tiga

430 88 1
                                    

Rapat sedang berlangsung selama beberapa menit, kali ini mereka rapat bersama dengan kepala sekolah. Ini sudah masuk semester dua, dimana mereka sebagai pengurus osis harus menyiapkan beberapa kegiatan dan juga kepengurusan untuk wisuda anak kelas dua belas, yang akan dilaksanakan beberapa bulan lagi.

"Untuk itu, saya harap kalian semua bisa bekerja sama untuk menyiapkan semua kegiatan dengan baik. Dan jangan lupa untuk membentuk siapa saja anggota di tiap divisinya." Ucap ibu Melody, memimpin rapat pada hari ini.

"Baik, bu." Kompak mereka semua.

"Ya sudah, kalau gitu ibu tinggal ya."
Ucap ibu Melody, pamit undur diri

"Terima kasih bu." kompak mereka. 

Melihat kepergian ibu Melody, semua anak osis kembali melanjutkan rapat mereka. Mereka bahkan mengambil satu jam pelajaran, untuk kembali meneruskan rapat dan membagi tiap tiap divisi kegiatan yang akan di adakan di sekolah

"Tadi rapatnya bahas apa aja rin?"
Bisik Nachia, karena tadi ia sempat datang terlambat karena ia harus pergi ke toilet dan belum lagi tadi ia harus berurusan dengan Nala, kakak kelasnya itu

"Bu Melody cuma ngasih tau kalau beberapa acara yang mau diadain di sekolah. Kamu tadi kok lama banget?" Jelas Erine, menatap temannya itu.

"Huft, biasalah si cowok gila itu."
Balas Nachia, masih kesal karenanya.

"Cowok gila? Siapa cowok gila?"
Bingung Erine, siapa yang dimaksud?

"Cucu pemilik sekolah." Malas Nachia. 
Ia bahkan tidak ingin menyebut nama

"Oh kak Nala? Ngapain lagi sih emang?" Tanya Erine, terkekeh melihat Nachia.

"Kamu tau rin? Tadi pas mau masuk perpustakaan aku tabrakan sama dia, dia buka pintu tapi gak lihat-lihat dulu. Makanya kena kepalaku, nyebelin kan." Cerita Nachia, menunjukkan dahinya

"Hahaha, yaampun. Kok bisa sih? Tapi pasti sakit ya?" Ucap Erine, menanggapi

"Ya sakit rin, orang kenceng banget."
Balas Nachia, mengusap keningnya.

"Tapi dia minta maaf?" Tanya Erine.

"Cih, minta maaf? boro-boro."

"Langsung kabur gitu aja?"

"Nih ya tadi tuh-." 

"Gais boleh minta waktunya sebentar."

Semua pandangan langsung beralih pada ketua osis mereka, yang baru saja berbicara meminta untuk semua anak osis mendengarkan dirinya berbicara. Saat ini hanya tersisa para pengurus inti, yang dimana Nachia dan Erine anggota inti 

"Oke, tadi kita udah rapat sama bu Melody dan sesuai sama apa yang beliau bilang akan ada beberapa acara yang akan diadakan di sekolah. Salah satu yang paling penting adalah acara kelulusan kelas 12 di bulan Mei nanti. Sekarang kita bagi-bagi tugasnya, kita bagi sekarang supaya masing-masing dari kalian bisa bekerjasama dan bisa bertukar pikiran dengan anggotanya." Jelas Gressele

"Soal jurnalistik gimana kak?" 

"Soal wawancara juga gimana?"

"untuk soal wawancara, kita harus bener-bener pikirin gimana caranya supaya anak-anak berprestasi bersedia untuk di wawancara." Balas Greesell. Salah satu topik rapat tadi adalah mereka harus melakukan wawancara atau mengabadikan prestasi siswa-siswi ke dalam mading, majalah atau web sekolah guna memperbarui catatan prestasi. 

"Disini ada anak berprestasi kan?" Tanya Greesell. Beberapa anak osis mengangkat tangannya, bagi mereka yang masuk ke dalam bagian murid berprestasi. 

"Kalau anak-anak lain mungkin bisa-bisa aja kita wawancara, tapi kak Nala?"

Pilihanku [Na2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang