hari sudah sore, Phu tidurnya ia benar-benar nyenyak akibat efek obat yang lumayan tinggi. Saat bangun mata elangnya mencari-cari keberadaan Nara, mencari kesana kemari yang muncul malah chai.
"Nara lagi latihan!!" jawab Chai yang tau bahwa temannya sedang mencari Nara.
Phu hanya berohria, ia kembali merebahkan tubuhnya. "tadi dokter immy periksa, lambung lo udah membaik, nanti malem ada pemeriksaan jika lebih baik dari sekarang lo bisa pulang ke asrama!!" Chai menjelaskan apa yang tadi dr. Immy ucapkan padanya.
"baguslah... gue udah bosen disini!! pengen di kamar" balas Phu dengan nada ketus.
Chai mengangguk, ia pun memberikan sepiring buah potong, "hubungan lo sama Nara gimana?".
Phu memakan sepotong buah mangga, "emng gue sama Nara punya hubungan apaan?" tanya balik Phu.
Chai menghela nafas panjang, "sadar gak kalau si Nara itu jatuh cinta sama lo, gak mungkin semalem dia rela lari padahal dia tau jantungnya bakal melemah kalau berlari tanpa berhenti demi nyelamatin lo". Penjelasan Chai membuat Phu terhenti dari makannya, ia benar-benar tidak tahu bahwa Nara berkorban deminya.
"Apa baik baik aja setelah nyelamatin gue?" tanya Phu penasaran.
"jantungnya kambuh, ia sampe lemes tapi untungnya gue dateng bawa apel!! dan dia baik-baik aja?! kalau kata gue mending lo jadian deh, lo juga suka kan sama Nara" Ucap Chai.
"Lo jangan ngambil kesimpulan dong, udah gue bilang gue gak belok" keukeuh Phu.
Chai mengeluarkan handphonenya, "terserah lo deh..." Singkat Chai.
Di belahan lain...
"maaf tuan, sepertinya tuan Nara kini dekat dengan seorang siswa baru!!" ucap sang anak buah."awasi terus!!" titah seseorang yang tengah duduk di ruang kosong dan gelap terdapat hanya rak-rak buku tertata rapih.
"baik tuan ..."angguk anak buahnya, lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.
"Jangan mentang-mentang gue nggak ada disana lo bisa bebas Na..." Tegas orang tersebut.
Lapang Basket,
Nara dan teamnya tengah beristirahat setelah seharian latihan di bawah terik matahari, "huh... gimana keadaan Phu??" tanya Aydin sambil meneguk air mineral."Baik-baik saja!!" balas Nara yang ikutan minum mineralnya.
"Gue gak sengaja liat lo cium si phu di ruang rawatnya, lo suka dia?" tanya Jira membuat Nara tersedak.
terbatuk-batuk membuat Aydin memarahi Jira agar bicara tidak seenaknya, "uhukk... bukan gitu, gue hanya ngebantu dia minum obat!! dia gak bisa minum obat" Jelas Nara.
"padahal itu obat bisa di remukin pake sendok, kenapa lo milih pake mulut?" tanya Aydin membuat Nara kebinggungan.
Aydin berjongkok di depan Nara, "Jangan bilang..., lo sengaja nyari kesempatan kan?? hayoh ... lo suka si phu kan??" Tanya Aydin sembari meledeknya.
Nara membuang mukanya sambil senyum tipis, "Heleh... modus ngasih obat ujung ujungnya lo pengen bibir si Phu kan?! Dasar lo" ledek Jira.
"gimana rasanya?" tanya Aydin.
mengerutkan keningnya, "manis, lembut, dan tebel ..." ucap Nara membuat dirinya tak sadar keceplosan.
Aydin dan Jira tertawa, "Hahaha... ketahuan lo ya Na... doyan bibir si Phu" ucap Aydin. Kepalang Malu Nara hanya bisa pasrah dijahili kedua temannya. Tapi memang benar disisi lain dirinya memang sangat menginginkan bibir sexy Phu yang sangat menggoda.

KAMU SEDANG MEMBACA
рrᥱmαn 𝖻f, ϲᥱntіI 𝖻f {Revisi}
RomanceSemua berawal dari Sekolah asrama Yeora yang menetapkan aturan khusus untuk kaum laki-laki, membuat Phu tidak memiliki kesempatan mendekati cewek-cewek. seiring berjalan waktu, dirinya hilang jadi diri sebagai cowok macho.