"Jujur sama gue, lo kenapa?"
"Kalau ada masalah tuh cerita Nal,
jangan di pendem semuanya sendiri.""Bener, kita bertiga ini kan temen lo.
Masa lo gak mau cerita apapun ke kita."Nala dan teman-temannya saat ini sedang berada di rooftop atau tempat biasa mereka berkumpul. Hanya mereka saja yang bisa menjangkau daerah ini, karena untuk kesini harus membutuhkan kunci. Dan kunci itu hanya Nala yang punya, apalagi ia cucu dari pemilik sekolah. Sehingga ia bisa mempunyai akses
"Di pukul siapa?" Tanya Oline, melihat bekas memar dan luka sudut bibir Nala
"Biasa." Balas Nala, menghela nafas.
"Sepupu lo itu?" Tebak Oline.
"Hm." Nala berdehem.
"Heran deh gue sama sepupu lo Nal, demen banget gangguin lo terus."
Ucap Regie, kesal mendengarnya."Mana langsung mukul dan gue yakin Nala pasti diem aja dan gak akan bales. Ya kan Nal?" Tebak Lian, yang sudah tahu.
"Gue gak mau perpanjang masalah."
Balas Nala, mengenai sepupunya itu."Ya tapi lo jadi babak belur Nal, pasti ulah kakek lo juga kan?" Tanya Regie.
"Kakek minta gue secepatnya untuk jalin hubungan sama Ribka dan gue sama sekali gak punya rasa sama dia." Ucap Nala, menyandarkan tubuhnya.
"Gak udah udah, si kakek kakek itu."
Kesal Regie, mengenai diri Keynal."Sorry ya Nal, tapi kakek lo itu beneran nyebelin banget. Masa tega jadiin lo investasi bisnisnya, emang selama ini gak cukup yang udah lo lakuin buat dia?"
Ucap Lian, tidak habis pikir."Terus, apa yang mau lo lakuin?"
Tanya Oline, menepuk pundak Nala."Gue masih berusaha untuk selalu nolak untuk permintaan kakek yang satu itu, gue gak mau menyakiti siapapun." Balas Nala, ia sama sekali tidak ingin menyakiti hati Keynal, Ribka atau hati siapapun akibat dari semua perjodohan paksa.
"Kenapa lo gak nyoba cari cewe aja Nal?" Tanya Lian, tiba tiba terfikirkan.
"Heh Lian! Lo yang bener aja, Nala aja ogah sama Ribka malah disuruh cari cewe lain." Omel Regie, atas ide Lian.
"Ya kan siapa tau Gie, kalau Nala udah punya cewek. Si kakek atau si Ribka bakal berhenti untuk maksa Nala jadian atau punya hubungan sama Ribka. Gitu loh maksudnya." Jelas Lian, pada Regie.
"Boleh tuh." Ucap Oline, boleh juga ide Lian untuk temannya itu pakai. Siapa tahu memang mereka akan berhenti setelah mengetahui Nala punya pacar.
"Udah." Balas Nala.
"Udah apa?" Kompak mereka.
"Gue udah pakai cara itu." Balas Nala.
"L-lo punya pacar Nal?" Kaget Regie.
"Hm, tapi bohongan." Balas Nala.
"Lo yang bener bener aja Nal, masa cewe lo mainin kayak gitu." Omel Oline
"Seriusan punya? Seorang Naladipta?" Tanya Lian, tidak percaya mendengarnya
"Hm." Dehem Nala.
"Terus berhasil?" Tanya Oline.
"Belum, kemarin gue sempet debat sama kakek masalah itu. Dan dia justru minta gue putus sama dia." Balas Nala.
"Emang siapa ceweknya?"
"Tau, kok lo gak cerita ke kita?"
"Siapa orangnya Nal? Anak sini?"
"Nachia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihanku [Na2]
RandomPernah dengar Lagu "Pilihanku" yang dinyanyikan oleh Maliq & D'Essentials? Lagu ini mengisahkan tentang seseorang yang mengungkapkan perasaannya kepada orang yang ia cintai. Ia ingin menjadi pilihan utama dalam kehidupan orang tersebut. Begitupun ki...