Kejadian semalam yang begitu mengejutkan membuat dirinya benar-benar kecewa pasalanya ia berteman dengan Phu begitu lama terkadang menghabiskan waktu bersama dari 48 jam. Ternyata waktu begitu cepat berlalu menyisakan kenangan yang begitu dalam.
Duduk di sebuah cafe menikmati coffe ice black di temani dengan crossaint dengan balutan coklat yang begitu lumer, pikirannya begitu beradu antara keresahan dan sakit hati sudah hampir 2 jam ia hanya duduk di cafe tanpa ada ucapan sepatah yang keluar dari mulutnya.
Hingga ada seorang cewek berpakaian serba hitam yang datang menghampiri dirinya, "Gue tau lo lagi mikirin temen lo yang sekarang gay kan?" ucapnya yang langsung terlontar membuat dirinya agak terkejut, tak ada rasa izin ia langsung duduk di kursi didepannya.
wajah yang oval dengan balutan make-up yang terulas taklupa dengan rambut dibiarkan tergerai, "siapa lo?" tanyanya.
cewek itu tersenyum miring, "lo gak perlu tau siapa gue? yang terpenting gue tau apa yang lo pikirin."
"gua gak percaya orang asing, mending lo enyah dari hadapan gue!!" usirnya.
bukannya pergi cewek tersebut malah terkekeh lalu menyandarkan tubuhnya di kursi dengan melipat tangan di dada, "Lo kepikiran Phun sakywen anak yang bersekolah asrama di yoera?? benar bukan?"
lagi-lagi dirinya tak percaya dengan apa yang dibicarakan cewek tersebut dia seolah membaca pikirannya, "Jangan terlalu sungkan, gue disini bakal bantu lo!!" tukasnya.
"... lo itu bukan sekedar menganggap Phu seorang teman, tapi disisi lain lo juga suka sama Phu kan?" Lanjutnya.
ia hanya terdiam perasaannya begitu binggung tapi saat mengingat Phu bersama cowok yang ia temui di resto semalem membuat dirinya bergejolak, 'cemburu'.
"diam tandanya iya, gue sudah ta kalau lo punya rasa sama Phu. Jika cuman hany sebatas teman gak mungkin lo akan terus kepikiran tentang dirinya." Ucap cewek tersebut sama persis dengan pikirannya.
"jika iya lantas gue harus gimana?" tanyanya.
mengaruk hidungnya yang gatal, "sederhana!! buatlah Phu sadar sama lo,"
ia mengulum bibir bawahnya, jujur saja ia tidak berani berniat melakukan apapun pada Phu, "gue cuman ngasih tau kalau emng lo mau ngelakuinnya gue bisa bantu." menatap jam tangannya yang menunjukan pukul 12 siang tepat tengah hari.
"gue gak punya waktu gue masih ada urusan, hubungi gue jika lo tertarik!!" ucap si cewek yang memberikan kartu yang berisi nomor telepon namun anehnya tak ada nama yang tertera, si cewek setelah memberikan kartu nomor langsung pergi tiba-tiba bak datang tak di undang, pulang tak di suruh.
ia menatap nomor teleponnya tersebut tepat dengan panggilan telepon dari sang pacar membuat dirinya terpaksa harus pergi ia menyimpan nomor tersebut di saku kemejanya dan langsung melesat pergi.
+*:ꔫ:*﹤+*:ꔫ:*﹤
"temen lu di sekolah dulu?" tanya Aydin yang benar-benar penasaran.
Phu memutar bola mata dengan malas,"iya temen gue pas waktu masih sekolah di bangkok!!" ia geram pada Aydin sudah berkali-kali dirinya menanyakan tentang temen sekolah. "kok gua curiga ya!!" sambung Jira.
Nara mengerutkan kening, "maksud lo curiga?!" tanya Nara.
"ya kalau sekedar temen mungkin temen lo gak bakal semarah itu, tapi bisa aja dia juga sama lo dan dia kesel liat lo udah keduluan sama Nara." lanjut Jira.
ucapan Jira ada benarnya juga, tapi apa iya temannya itu juga jatuh cinta pada dirinya semenjak sekolah di bangkok Phu hany membuat keributan sana sini bahkan temannya juga seperti itu tapi mengapa bisa timbul rasa suka.

KAMU SEDANG MEMBACA
рrᥱmαn 𝖻f, ϲᥱntіI 𝖻f {Revisi}
RomanceSemua berawal dari Sekolah asrama Yeora yang menetapkan aturan khusus untuk kaum laki-laki, membuat Phu tidak memiliki kesempatan mendekati cewek-cewek. seiring berjalan waktu, dirinya hilang jadi diri sebagai cowok macho.