya kemudian berdehem pelan, membuat semua atensi langsung menuju kearahnya. 'Tidak apa-apa, semuanya akan berakhir dengan cepat' ujar Sion, membatin didalam hatinya saat rasa gugup bener-bener menghantam dirinya.
"Yushi," Panggil Sion dengan suara lembut, membuat Yushi menatapnya dengan tatapan yang terlihat begitu perasaan. "Kayaknya aku udah gak bisa lagi bertahan di hubungan kita yang gak pasti kayak gini, hubungan ini cukup sampai disini aja, ya?" Ucap Sion. Walaupun gugup setengah mati, semua kalimat yang keluar dari mulutnya tetap terdengar santai, seperti biasanya saat bicara dengan Yushi.
Yushi yang mendadak mendapatkan kalimat membingungkan seperti itu tentu saja tidak bisa menahan rasa terkejutnya. Yushi tidak menjawab ucapan Sion, melainkan hanya menatap Sion dengan tatapan penuh kecewa serta meminta penjelasan yang lebih.
'Kenapa? kenapa tiba-tiba saja seperti ini?' Yushi membatin, namun pertanyaan itu tak mampu keluar dari mulutnya karena Yushi terlalu gemetar, jangankan untuk bicara, mengatur nafas saja terasa sangat sulit.
"Karena aku pengen beralih ke hubungan yang lebih serius," Ucap Sion melanjutkan, sembari memperlihatkan kotak berisi cincin yang terlihat begitu cantik dan berkilauan.
"Kamu tau kan? kalau aku bukan orang yang bakal bisa lepas dari kamu?" Sion bertanya sembari mengambil kedua tangan Yushi dan menggenggamnya. "Karena itu aku pengen hubungan kita lebih serius lagi, aku pengen sebuah hubungan yang gak bakal berakhir cuma karena kata putus. Walaupun kata itu emang belum pernah keluar dari mulut kita sejauh ini, karena itu aku pengen hubungan kita lebih kokoh lagi, sebelum kata itu keluar dari mulut salah satu dari kita." Sambungnya.
"Maksud kamu itu apa sih Kak..." Lirih Yushi, bersamaan dengan air matanya yang mulai mengalir deras. Perasaan kesal karena Sion mempermainkannya serta perasaan senang bercampur menjadi satu sehingga tidak ada yang bisa Yushi lakukan selain menangis.
Entah kenapa, melihat Yushi yang menangis justru membuat Sion merasa sedikit lega. Bahkan ditengah kekesalan Yushi terhadap dirinya, sebuah senyuman tipis lolos dibibir Sion tanpa rasa bersalah sedikitpun. Tangan Sion terangkat untuk menggenggam kedua tangan Yushi, lalu menatap matanya yang terlihat gemetar dan sedikit memerah.