Final Destination

6 1 3
                                    

Song: Best Part by Daniel Caesar

Hari itu merupakan hari terakhir kisahku dengan Arkan, aku meyakinkan diri untuk membuang jauh-jauh perasaan itu dan mencoba untuk membuka lembaran baru.

Hari sabtu tiba, hari dimana aku memberi keputusan kepada ilham mengenai lamaran dia kemarin, dan ya aku menerima lamaran dari ilham aku yakin dia adalah pria terbaik untuk aku yang dikirim tuhan untuk menjagaku dan mencintaiku dengan tulus. tahun depan kita menikah, dan aku sangat beruntung mendapatkan laki-laki sebaik ilham.

pov pernikahan

"Arsi, Karina makasih ya udah jadi sahabat terbaik aku, sudah mau memberikan saran, nasehat, dan curhatan aku, tanpa kalian aku tidak akan mencapai titik saat ini" hari pernikahan pun tiba, akhirnya ada laki-laki yang ingin serius denganku, aku dapat bangkit dari kisah 8 tahun lalu, terimakasih ilham karena mau menerimaku dan terimakasih Arkan karena sudah menjadi bagian dari kisah hidupku.

"ananda Ilham Ibrar, saya ayah dari Irene Isabella, hari ini menyerahkan putri kami sepenuhnya kepada ananda, tanggung jawab kami sebagai orang tua sudah selesai, kami sudah membesarkan dan mengurus Irene hampir 22 tahun lamanya, dengan penuh kasih sayang kami merawat Irene hingga dia menjadi putri kami yang cantik, sukses, dan berakhlak mulia. kami sebagai orang tua sangat bangga kepada Irene, kami tidak pernah memarahi Irene, membentak, ataupun menyakiti Irene, kami ingin ananda Ilham dapat melindungi dan mengayomi Irene, saya titipkan Irene kepadamu. Selamat menempuh hidup baru bersama putri kami, terimakasih nak ilham sudah yakin untuk memilih putri kami untuk menjadi pendamping serta teman hidup kamu semoga kalian bahagia dunia akhirat" begitulah pesan ayahku yang melepas putri bungsunya untuk dipersunting seorang pria.

acara pernikahan berjalan lancar dan akhirnya aku menemukan pria yang aku cintai dan yang tulus kepadaku serta menghargai dan menghormati aku.

3 tahun kemudian sejak pertemuan itu aku tidak pernah bertemu dan menjalani kehidupan masing masing, terdengar kabar bahwa Arkan melanjutkan pendidikan  di Jakarta dan bekerja disana.

"Rin, rin kamu ada jadwal kerja hari ini?"

"iya mas, nanti aku pulang jam 9 ya soalnya ada rapat sama manajer KAI, nanti jangan lupa kita ada dinner di luar ya mas"

"iya sayang aman, berita cuaca hari ini sangat cerah secerah wajah istriku"

"bisa aja mas, Irene berangkat dulu ya, assalamualaikum"

*deru mesin kendaraan dijalan*

"selamat pagi mbak Irene, siap untuk rapat?"

"siap ibu"

*rapat dimulai*

"terimakasih untuk semua jajaran PT KAI, saya Irene perwakilan dari kepala bagian PT KAI yogyakarta akan memulai rapat untuk pagi hari ini..."

*rapat selesai*

"selamat atas lancarnya rapat hari ini bu irene" ucap juniorku

"iya sama-sama mbak, ini berkat kalian juga, aku pulang dulu ya ada agenda lain"

*saat ini anda sedang berada di stasiun Lempuyangan (announcer)*

"permisi mbak, mau tanya ruang ganti bayi dimana ya?"

"itu ibu ke arah selatan, lurus terus lalu ada tulisannya nanti"

"dek, ini dek bajunya ketinggalan"

aku mendengar suara yang tidak asing, suara yang ingin aku dengar setiap hari, suara ini yang aku harapkan untuk aku dengar, suara ini yang aku tunggu selama 8 tahun lebih.

"Arkan?"

"Irene" ya, orang itu adalah Arkan dia kembali ke Jogja setelah 3 tahun menghilang

"mas, mana bajunya ini adek udah basah semua"

"sebentar ya rin" ucap Arkan

*kembalinya Arkan dari ruang ganti*

"hi rin, apa kabar kenalin ini istri aku dan ini anakku, dek laras ini temenku dulu waktu sekolah namanya Irene"

"oalah, salam kenal mbak Irene" ucap istri Arkan

"saya irene teman sekolah Arkan"

*suara teriakan dari kejauhan*

"IRENE"

yups ternyata suamiku sudah menjemputku

"aku tunggu kamu dari tadi di pintu depan kok gak dateng dateng"

"maaf mas, oh iya mas kenalin ini teman sekolahku Arkan dan ini istrinya"

"oh kenalin mas, saya suami Irene"

"suami irene?" tanya Arkan

"iya mas, masnya mau kemana ini"

"ini mas pulang kampung, dari jakarta" jawab Arkan

"oalah, ayok rin aku udah pesen resto favorit kamu, nanti kamu pesen yang banyak ya" ucap ilham suami aku sambil merangkul aku

"oke mas, duluan aja mas tolong ambilkan tas ku dikantor mas" aku ingin berbincang sebentar dengan Arkan

"oke rin mas tunggu di mobil ya"

"mas arkan, aku ke kamar mandi dulu ya mau cuci tangan, kalia ngobrol dulu aja" istri Arkan

Istri arkan meninggalkan kami berdua, dan disitu kami berbicara sebentar

"hi arkan, kita bisa bertemu lagi dengan senyuman kan"

"iya rin, kita bertemu dengan versi kita yang lain. bahagia terus ya rin, aku tau kamu akan lebih sukses dari aku"

"aku percaya, walau cinta kita habis dimasa lalu, namun masa depan lebih indah bukan, dimana kita berpisah itu adalah pilihan yang tepat"

"lanjutkan hidupmu ya rin, bahagia selalu"

"iya arkan aku pamit, assalamualaikum"

Berakhir sudah kisah ku, kita hidup masing-masing dan memiliki keluarga sendiri, meskipun cinta kita habis dimasa lalu setidaknya kita terus melangkah maju untuk melanjutkan hidup dan mimpi masing masing. Thank you Arkan karena sudah menjadi bagian hidupku dan aku sayang sekali dengan pasanganku saat ini karena dia bisa memperlakukanku selayaknya wanita dan bisa menghormati dan menghargai perasaanku.

Meski cinta kita habis di orang lama, kita harus bisa menerima orang yang sayang dengan kita meski itu bukan orang yang kamu inginkan.

Turn Back TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang