bab 5 - hari bahagia atau duka ?

5 2 0
                                    

POV Tengku Iz

Tengku Iz tiba dirumah..

" Assalamualaikum " - Tengku Iz

" Waalaikumussalam , Iz dah balik , lambatnye " - Puan Alya aka Mama Iz

" Ye ma , settlekan Adalea " - Tengku Iz

" Kenapa ape jadi " - Puan Alya

" Tadi - " - ucapan Tengku Iz dipotong kerana kemunculan adiknya Tengku Irwan Hariz

" Dengar cerita , bekas tunang kau buat hal lagi bang " - Tengku Hariz

" Aira buat hal ? kenapa apa jadi " - Puan Alya

" Dia simbah Adalea guna air panas ma " - Tengku Iz

" Astaghfirullahhhh " - Puan Alya

" Nasib lah kau putus tunang dengan dia bang , memang gila lah dia , dah curang astu haih " - Tengku Hariz

" Nasib tak jadi bini aku " - Tengku Iz
" Ma..Iz nak cakap " - Tengku Iz

" Apa tu , pasal Adalea lagi ? hari hari awak cerita pasal dia kat mama Iz " - Puan Alya

" Memang laaa tapi ini serious ma " - Tengku Iz

" Kenapa hm ? " - Puan Alya

" Iz nak pinang Adalea . " - Tengku Iz

Ucapan Tengku Iz itu membuat ibundanya terdiam lalu tersenyum

" Serious ? Ada duit ke " - Puan Alya

" Maaa , Iz bukan macam adik , main game je kerja dia " - Tengku Iz

" EH HELLOOO TOLONG SIKIT YEEE " - Tengku Hariz

" Apa betul tau , setiap kali aku balik kelas lepas hantar Adalea aku pergi office takde pun kau " - Tengku Iz

" Tu haa ermm " - ucap Tengku Hariz gagap

" Haaa , takpayah tipu aku lah dik , kerja lagi eh , baru boleh dapat Darina Shafira " - usik Tengku Iz

" Oiii , eh dia nii " - ucap Tengku Hariz sambil tersenyum malu

Meanwhile Adalea...

" dia nak pinang aku ? aku nak jadi orang punya dah lepasni , ya allah Adalea kau akan jadi milik orang satu hari nanti " - suara hati Adalea

Adalea hanya duduk didalam bilik sambil menahan malu dan senyuman yang tidak dapat dia lepaskan bertapa bahagia apabila seorang lelaki yang dia cintai diam diam ingin dia menjadi milik nya .

Tiba di hari terindah tersebut , rombongan keluarga Tengku Iz pun datang

" Jemput masuk puan Alya " - Puan Ariana

" Eh takpayah berpuan puan lah , panggil Alya je , kita pun nak berbesan dah " ucap Puan Alya sambil ketawa

Didalam bilik Adalea...

" we aku takut.." - Adalea

" takde apelahhh , merisik dengan tunang je, bismillah dulu " - Shafira

"Bismillah semoga segalanya berjalan dengan lancar , aamiin " - Adalea

Puan Ariana pun memanggil Adalea untuk keluar dari biliknya

" bismillah , permudahkan semuanya ya allah " - suara hati Adalea

Saat Adalea keluar dari biliknya , keluarga Tengku Iz senyum bahagia kerana kecantikan dan senyuman manis Adalea itu sangat mempengaruhi .

" Ya allah manisnya bakal menantu mama " - Puan Alya

Lalu Puan Alya duduk disamping Adalea

" Assalamualaikum mama " - Adalea

" Waalaikumussalam sayang , masyaallah cantiknya " - Puan Alya

Adalea tersenyum malu ketika mama mertuanya memuji diri nya .

Selesai majlis sarungkan cincin itu , Tengku Iz pun muncul dan bertemu dengan walid .

" Walid , apa yang walid nak cakap dengan iz " - Tengku Iz

" walid nak cakap , tolong jaga anak dan umi baik baik , mungkin ajal walid dah dekat , tapi walid harap iz boleh jaga mereka berdua , Iz je harapan walid sekarang " - Tuan Harriz

" Walid , ape walid cakap ni , kenapa cakap macam ni " - Tengku Iz

" walid dah tak lama dah kat dunia ni , mungkin hari ni hari bahagia untuk Adalea , tapi mungkin juga hari ni hari duka untuk dia , ingat pesan walid ye iz " - Tuan Harriz

" Walid ade sakit ke ? walid cakap dengan Iz walid " - ucap Tengku Iz yang menahan sebak

" Walid , ade masalah cancer paru paru , dah tahap 3 , doktor kata , mungkin waktu walid di dunia sangat singkat " - Tuan Harriz

" Astaghfirullah walid...Adalea tahu ? umi tahu ? " - Tengku Iz

" Tak , tolong bagitahu mereka ye " ucap Tuan Harriz

Tiba - tiba , Tuan Harriz mengalami kesesakan nafas dan tergeletak pengsan

" Umii tolong " - Tengku Iz

" Lailahailallah abang " - Puan Ariana

" Waliddd , Iz bawak walid pergi hospital Iz " - ucap Adalea sambil menahan air mata

Mereka pun bergegas pergi ke hospital berdekatan.

di ruang tunggu...

Adalea merasa risau terhadap ayahanda nya

" walid...jangan buat kakak nangis walid , kakak baru nak bahagia harini walid.." - ucap Adalea sambil nangis

" Adalea...jangan nangis macamni , kita doa baik baik untuk walid " - Tengku iz cuba menenangkan Adalea

" Kak ariana sabar ye , inshaallah abang harriz okey " - ucap Puan Alya

Doktor pun keluar dari ruang Tuan Harriz

" keluarga Tuan Harriz " - doktor

" Maafkan kami kami sudah sedaya upaya malangnya...Tuan Harriz tidak dapat diselamatkan " - Doktor

" Walidddddd " - Adalea menangis sehingga terduduk

" Innalillahi wainna ilahi rojiun " - Tengku Iz menahan air mata nya

Suasana yang seharusnya bahagia , hari yang seharusnya Adalea bahagia , berubah sekelip mata apabila dikejutkan dengan berita ayahandanya pergi disaat hari bahagianya...

Bersambung....

𝐃𝐢𝐚 𝐏𝐞𝐫𝐦𝐚𝐭𝐚 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚Where stories live. Discover now