Bab 12

110 1 0
                                    


Waktu pun menjelang malam, mereka semua sudah berkumpul di meja makan dan masing masing menikmati makan malamnya. Sampai papa mahen memecah keheningan.

"ndre, kalian kapan mau pergi ke mengunjungi oma ?". tanya papa mahen kepada andreas.

"iya kak, kemarin pas aku mau pulang oma titip salam buat kakak katanya mau ketemu kakak ipar". Sahut meysa.

" udah lah ndre papa tau semua ini berat, toh juga udah berlalu kan. Mungkin ini saat yang tepat buat memulai hal yang baru". Ucap papa mahen dan diangguki oleh meysa.

"nanti akan ku pikirkan".

Setelah selesai makan malam mereka semua berkumpul di ruang keluarga dan besenda gurau, hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Mereka semua balik ke kamar masing -masing. Dan sebelum itu ara sudah request untuk tidur Bersama daddy dan bundanya.

Mereka sudah masuk kamar masing-masing. Saat ini posisi ara berada di Tengah, andreas di sisi kanan dan aruna di sisi kiri ara.

Andreas yang tidak bisa tidur menatap langit-langit kamar memikirkan apa yang diucapkan oleh sang papa. Banyak sekali kenangan pahit yang terjadi dimasa lalu, hal itu yang membuat andreas memutuskan untuk pergi dari negara tempat Dimana dia tumbuh Bersama sang nenek.

Andreas hanya menghela nafasnya. Dan memiringkan posisi tidur menghadap ara dan aruna yang sudah tertidur dengan damai. Tangan andreas terangkat mengelus puncuk kepala ara.

"Kasian sekali anak ini, dari kecil dia pernah bertemu dengan mommy nya. Maafkan daddy ya nak belum bisa menjadi ayah yang baik untuk dirimu dan maafkan daddy belum bisa menemukan mu dengan mommy mu".

Dan kini andreas bergantian memperhatikan aruna.

"ku kira dia adalah gadis yang manja seperti gadis lainnya. Secara dia keluarga yang berkecukupan, ternyata dugaanku salah dia bisa mengurus semua urusan rumah dan bisa menjadi teman yang baik bagi ara dan arsen". semenjak ada aruna ara dan arsen tidak lagi kesepian, terlebih mereka sepertinya merindukan kasih sayang seorang ibu.

Ia tersenyum mengingat pertemuan pertama mereka. saat itu andreas yang diajak kedua orang tuanya untuk pergi menghadiri makan malam Bersama sahabat ayahnya. Andreas yang sedang cuti kuliah dia memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Niat hati di rumah ingin bermalas-malasan, malah diajak sang mama untuk ikut pergi makan malam. Atas dasar paksaan dari sang mama akhirnya andreas ikut, tetapi akan menyusul. Saat perjalanann dia tak sengaja hampir menabrak gadis Perempuan yang berjongkok di Tengah jalan. Untung andreas menginjak rem dengan cepat sehingga gadis tersebut tidak tertabrak.

"shit !". andreas segera turun dari mobil dan memarahi gadis tersebut.

"hei apakah kau mau mati hah !"

Gadis itu mendongak dan menatap andreas, ia segera berdiri.

"maaf kan aku kak, tadi aku melihat anak kucing ini di Tengah jalan. Aku tidak melihat mobil kakak". Ucap anak gadis itu dengan menunduk.

Andreas menghela nafasnya. "tapi hal itu dapat membahayakan mu, bagaimana jika kau tadi tertabrak ? aku juga yang kena pasti". Ucap andreas dengan nada tinggi.

Gadis itu masih tertunduk sampai dering telpon pun berbunyi. yang berasal dari hp gadis itu.

"halo mi, iya runa kesana sekarang".

Gadis tersebut menatap andreas kemabali. "sekali lagi aku minta maaf ya kak, lain kali aku akan hati-hati". Ucap gadis tersebut dan langsung pergi.

"hah menyebalkan sekali, perkara kucing aja sampai berani ngorbanin nyawa, aneh". Ucap andreas dengan nada yang masih marah.

Takdir ArunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang