hide.

642 120 63
                                    

"Gila ya lo?" sapaan hangat dari Kala ketika melihat Jorgi sedang asik memetik gitarnya, umpatan itu langsung membuat Jorgi berhenti mengalunkan senar gitarnya dan menatap Kala terheran-heran.

"Nih," sambung Kala melempar ponselnya tepat ke paha Jorgi, "Lo tau nggak Selena semalem nemuin Meyra perkara ini, gue gak tau sih lo sama Kalista udah sedeket apa, tapi kita tuh semua tau kalau lo sama Meyra masih ada yang belum beres,"

Jorgi semakin mengerutkan keningnya, pasalnya ia tidak melihat unggahan cerita singkat milik Kalista ini. Memang nama dia di tandai seperti ini, tapi sungguh dia tidak merasa ditandai.

"Kapan dia upload ini?"

"Lo pikir aja kapan ngasih itu semua," Kala menyugar rambutnya kebelakang, "Semalem Meyra ribut sama Selena, dikira Selena yang bantuin lo deket sama Kalista,"

Jorgi menghela napasnya, "Kal, bentar, gue bingung," Ia mengambil ponselnya, lalu mengetikkan nama Kalista pada searching bar instagramnya dan di situ ia tidak menemukan apapun, story yang dimaksud Kala juga tidak muncul, "Nih, di gue gak ada, coba liat dm gue sama dia juga, tag-tagnya juga udah yang lama,"

Kala menaikkan bahunya, "Closed friend kayanya, gue juga jarang liat story cuma Selena semalem liat,"

Jorgi mengacak rambutnya frustasi, "Dia semalem tuh marah-marah sama gue, minta kejelasan hubungan gue sama dia. Gue bilang, gue belum sanggup buat ngilangin Meyra, kalau gue belum bisa damai kenapa gue bawa orang lain masuk, gue bilang gitu, dia marah sama gue. Sampe ngelempar gue pake parfum dia, nih tangan gue kena cakar karena dia ngamuk," Jorgi menunjukkan bekas memerah akibat terkena kulu tajam di tangan kanannya.

"Kok sampe gini? Setau gue Kalista nggak begini dah orangnya?"

Jorgi mengangguk, "Makanya, anjing, lo jadi gue apa gak kaget mampus?"

"Coba deh Selena gue suruh kesini, mereka temenan selama beberapa lama ini emang gak tau apa kalau temennya bisa se kasar ini?" Kala terheran, melihat tangan Jorgi yang sampai begitu juga membuat Kala bergidik ngeri, bisa-bisanya seorang perempuan yang selalu ia kenal lembah lembut itu punya sisi seperti ini?

Beberapa saat kemudian Selena menyusul dengan tergesa-gesa, perempuan itu memang baru menyelesaikan mata kuliahnya, sesaat ketika membaca pesan masuk Kala untuk menyusulnya di ruang himpunan. Ia langsung membawa langkahnya menuju lokasi tersebut.

"Kenapa? Mau bicarain apa?" tanya Selena menatap Kala dan Jorgi secara bergantian, melihat wajah Jorgi yang menunduk dan Kala yang menatapnya tanpa senyum seperti biasanya membuat Selena berspekulasi yang tidak-tidak, "Kalian berdua berantem?"

Kala langsung menggeleng kencang, "Nggak nggak, yakali berantem,"

Selena menghela napasnya, dan berjalan mendekat ke arah keduanya, "Terus? Kenapa?"

"Story Kalista semalem, yang kamu tanya ke aku, Jorgi tuh nggak tahu katanya," jelas Kala secara singkat.

Selena melebarkan matanya, "Hah? Nggak tahu? Lo nggak tahu gue semalem berdebat tuh sama Meyra, dan lo nggak tau? Gila ya, Meyra nuduh gue nutupin ini semua, ngira Kalista sama lo ada campur tangan gue tau nggak. Dan lo bilang gak tau? Bangsat, tau bangsat nggak, Jor? Gue temenan sama Meyra dari dulu nggak pernah berantem kayak gini,"

Jorgi menggeleng, "Bahkan storynya nggak masuk ke gue, Sel, gimana gue bisa tau sih?"

"Anjing, itu Kalista hide lo apa gimana sih?" ujar Selena, lalu langsung membuka kembali instagramnya, "Bahkan di gue masih ada," katanya menunjukkan kembali foto yang masih jelas di situ terdapat sebuah es krim dan boneka.

Spinning Wheel | BluesyWhere stories live. Discover now