rooftop

113 18 6
                                    











Happy reading







"Song yeosang!" Merasa terpanggila yeosang membalikkan badannya.

Jongho berjalan mendekat ke arah yeosang. "Hei, aku akan mengantarkan mu pulang"

"Tidak perlu,aku bisa pulang sendiri"

"Tuan song yang menyuruhku,ayolah kau sendiri yang meminta sandiwara ini"

" ck ... Baiklah"

Jongho tersenyum dan berjalan menuju motornya diikuti yeosang.

"Pakai ini!"jongho melemparkan sebuah jaket yang mendarat sempurna di tangan yeosang

"Tidak mau,gerah"
"Kau ini,tinggal pakai saja susah sekali"jongho dengan kesal memakaikan jaket nya ke badan yeosang.
"Lalu kau,tidak memakainya?"
"Aku tidak perlu,kau saja yang pakai udaranya dingin"
"Ayo naik!"jongho segera menancapkan gas nya.

Motor sport itu kini membelah jalan raya yang kini sepi karena sudah dini hari.
Jongho menambah kecepatan motornya membuat yeosang yang di bonceng menarik erat baju jongho.

"Kau takut?"
"Hah..tidak"
"Bajuku bisa sobek kalau kau menariknya seperti itu" satu tangan jongho menarik tangan yeosang menuju pinggangnya.

Yeosang terlonjak kaget ketika tangganya kini berada di pinggang jongho.

"Apa yang kau lakukan!"
"Aku tidak mau bajuku sobek"

Yeosang tersadar sesuatu,arah rumahnya sepertinya sudah terlewat.

"Hei jongho berhenti,arah rumahku sudah terlewat" yeosang merutuki dirinya karena dia tidak memberi tahu alamat rumahnya kepada jongho.

"Tenanglah,aku akan mengantarkan mu pulang tapi nanti,sekarang ikut aku dulu"
"Apa ini penculikan berencana"gumam yeosang.

Laju motor yang dikendarai jongho kini berkurang,jongho segera menekan rem dan motor sport itu terperkir di depan sebuah gedung.

"Turun!"
"Tempat apa ini,kau mau menculik ku"
Dilihatnya sebuah gedung tinggi namun terlihat sunyi.

"Ikut saja"jongho mulai memimpin memasuki gedung itu. Yeosang pun mengikuti jongho di belakang .

Keduanya mulai masuk gedung itu,cahaya lampu ternyata masih menyala artinya gedung ini masih terawat namun sunyi. Sepertinya gedung ini sudah tidak di gunakan. Suasana yang sunyi membuat bulu kuduk yeosang berdiri, yeosang mempercepat langkahnya hingga membentur sesuatu.

"AAKKKK!Duh sakit" yeosang mengelus kepalanya yang terbentur,ia mengangkat kepalanya dan melihat punggung lebar jongho.sepertinya ia terbentur punggung jongho.

"Jalan tuh lihat-lihat main tabrak aja" jongho berbalik badan mengarah pada yeosang.

"Kau juga kenapa berhenti mendadak,kepalaku jadi terbentur" protes yeosang.

"Kau takut ya?" Yeosang gelagapan.

"Huh t-tidak, sudah ayo jalan" sejujurnya yeosang sedikit takut karena sangat sepi,hanya mereka yang ada di gedung ini.

Kini mereka kambali berjalan bersebelahan.
tidak ada lift untuk menuju keatas jadi mereka harus menaiki anak tangga

Sudah sekitar 15 menit mereka menaiki anak tangga namun,anak tangga nya tidak berujung.

"Jongho,kau mau membuat kaki ku patah ya" napas yeosang tidak teratur,kakinya sudah lemas namun anak tangga tak kunjung habis.
"Istirahatlah,aku akan melanjutkan nya sendiri"
"ck...aku kan ingin pulang kenapa malah mengajak ke tempat seperti ini"
"Kau bisa pulang kalau mau" yeosang rasanya ingin pulang kerumah namun ia ingat ini sudah tengah malam dan dia tidak membawa kendaraan.
"Tahu begini,aku tidak setuju pulang denganmu"
"Song yeosang,kau mau ikut atau ku tinggal disini dan pulang sendiri"
"Kau mulai mengancam ku,apa kau tak lelah menaiki anak tangga unlimited ini"
Jongho tidak merespon dan kembali menaiki anak tangga di depannya.
Yeosang mulai kesal dengan tingkah jongho dan kembali menggerutu sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PARTNER IN LIES  | JONGSANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang